38. My Reasons

10.8K 1.4K 648
                                    

"Babe, cuaca malam ini agak dingin. Jadi lebih baik kamu pake hoo ... die."

Araka yang baru saja keluar dari kamar mandi, dibuat mendengus panjang. Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya namun sesuatu memaksanya untuk berhenti.

"Apa?" Ranaya mengangkat satu alisnya bingung. Menatap aneh suaminya yang terdiam setelah melihat wujudnya.

"Yang kamu pakai itu ...."

"Kenapa?"

"Itu ... i-itu hoodie kesukaan aku, Babe, hehe," tutur Araka sedikit takut —takut istrinya tersinggung.

"Ini? Hoodie kamu?"

Araka mengangguk cepat.

Ranaya yang duduk di pojok tempat tidur, menyenderkan punggungnya di badan kasur, sambil memeluk setoples cookies di lengan kanannya melirik tubuhnya sendiri.

"Bukan, ini hoodie kita."

Araka meringis kecil. "Em, mungkin maksudnya itu hoodie aku yang lagi dipakai kamu."

"Ini hoodie kita, Ar."

"Itu—"

"Hoodie kita."

"Tapi, Babe—"

"Milik suami adalah milik istri, milik istri tetap milik istri. Valid, no debat."

Araka menutup kembali mulutnya yang terbuka namun belum sempat melontarkan kata. "Oke," pasrahnya kemudian.

Mengambil remote AC untuk menurunkan suhu ruangan di kamarnya. Menutup jendela yang terbuka kemudian menyingkap gordennya hingga tertutup.

Cuaca malam ini lebih dingin karena hujan lebat disertai angin kencang. Araka sendiri cukup terbiasa dengan hawa dingin, setiap dia bermalam di markas hawanya tidak jauh berbeda dengan ini. Namun, tidak untuk istrinya. Ranaya pasti memerlukan suhu yang lebih hangat.

Araka mendatangi tempat tidur. Ia berniat mengusir Le yang tertidur nyaman di perut sang istri, namun Ranaya malah mencegahnya. Ia memukul tangan suaminya yang hendak menyentuh Le.

"Jangan, kasian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan, kasian."

Araka mencebik. "Tapi itu tempat aku," protesnya tak terima. "Le gak tau diri banget, sih, udah tiap hari dikasih makan malah mepet-mepet ke istri orang."

Ranaya menatapnya lelah. "Sama kucing aja kamu cemburu?"

Araka menekuk wajahnya semakin kesal, Ranaya malah membela Le. Awas saja, besok lain kali Araka akan mengurangi jatah makan kucingnya, ancam Araka dalam hati.

MY STARBOY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang