Digo melirik Sisi yang menunggunya bicara. Digo menghela nafas panjang lalu dihembuskannya perlahan.
"Gue pengen lo.... Gu...gue...gue pengen lo....pura-pura jadi pacar gue," kata Digo tergagap. Setelah mengatakan itu Digo bengong sendiri. Lho? Kok pura-pura sih? Mau gue kan beneran... Duh saking groginya gue malah ngomong pura-pura? Rutuk Digo dalam hati.
Sisi mengernyit mendengar permintaan Digo.
"Maksud lo? Pura-pura jadi pacar lo? Gue?"
Waduh, jangan-jangan Sisi marah nih, batin Digo cemas.
"Kenapa gue? Kenapa gak yang lain? Temen cewek lo kan banyak? Relasi bisnis lo juga banyak? Atau lo bisa minta ke pegawai lo. Kenapa mesti gue?" Sisi bertanya masih dengan mengerutkan keningnya. Hatinya kecewa. Sisi, mana mungkin seorang Direktur Utama sebuah hotel berbintang lima suka sama lo? Nyadar dong! Keluhnya dalam hati pada diri sendiri.
"Yaa... Karena lo temen gue, dan lo orangnya asik, dan gue nyaman berteman sama lo," jawab Digo yang makin gak jelas dengan alasan yang diberikan, yang makin menyimpang dari apa yang sebenarnya mau ia sampaikan pada Sisi.
"Emang ada apa sih sampe lo minta gue untuk pura-pura jadi pacar lo?" sungut Sisi menyimpan rapat-rapat rasa kecewanya.
Digo gelagapan saat Sisi meminta alasan atas permintaannya.
"Mmm... Itu... Ah... Gue... Gue ada undangan pembukaan galery milik relasi gue. Disitu ditulis harus bawa pasangan. Jadi gue minta tolong sama lo, please jadi pasangan gue," Digo menelan ludahnya susah payah. Untung aja ia inget undangan di mejanya pagi tadi.
Sisi terdiam. Permintaan itu gak masuk akal buatnya.
"Si," panggil Digo ragu.
"Cuma pura-pura," tegas Sisi.
"Iya, cuma pura-pura," jawab Digo was-was.
"Mmm.... Okey! Kapan acaranya? Trus gue harus ngapain?" tanya Sisi akhirnya menyetujui permintaan gila itu.
"Dua hari lagi! Besok gue akan kasih tau lo apa yang harus lo kerjakan," kata Digo sambil memutar otaknya.
.......
Sisi baru saja menghempaskan tubuhnya di sofa ketika Nayla keluar dari dalam membawa dua buah kotak.
"Si, nih ada titipan buat lo. Kata kurirnya sih di dalam ada suratnya juga," kata Nayla menyodorkan kedua kotak itu pada Sisi dan mengambil duduk diseberangnya.
Sisi membuka kotak itu dan menemukan surat di dalamnya.
Dibukanya surat itu. Dari Digo!
Hallo Sisi,
Sorry gue gak bisa jemput lo sore ini. Gue kirim sesuatu buat lo. Dipake ya, Si. Buat acara besok sore. Gue akan jemput lo jam 18.00 tepat! Dandan yang cantik!
O ya... Jangan bilang-bilang kalo kita cuma pura-pura pacaran. Tidak terkecuali Nayla!
Okey?!! Sampai ketemu besok sore.
From : Digo.Sisi mengernyitkan dahinya. Dikeluarkannya isi kotak itu. Sebuah long dress berwarna merah marun berbahan sutra lembut dengan model elegan yang Sisi yakin harganya selangit.
Lalu dibukanya kotak kedua, sepasang sepatu high heels yang cantik dan glamour.
Nayla yang melihat Sisi mengeluarkan kedua isi kotak itu terbelalak takjub.
"Bagus banget, Si! Dari siapa?"
"Dari Digo," sahut Sisi.
"Digo? Ngapain dia ngasih lo dress sama sepatu?" tanya Nayla kepo nya kambuh.
"Besok Digo ngajakin ke acara pembukaan galery milik relasinya," jelas Sisi.
"Kok lo diajak?"
"Tau tuh! Katanya sih undangannya pasangan. Trus dia ngajak gue deh," kata Sisi berusaha bersikap santai.
"Tunggu...tunggu... Jangan bilang lo udah jadian sama Digo," Nayla memandang Sisi menyelidik.
"Menurut lo gimana?" tanya Sisi tersenyum angkat bahu lalu membawa semua pemberian Digo ke kamarnya.
Nayla menatap Sisi yang setengah berlari masuk ke kamarnya.
Kapan Sisi jadian sama Digo? Gak biasanya Sisi kaya gini. Kalaupun mereka jadian, pasti ia sudah tau karena Sisi pasti akan dengan heboh bercerita. Lagipula mereka berteman baik juga belum lama.
Nayla memijat keningnya bingung.
........
Digo baru saja selesai meeting dengan para staff nya ketika terdengar notifikasi bbm nya berdenting.
Dilihatnya nama pada layar. Sisi! Batinnya senang. Sisi menghubunginya terlebih dahulu!
Sisi : Gue ganggu gak?
Digo : Nggak. Kebetulan baru selesai meeting. Kenapa?
Sisi. : Kiriman lo udah gue terima. Sebenernya gak perlu.
Digo : Itu untuk acara besok sore.
Sisi. : Gue punya kok kalo sekedar gaun pesta. Dan gak malu-malu in juga. Lo gak perlu sampai kirimin gue baju dan sepatu semahal itu.
Digo : Sorry, bukan maksud gue menyinggung atau meremehkan lo. Itu cuma sekedar bentuk perhatian gue sama pacar.
Sisi. : Cuma pura-pura! Kali ini gue terima, lain kali gue suruh lo pake sendiri dress nya!
Digo : Hahaha... Iya iya... Sensi amat lo!
Digo tersenyum geli. Ia bisa membayangkan bagaimana wajah Sisi saat ini. Pasti Sisi lagi manyun dengan lucunya.
Duh, gak sabar rasanya menunggu besok sore.
..........
(Bersambung)Please vote & comment nya dong...

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Cerita Cinta
Hayran KurguKata orang cinta itu buta, tapi tidak buatku. Karena cinta itu mampu melihat apa yang orang lain tidak melihat. Kata orang cinta itu tidak harus memiliki, tapi tidak bagiku. Karena cinta itu pantang menyerah untuk menyatukan perbedaan. Dan.... Kata...