Part 8|Makna Sahabat

259 28 0
                                    


"Sahabat itu tempat bersandar kedua setelah keluarga."

***


REVISI!

____

Sesuai apa yang telah Darega perintahkan lewat grup chat geng CYBER, kini 20 inti anggota geng CYBER sudah berkumpul di jalan yang biasa mereka pakai untuk balapan.

Benar saja dugaan Darega, saat mereka sampai di tempat balapan, sudah ada Keola yang tersenyum culas bersama anggotanya.

"Siap bang, motor lo aman insya allah." Seorang pemuda bernama Heru, yang merupakan salah satu anggota geng CYBER datang bersama temannya, mereka Darega tugaskan untuk mengecek keadaan motor yang biasa dipake Darega balapan, ia takut jika Keola berbuat sesuatu pada motornya.

"Thanks, mana kuncinya Her!" Darega menangkap kunci motor yang diserahkan oleh Heru.

"Lo yakin Ga?" tanya Julian saat lelaki itu menaiki motornya.

"Nanti kalo tante Dahlia tahu gimana?" timpal Aditya yang diangguki teman-temannya yang lain.

"Ya kalian jangan sampai ngasih tahu nyokap gue lah," balas Darega santai, ia memakai jaket kebanggannya, juga mengikat headband hitam di kepalanya. "Udah tenang aja, gue bisa buat dia kalah malam ini."

Mereka hanya menghela nafas pasrah menghadapi makhluk keras kepala macam Darega. Percaya sih kalo Darega pasti bisa menang, yang ditakutkan jika Keola berbuat curang di tengah permainan.

Keola Ardiwicaksono ketua geng MONSTA itu adalah musuh bebuyutan Darega. Dia bisa saja berbuat licik demi kemenangan diri nya sendiri, satu yang mesti kalian tahu, Keola benci kekalahan. 

Darega juga sebenarnya malas berurusan dengan Keola, karena sejujurnya dia ingin mereka kembali seperti dulu, namun kebencian Keola padanya menutup mata hati pemuda itu.

Ia menatap lelaki itu yang berjalan dengan senyum sinis ke arahnya, "Udah siap kalah bro?"

Darega hanya menanggapi itu dengan senyum tipis. "Kita liat aja nanti." Lalu memakai helmnya.

Ia menoleh pada Keola saat lelaki itu berdecih, mereka memposisikan diri dan mempersiapkan motornya saat seorang wanita berpakaian seksi datang di tengah-tengah motor besar mereka berdua.

Acara balapan kali ini, banyak sekali perempuan-perempuan yang menonton saling menyoraki nama Darega, membuat Keola semakin geram.

"Siapp?"

Darega melirik ke arah Keola, dan memainkan gas motornya. Jika boleh jujur dia ingin balapan dengan Keola secara sehat, tidak bersaing seperti ini.

"1, 2, 3, GOO!" seru perempuan itu.

"Semangat!"

"Semangat!"

"YUHUU DAREGAAA!"

Bersamaan dengan kain merah yang jatuh ke tanah, Darega dan Keola sama-sama menarik gas nya dengan kecepatan penuh di atas rata-rata. Saling menyalip dan mendahului satu sama lain, membuat balapan kali ini terlihat sengit karena mereka sama-sama tidak mau mengalah.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang