Pernikahan itu berjalan dengan khidmat. Resepsi itu tergelar dengan nyaris sempurna sesuai keinginan Tristan dan impian Nayla. Sisi berdampingan dengan Digo sebagai bridesmaid dan bestman. Kebanyakan undangan dari langganan cafe Nayla dan rekan bisnis Tristan serta teman-teman Mama Tristan.
Besok pagi, Tristan dan Nayla akan honeymoon ke Bangkok selama seminggu. Senang rasanya Sisi melihat Nayla, kakak sepupunya bisa tertawa bahagia. Senang karena memiliki kakak ipar sebaik Tristan. Kebahagiaan Nayla ini yang sejak lama ingin dilihatnya.
Acara demi acara berlangsung lancar dan meriah. Sekarang saatnya Nayla akan melempar bunga untuk para lajang.
Sisi dan Digo berdiri agak ke pinggir di arena lempar bunga pengantin. Di tengah arena itu sudah berkumpul puluhan cewek dan cowok single yang berharap dapat menangkap bunga yang akan dilemparkan oleh Nayla.
Tristan sudah membimbing Nayla ke tengah podium untuk bersiap melemparkan bunga yang ada di tangannya.
MC segera mengarahkan para single untuk merapat dan mengambil posisi.
Sementara itu Sisi dan Digo berdiri agak memisahkan diri dari para single yang berkerumun di tengah. Sisi dan Digo senyum-senyum melihat para single dengan antusias menyambut acara lempar bunga pengantin yang konon menurut mitos, barangsiapa yang memperoleh bunga itu akan segera menyusul untuk segera menikah.
MC memberikan aba-aba, sementara Nayla dan Tristan segera berbalik membelakangi para single, bersiap-siap. Begitu hitungan ke tiga, Nayla melempar bunga yang dipegangnya ke arah belakang.
Teriakan bergemuruh dari para lajang yang memperebutkan bunga pengantin. Dan bunga itu melayang dan jatuh ke salah satu cewek yang berada di kerumunan itu. Tapi sebelum cewek itu sempat memegang dengan erat, bunga itu melambung lagi karena tersenggol dan terlontar lagi oleh tangan-tangan para single yang lain. Bunga itu melayang, dan tiba-tiba saja bunga itu sudah berada dalam genggaman Sisi yang berdiri agak jauh di pinggir.
Sisi terkejut sementar disampingnya, digo tersenyum penuh makna.
Semua yang hadir hening sejenak sebelum kemudian gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan pesta.
MC segera menyuruh Sisi untuk naik ke podium. Di sana sudah menunggu Nayla dan Tristan dengan senyum lebar.
Digo membantu Sisi naik ke podium dan menunggunya di bawah anak tangga.
Sisi berjalan ke arah pasangan pengantin itu dan disambut dengan tatapan menggoda dari mereka.
Nayla dan Tristan memberikan sebuah bingkisan buat Sisi yang telah berhasil mendapatkan bunga pengantin tersebut.
Setelah menerima bingkisan tersebut, Sisi kembali turun dengan Digo yang siaga di bawah tangga membantunya turun agar tidak jatuh karena gaun panjangnya cukup merepotkannya berjalan.
Pesta itu berakhir dengan kemeriahan yang terlihat dari wajah-wajah penuh senyum puas dengan sajian acara dari WO yang menangani resepsi pernikahan Nayla dan Tristan tersebut.
...........
Sisi membantu Nayla mengemasi barang-barang yang akan dibawa Nayla ke Bangkok. Tristan dan Digo membantu mengangkat dan memasukkan koper dan barang bawaan mereka ke bagasi mobil Digo.
Digo sudah datang pagi-pagi menjemput Sisi berangkat ke rumah Tristan untuk membantu dan mengantar sepupunya ke bandara.
Setelah semua siap, Tristan dan Nayla segera pamit pada Mama Tristan. Kemudian mereka berempat segera meluncur ke bandara.
Sesampai di bandara,Digo memvantu Tristan menurunkan bawaan pengantin baru itu dan meletakkannya dalam trolley bandara.
Karena waktu keberangkatan masih lumayan lama, mereka memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Cerita Cinta
FanficKata orang cinta itu buta, tapi tidak buatku. Karena cinta itu mampu melihat apa yang orang lain tidak melihat. Kata orang cinta itu tidak harus memiliki, tapi tidak bagiku. Karena cinta itu pantang menyerah untuk menyatukan perbedaan. Dan.... Kata...