PART 50 : Pilihan

134 8 0
                                    


Selamat membaca!
•~•

"Namanya juga hidup pasti selalu ada masalah, gak seru kan kalo hidup lo datar-datar aja."

___________________

Silma mengerjap, lalu membelalak kaget mendapati dirinya yang tengah di ikat seperti ini. Apalagi mulutnya juga di tutupi.

Dia menoleh gelisah, ini dimana? Tempat nya sungguh sangat gelap. Membuat Silma takut, di tengah keremangan malam, Silma dapat melihat ada seorang gadis yang juga sama terikat di sampingnya. Ingin sekali Silma berteriak membangunkan gadis itu, tapi apa daya mulut Silma tertutup oleh kain.

Samar-samar Silma mendengar suara percakapan dua orang lelaki yang berasal dari luar.

"Bang lo apa-apaan? Kenapa Beby juga ikutan di culik?"

"Lo bilang Silma doang bukan?!"

Silma terdiam, dada nya sesak. Jadi dirinya sedang di culik? Tapi siapa yang tega melakukan ini padanya? Silma menoleh ke samping, apakah ini gadis bernama Beby itu?

"Iya tadinya, tapi gue berubah pikiran. Gue akan membuat Darega memilih salah satu di antara mereka, seru tuh pasti bakalan ada yang kecewa sama bajingan itu!"

"Kita lihat Darega bakal pilih pacar atau sahabat lamanya dulu!"

Sahabat lama? Jangan bilang jika gadis yang bernama Beby ini adalah sahabat Darega? Lalu siapa orang tadi, suara ini Silma rasa ia pernah mendengarnya.

Silma kemudian mendengar gelak tawa dari kedua pria di luar, raut wajah Silma semakin gelisah saat mereka mengatakan akan menghampiri ia dan gadis di sampingnya.

Silma memejamkan mata, menahan isakan tangisnya. Ia sungguh takut sekarang. Tolong aku Darega!

🍂🍂🍂

Reynald memarkirkan asal mobilnya di depan pagar rumah Silma, dia langsung keluar menyusul Darega yang lebih dulu berlari ke dalam rumah Silma.

"BI, BI IJAH!"

"MANG UDIN!"

"ZEI!"

teriak Darega berlari ke sana-kemari mencari seluruh penghuni di rumah Silma. Mendengar suara teriakan yang terdengar panik, Bi Ijah, Mang Udin, termasuk ketiga pria yang menjadi bodigar Silma menghampiri Darega yang terlihat panik dan khawatir.

"Eh den Darega, ma-"

Darega menoleh pada mereka, "Silma mana bi?" selorohnya.

"Non Silma teh nuju ka supermarket heula aden," jawab Bi Ijah, wanita baya itu juga tak mengerti kenapa wajah Darega terlihat sefrustasi itu.

('Non Silma lagi ke supermarket dulu den')

Darega mengusap gusar wajahnya, "Silma di culik!" paparnya membuat semua orang kaget.

"Barusan Silma telepon gue kalo dia lagi di kejar sama orang asing." Darega beralih menatap ketiga pria di samping mang Udin. Untung saja, ia sudah sedikit akrab dengan ketiganya.

"Bantu gue nyari dia!"

Pemuda itu langsung berlari ke luar menghampiri mobil di susul Reynald.

"Aduh den, ieu kumaha atuh?" ujar Bi Ijah dengan wajah paniknya.

( 'aduh den, ini gimana?')

"Bibi sama mang Udin jaga rumah ya, biar kami yang cari non Silma!" titah Arham lalu mereka juga ikut keluar mencari Silma.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang