Jangan lupa klik ☆ ya🤗❤
Jan siders dong😐*
***
"Dibalik senyum yang terpatri, ada kisah yang begitu menyayat hati."
🍂🍂••vote••
Saat tengah asik menyantap bubur, mereka berdua tak sengaja melihat Daniel dan Sasa yang berdiri mengantri untuk menebus obat, Daniel dan Sasa memang habis mengantar neneknya Daniel kontrol.
"Gue gak sabar deh, pengen ketemu dia." Sasa tersenyum miris, menatap kebelakang Daniel.
Daniel mengikuti arah pandang Sasa, di belakangnya terdapat dua orang kakak beradik tengah bercanda ria. Lelaki itu menghela nafas, lalu menatap Sasa. "Akan ada waktunya buat lo munculin muka di depan adik lo, tapi tidak untuk sekarang, ingatan dia bisa terganggu jika lo tiba-tiba muncul." Daniel tersenyum seraya mengacak rambut Sasa.
"DANIELL!!"
Daniel mengalihkan tatapannya, raut kaget sangat tercetak jelas di mukanya, saat melihat Silma yang duduk tak jauh darinya hendak berjalan menghampiri dia bersama teman gadis itu. Ngapain dia di sini? batin Daniel.
"Siapa Dan?" Sasa hendak berbalik menatap ke belakangnya, Daniel dengan cepat menahan gadis itu, "Lo, lo temenin nenek sana! Dia sendirian kan?"
"Tap-"
"Ada adik lo, pergi Sa!" Daniel mendorong pelan Sasa agar gadis itu pergi, menemui neneknya yang ada di parkiran.
Sasa pun pergi, sebelum pergi menjauh gadis itu sempat menoleh ke Daniel. Dia sangat ingin bertemu dengan adik kecilnya, tapi Sasa harus sabar demi kebaikan adiknya sendiri, Sasa menghela nafasnya kemudian pergi.
Daniel menghembuskan nafas lega, dia tersenyum menyambut Silma saat jarak mereka hampir dekat, "Eh, Silma?"
Silma yang masih penasaran pun mencoba melirik ke arah belakang Daniel, tapi cowok itu seakan bergerak menghalanginya, akhirnya Silma pasrah, "Ngapain di sini Niel?"
"Aku lagi nebus obat untuk nenek, kamu sendiri ngapain?" jawab Daniel.Silma menganggukan kepalanya, "Ada temen aku yang sakit di sini, semoga nenek kamu cepat sembuh ya!"
Daniel tersenyum mengacak rambut Silma, "Amiin, makasih."
Percakapan keduanya berhenti saat suster memanggil Daniel. Setelah menebus obat neneknya Daniel pun kembali menghampiri Silma dan Zeva yang sejak tadi memperhatikannya.
"Yaudah Sil, duluan ya!" Daniel mengacak rambut Silma kembali, "Cepet pulang nantinya!" pesan lelaki itu sebelum akhirnya pergi.
Silma termenung mendengar kata pulang, dia menatap baju yang di kenakannya. Ia memang sudah memakai baju pasien dari rumah sakit, lalu kemana baju seragam dan tasnya. Tapi kayaknya Daniel tidak sadar dengan pakaian Silma.
Gadis itu melotot kaget saat mengingat sesuatu, dia menginap di sini. Itu artinya Silma tak pulang seharian kemarin, pasti mamah dan papahnya akan semakin marah. Apalagi kalo mereka tahu ia di sini bersama Darega.
Silma menghela nafasnya, pasrah. Dia bahkan sudah berpikir mamahnya pasti akan mengirimnya ke Amerika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Takdir [Tamat]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ------ "Gak semua cowok brengsek seperti yang Lo takutin!" Akibat permintaan dari gurunya yang mengakibatkan mereka jadi dekat. Baru saja ia bisa merasakan bahagianya Cinta. Namun, takdir mengubah semuanya. Ya, karena t...