Part 14|New Student

220 22 0
                                    


Semangat selalu yaa...

Happy reading❣

REVISI!

°°°°°°

Tidak ada yang benar-benar tulus di zaman sekarang, semuanya bermuka dua, memiliki topeng, dan berbuat baik di zaman sekarang pasti membutuhkan imbalan.

Silma tahu sekarang, maka dari itu mulai dari hani ini ia tidak akan mudah percaya pada seseorang, entahlah ia sudah bosan dengan orang-orang yang fake.

Pintu kelas MIPA 1 sudah tertutup, tanda guru mengajar sudah masuk. Silma menghembuskan nafasnya sebelum memilih untuk mengetuk pintunya.

Gadis itu menarik knopnya saat mendengar sahutan dari dalam.

"Maaf bu saya telat." Silma menundukan kepala saat semua teman-temannya memusatkan dirinya. Bu Cati menatap tajam Silma, dia paling tidak suka ada murid yang tidak di siplin.

"Habis dari mana kamu? Kamu tau bel sudah bunyi lima menit yang lalu?!"

"Habis dari toilet bu, maaf." Silma meremas rok abunya dengan gugup, ia tidak pandai berbohong.

Bu Cati menghela nafasnya, "Yasudah cepetan duduk! Jangan ulangi lagi!"

"Baik bu, permisi."

Silma berjalan menuju bangkunya, ia sempat  heran saat melihat Dinda berpindah duduk dengan Winda. Pandangan seluruh murid pada Silma pun masih tetap sama seperti tadi.

Silma menghela nafas, menunduk kembali dan mulai mendudukan diri di kursi pojok, lebih baik ia fokus pada Bu Cati.

Beberapa menit setelah Silma tadi, kini pintu kelas kembali terbuka menampilkan Pak Jaya selaku kepala sekolah Merpati dengan di sampingnya seorang gadis, yang Silma tebak adalah murid baru di kelasnya.

Tak lama kemudian, Pak Jaya pergi kembali, meninggalkan si gadis itu dengan Bu Cati.

"Baik anak-anak ini teman baru kalian, perkenalkan diri kamu nak!" ucap Bu Cati pada seorang gadis di sebelahnya.

Silma yang tadi menunduk, kini perlahan mendongak penasaran siapa murid baru di kelasnya ini. Matanya seketika membola, tak menyangka murid baru di kelasnya adalah gadis yang bersama Alvin kemarin malam menolongnya.

Ya, gadis itu adalah Zeva, mata mereka saling bertatapan sejenak. Silma tersenyum tipis saat Zeva melempar senyum padanya.

"Kenalin nama gue Zeva Meysha Zhefarin, panggil aja Jeje," kata Zeva di iringi sedikit senyuman yang membuat matanya menyipit. Zeva memang cantik.

Sepertinya tak lama Jeje akan menjadi trending topik di Merpati karena kecantikannya.

"Ya sudah sesi bertanyanya nanti pas istirahat aja, dan kamu Zeva silakan duduk di.." Bu Cati mengedarkan pandangannya  "Sebelah Silma, Silma angkat tangannya!"

Dan Yap, pandangan Bu Cati jatuh pada Silma, yang kebetulan kini duduk sendirian.

"Hai! ketemu lagi kita," kekeh Jeje saat telah duduk di kursinya.

Karena Takdir [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang