PART 49 : Di culik?

133 12 2
                                    


"Dunia itu kejam, aku harus di paksa dewasa di saat usiaku masih belia. Demi bisa menghadapi masalah yang kian muncul seperti tak ada hentinya."


°°°°

Suara tawa menggelegar terdengar dari dalam mobil, Darega dan Reynald kini sudah ada di dalam mobil Reynald. Mereka kan datang terpisah sama Tio dan Dahlia, untuk Arsha kali ini anak itu ikut dengan Mamanya.

"Sumpah gue gak nyangka gue bisa ngomong kek gitu, HAHAHA!"

Darega memukul pundak Reynald, "Keren banget, gila rencana lo!" decaknya.

Reynald mengusap sudut matanya, dia mulai menghentikan tawa lama-lama tertawa perutnya sampai sakit. "Gimana? Bagus gak akting gua?"

Darega menggeleng tak bisa berkata lagi, aksi Reynald tadi memang sangat-sangat gila di luar akal! Ia kira Reynald tidak akan senekat ini. "Patut di acungi jempol, julukan king drama emang cocok buat lu ya!"

Darega tersenyum melihat Reynald yang kembali tertawa, teringat sesuatu dia jadi menatap sedih pada lelaki itu. "Mmm, Rey. Lo tahu kan resiko buat lo besar banget!"

Reynald menghentikan tawanya, menaikan alis tak mengerti maksud ucapan Darega.

"Masa depan lo! Lo yakin mau nikah muda sama Salsa? Terus gimana sama Laudya?!"

Reynald mengangguk paham, tak lama ia tersenyum sinis. "Gak peduli gue sama si Laudya, nih ya Ga, sebenarnya gue udah lama pengen putus sama tuh belut." Reynald mendengkus, "Apaan kerjaan nya selingkuh mulu, morotin gue doang. Dia kira gue gak tahu!"

Darega mengangguk, dari awal ketemu Laudya ia juga tidak merasa srek dengan gadis itu. "Terus gimana sama Mami? Dia pasti kecewa banget."

Reynald terkekeh, sambil mulai menjalankan mobilnya. "Kenapa harus kecewa? Gue gak beneran merawanin anak orang kali. Tapi kalo soal Mami, biar gue aja yang ngatasin. Gue yakin mami pasti setuju."

"Lagian kalo gue harus nikah sama si Salsa, gak rugi juga, tuh cewe cantik kok. Ya, masih bisalah di ajak ke kondangan." Reynald tertawa kembali.

Darega menggeleng melihat sikap Reynald yang terlalu santai. Kayanya si Reynald gak pernah kelihatan frustasi ya, kalo ada masalah. Tapi, Darega gak tahu juga sih Reynald jarang cerita masalah nya. Paling-paling tuh cowok kalo curhat ya cuma sekedar tentang cewek.

------

"Udahlah Beby! Mau sampai kapan lo nungguin si bajingan itu!"

Sudah terhitung dua jam lamanya Beby dan Keola menunggu kedatangan Darega. Keola sudah berkali-kali mengajaknya pulang, tapi Beby menolak. Ia yakin Darega pasti datang.

Beby tahu, hubungan Keola dan Darega merenggang setelah kepergian Silwa. Maka dari itu kepulangannya ke Indonesia, untuk memperbaiki kembali persahabatan mereka yang sempat rusak. Itulah kenapa ia mengumpulkan Darega dan Keola sekarang. Tapi Darega belum juga datang, Beby juga sebenarnya tak yakin jika Darega akan hadir. Ini sudah terlalu malam.

"Bentar lagi, ya Keo. Aku yakin, Darega pasti datang kok." Beby tersenyum pada Keola.

Keola berdecak, "Bentar lagi, bentar lagi! Mau sampai kapan?!"

"Inget ya By, lo bahkan baru aja pulang dari London. Lo gak capek apa?!"

Beby tersenyum, ia mengusap lembut tangan Keola. "Bentar lagi, kita tunggu lima menit lagi. Abis itu kita pulang."

Keola mendengkus, "Terserah lo!" Pemuda itu bangkit, "Gue ke toilet dulu!"

Beby menatap nanar punggung Keola, kenapa semuanya bisa berubah seperti ini. Beby meraih ponselnya, berusaha sekali lagi menghubungi Darega. Darega please, angkat telepon aku!  batinnya.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang