Part 26

9.9K 419 2
                                    

Pagi itu diawali dengan acara memasak untuk para cewek yang harus menyediakan beberapa menu untuk makan siang mereka. Sedangkan para cowok sibuk menyulap ruang meeting menjadi sebuah ballroom yang romantis.

Thea mendekati Sisi yang sedang meracik Sup jagung dan cocktail.

"Si, sup jagungnya sudah matang tuh. Gue bantuin mindahin tempatnya ya," kata Thea.

"Boleh, makasih ya," sahut Sisi tersenyum dan mengaduk cocktailnya perlahan.

"Kaya nya lo udah canggih banget masaknya ya, Si?" tanya Thea yang sudah berada di dekat Sisi lagi.

"Cuma kebiasaan aja kok. Gak pinter-pinter juga," jawab Sisi yang mengangkat mangkuk cocktail itu dan menatanya di meja saji disandingkan dengan masakan Ilana, Alena dan Keiko.

"Si, gue cuma mau bilang makasih sama lo," ucap Thea yang mengikuti Sisi ke meja saji.

"Makasih untuk apa? Gue gak berbuat apa-apa buat lo," tanya Sisi heran.

"Ya karena lo udah bisa membuat Digo jatuh cinta," kata Thea tersenyum tulus.

"Eh.... Mmm... Gue... Bukan gue...," Sisi gugup, bingung gak tau harus ngomong apa. OMG Digoooo.... Lo dimana? Tolongin gue kek...batin Sisi panik.

"Gak usah gugup gitu ah... Gue cuma berharap lo sama Digo bisa langgeng. Lo tau Si, Digo itu cinta banget sama lo. Liat aja sikap dia ke elo... Gue gak pernah liat Digo kaya gitu," ujar Thea tersebut tersenyum menepuk bahu Sisi lembut.

OMG.... Thea.... Andai aja lo tau... Digo sama gue itu cuma sandiwara... Digo memang bener-bener jago akting. Jangankan sahabatnya, gue aja kadang sampe larut kebawa sandiwaranya, batin Sisi masih menatap Thea sambil tersenyum.

Sisi yang sudah menyelesaikan tugasnya, melepas celemeknya dan berjalan ke dekat kolam renang. Dilihatnya Alena dan Keiko masih sibuk dengan ayam gorengnya, Thea sudah menata hidangan buatannya cheese omelet ke piring saji dan menghiasnya dengan irisan tomat dan sausnya. Sedangkan Ilana gak tau kemana, karena sudah lebih dulu selesai.

Tiba-tiba Sisi merasakan ada yang memeluknya dari belakang. Sisi segera melepas pelukan itu dan memutar tubuhnya melihat siapa orang yang berani memeluknya.

Digo!!

Sisi sudah membuka mulutnya hendak memprotes perlakuan Digo ketika dilihatnya di belakang Digo ada Ilana yang bergayut manja di lengan David, dan juga ada Hyun Lei dan Leo di belakang David.

Digo mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum manis.

"Udah selesai masaknya?" tanya Digo menggenggam tangannya lembut, selembut tatapannya pada Sisi.

Sisi mengangguk tersenyum manis, berusaha menyempurnakan sandiwara itu.

"Gue gak nyangka, ternyata Digo itu romantis juga ya Bro?" kata Leo pada kedua sahabatnya yang berada di dekatnya.

"Iya tuh... Dulu aja cueknya minta ampun, sekalinya suka sama cewek, wuiih... Kalah deh Romeo," celetuk David yang disambut tawa yang lain.

"Heh kalian itu bisanya cuma iri doang. Bukannya kalian udah ada pasangan masing-masing ya? Masih aja ngiri," jawab Digo yang masih senyum-senyum memeluk erat pinggang Sisi.

"Bukan ngiri Bro, kita cuma ngerasa amazing aja sama lo," sahut Hyun Lei yang sedari tadi cuma senyum-senyum aja.

"Udah deh... Kalian itu gangguin aja... Kaya gak pernah aja," omel Digo, "Gue mandi dulu, ntar ketemu di meja makan kan?" lalu tanpa menunggu jawaban, Digo menarik Sisi untuk mengikutinya. Sementara teman-temannya ikutan membubarkan diri.

Sebuah Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang