Part 30|Masih Tentang Masa Lampau

168 15 2
                                    

"Aku pikir semuanya sudah berakhir, tapi ternyata ini belum usai, bahkan kembali menambah masalah di masa depan"

------------------

Happy Reading.....

__

ADEFTA Sastra Wijaya, nama si pria asing yang tadi mengaku sebagai kakak Silma dan membawa Silma ke tempat ini. Adefta menatap wajah Silma yang terpejam di depannya, tubuh gadis itu telah diikat oleh temannya tadi.

Melihat gadis ini, Adefta teringat akan adiknya yang telah meninggal enam tahun yang lalu, Adela Silwa Wijaya, Silwa dan Silma sedikit memiliki persamaan dari mata dan cara gadis itu berbicara.

Namun naas adik perempuannya lebih dulu meninggal gara-gara cintanya pada Darega. Adiknya rela mengorbankan nyawanya demi melindungi Darega, si lelaki bajingan itu.

Inilah alasan, kenapa Adefta sangat membenci Darega. Karena Darega adalah penyebab kematian adiknya. Sudah beberapa kali Adefta mencoba mencelakai Darega, namun lagi-lagi gagal. Hingga sampai sekarang sepupunya mengatakan bahwa Darega tengah dekat dengan seorang gadis.

Adefta mengeluarkan ponselnya, untuk menghubungi sang sepupu yang tadi menyuruhnya untuk membawa gadis ini.

"Halo kak Def?"

"Kamu cepat kesini, gadis tadi saya sudah bawa ke tempat yang kamu katakan." Adefta berjalan mendekati Silma, "Apa yang akan kamu lakukan dengan gadis ini?"

"Dinda ingin kak Def, buat dia hancur! Terserah kak Def mau apakan dia, yang penting aku hanya ingin melihatnya menyedihkan!"

Adefta menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah Silma, "Saya rasa dia sudah hancur, bahkan sebelum saya hancurkan!"

Terdengar suara kekehan lirih di sebrang sana "Kak Def bisa pakai dia untuk memancing Darega. Karena dia adalah gadis yang dekat dengan Darega."

Tut.

Setelahnya sambungan itu diputuskan oleh Dinda. Ya, Dinda adalah sepupu Adefta, dan gadis itu juga yang menyuruh Adefta untuk menyulik Silma.

Dinda sangat membenci Silma, karena dia sering dibandingkan dengan Silma oleh kedua orang tuanya. Dan itu semua membuat rasa benci hadir di dalam hati Dinda.

Rasa Iba Adefta terhadap Silma kini berubah, saat mendengar bahwa gadis ini adalah satu-satunya gadis yang dekat dengan Darega. Mendengar nama itu membuat rahang Adefta mengeras.

Adefta akan memakai gadis ini sebagai tameng untuk memancing Darega. Rasa dendam itulah yang membuat lelaki ini menjadi seperti ini.

"Aku tak peduli seberapa hancurnya dirimu! Yang penting hari ini aku ingin dendam ku terbalaskan!" gumam Adefta menatap dingin Silma.

Adefta mengarahkan kameranya ke arah Silma, mengambil foto gadis itu, lalu mengirimkannya pada seseorang yang ia yakini bakal terpancing kali ini.

"Kita lihat, ini pasti menyenangkan!" Adefta tersenyum smirk.

🍂🍂🍂🍂


Saat ini Darega dan teman-temannya tengah berada di bascamp anak The CYBER, seperti biasanya, namun yang membedakan suasana sekarang nampak canggung gara-gara perdebatan di kantin waktu tadi.

Darega yang tengah duduk dipojok sambil mengunyah permen karet menonton dengan geli teman-temannya yang dari tadi saling dorong mendorong, apalagi si Aditya sama si Naja katanya mah sih mereka mau minta maaf sama Julian yang sekarang lagi santai main game di ponselnya.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang