PART 45 : BAHAGIA SECUKUPNYA

118 12 0
                                    

HEHE, CIE YANG LAGI GABUTT

GAK ADA YANG CHAT YA?!

LANGSUNG AJA YUK GASS

HAPPY READINGG GUYS💗

____________________

"Jika kamu sedang bahagia, bahagia secukup nya. Begitupun juga sedih, cukup sewajarnya saja. Terlalu berlebihan itu tidak lah baik"

______________________

Pagi yang indah, mentari cerah pun sudah terbit menampakkan sinar nya. Sama cerah nya seperti hati gadis, yang kini tengah tersenyum menalikan sepatu sambil menatap seorang lelaki yang tengah setia menunggunya.

Mereka adalah Darega dan Silma.

Jika kalian heran, mengapa Darega bisa menjemput Silma pagi ini. Jawaban nya adalah, ternyata ketiga pria suruhan Papah nya sampai saat ini belum juga datang. Tentu hal ini bikin Silma senang bukan main.

Setelah selesai mengikat tali sepatunya, gadis itu menghampiri lelaki yang sedang duduk di atas motor dengan senyum nya.

"Udah?" tanya Darega.

Silma mengangguk, "Udah, yuk langsung berangkat aja."

Darega tersenyum, dia mengambil helm lalu memasangkan nya ke kepala Silma. "Berangkat kemana?"

"Ya-- ya ke sekolah lah!" Silma tergugup, dia kaget atas perlakuan Darega yang cukup membuat jantung nya maraton pagi ini.

"Kirain mau ikut gue bolos." Darega menunduk menatap wajah Silma, sambil tersenyum mengejek.

Silma yang malu, langsung saja menarik kaca helm nya. Menutupi muka nya, "Aku itu anak baik-baik loh!"

Darega terkekeh, "udah cepet naik, mau berdiri di situ aja?"

Silma dengan cepat menarik kan kembali kaca nya ke atas, dia menatap lucu ke arah pemuda itu, "Eh, iya-iya."

Darega tertawa kecil, melihat tingkah gadis yang beberapa jam lalu menjadi pacar nya itu.
Setelah memastikan Silma duduk dengan benar, Darega menarik tangan gadis itu untuk melingkar di pinggang nya. "Gue suka kedinginan kalo naik motor," ucap nya modus.

Sedangkan Silma hanya diam, tubuh nya terlalu kaku untuk bergerak. Yang jelas ia malu, tak menyangka ia bisa memiliki Darega di hidup nya.

Darega terkekeh, melihat raut wajah Silma yang memerah. Gadis itu selalu saja menggemaskan di mata nya. Ia menarik gas-nya sebagai tanda pamit pada Mang Udin, lalu melaju meninggalkan pekarangan rumah gadis nya.

Ternyata begini ya, rasanya pacaran. Kalo ia tahu semenyenangkan ini, Darega pasti lebih dulu mencoba nya. Tapi ia hanya ingin dengan Silma, sayang dirinya baru di pertemukan dengan gadis ini akhir-akhir ini.

Semalam, saat ia menyampaikan perasaan nya pada Silma. Itu bukanlah rencana Darega sama sekali, kalau saja ia sudah merencanakan nya terlebih dahulu, pasti Ega akan meminta Julian mengajarinya cara-cara menembak cewe.

Untungnya acara tembakan dadakan nya tadi malam di terima oleh Silma, tak sia-sia juga gadis itu membalas cinta nya. Akh, menyenangkan sekali. Bahkan ia sampai tidak bisa tidur semalam karena ingin cepat bertemu Silma. Sebucin itu memang dia.

Bukan hanya Darega, Silma pun merasakan hal yang sama. Ini sama-sama yang pertama bagi mereka. Silma bisa merasakan perhatian kembali dari seorang lelaki, spesial di hati nya. Meski tanpa Papah, ia masih punya Darega. Setidaknya untuk saat ini, tidak tahu ke depan nya akan seperti apa. Takdir pasti akan kembali bermain dalam kehidupan nya. Semoga bukan hal buruk! batin Silma berharap.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang