Selamat membaca, semoga suka..Maap bila masih ada yang salah dalam penulisan kata.
Darega Agustio Nugraha on Mulmed
REVISI!
******
Seorang pemuda terbangun dari tidurnya saat suara jam weker di sebelahnya berbunyi. Tangannya meraih kasar jam beker itu, mematikkannya dengan tak santai. Pemuda itu mengubah posisinya menjadi terduduk, matanya menyipit menatap jam beker yang menunjukkan pukul 6.09.
Cowok bernama Darega itu berdecak, lalu menyimpan jam beker di atas nakasnya, "Ck, gue telat."
Menyibak selimutnya kasar, ia mendesah malas karena kantuk yang masih mendera, tapi gedoran di pintu menggangu telinga Darega.
"EGA BANGUN SEKOLAH!"
Decakan tak suka muncul di mulutnya, ia menyaut handuk yang tergantung di balik pintu, sambil berteriak pada sang Ibu, "INI MAU MANDI!!"
Sebelum wanita kesayangannya itu mengamuk, Darega dengan cepat berlari masuk ke toilet, membersihkan tubuh secara kilat. Mandi pagi begini satu hal yang membuat Darega malas.
Hanya cukup lima menit ia telah selesai, dan mulai memakai seragamnya. Memasukkan asal buku dan alat tulisnya ke dalam tas, dan mengalungkan dasi di leher, Darega hanya meyimpulnya asal.
Darega bukan anak rajin, ini hanya sebuah formalitas di depan Mamahnya saja. Pemuda itu mengacak rambutnya, di depan kaca. Lalu menyaut hoodie yang tergantung di lemarinya.
Menggendong tas di sebelah bahunya, lalu menatap kunci motor yang tergeletak di meja belajar. Tangannya terulur mengambil kunci itu, dan berlari turun ke bawah, karena sang Ibu telah berteriak sejak tadi.
"Suami Mama mana?" tanya Darega setelah menarik kursi di sebelah adiknya.
Dahlia-- Mamah Darega berdecak tak suka, "Papih kamu juga." Suaranya terdengar merajuk, "Masih siap-siap di kamar," jawabnya kemudian.
Mendengar itu, Darega memilih bangkit. Ia mengacak rambut adiknya sebelum pergi keluar. "Berangkat Mah!"
"EGA SARAPAN DULU! OBATNYA UDAH DIMINUM BELUM?!"
Darega tetap berjalan sambil mengangkat tangannya, menyatukan jarinya pertanda 'ok.
Pemuda itu mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, Darega lupa jika tadi dirinya bangun telat.
Matanya menatap tajam jalanan, dia harus sampai dengan tepat ke sekolah sebelum pagar ditutup, karena hari ini Darega sedang malas memanjat tembok belakang sekolah.
Tepat saat Bel berbunyi, Darega menaikkan kecepatan motornya melihat gerbang yang akan ditutup.
Darega menghela nafas lega, saat berhasil masuk. Ia membuka helm full-facenya, membenarkan rambutnya dengan jari-jarinya. Hal yang menyambut pekikan heboh dari kaum hawa. Pemuda itu turun dari motornya, dan menatap malas pada siswi-siswi yang menatap terpana padanya.
"Akhh Daregaa i lop yuu!"
"Terpana, adek terpanaa mass!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Takdir [Tamat]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ------ "Gak semua cowok brengsek seperti yang Lo takutin!" Akibat permintaan dari gurunya yang mengakibatkan mereka jadi dekat. Baru saja ia bisa merasakan bahagianya Cinta. Namun, takdir mengubah semuanya. Ya, karena t...