39. Trusted Each Other

10.4K 1.3K 388
                                    

"Widih ... Bos besar tumben bawa motor ke sekolah."

Sebagai pembukaan Theo bersiul-ria, memperhatikan Araka yang memarkirkan motor besarnya tepat di sampingnya. Pemuda itu melepas helmnya dan meletakkannya di atas tangki minyak. Membenahi tatanan rambutnya melalui kaca spion.

"Bini lo mane?"

"Di rumah, mulai sekarang Bebeb ngambil homeschooling. Jadi gue berangkat sendiri lagi, deh. Berasa jones." Araka mengeluh.

"Nyindir, Bos?"

Araka yang masih sibuk dengan rambutnya menyempatkan diri melirik Theo aneh. "Syukur kalau ngerasa."

Theo mengumpat.

Tak lama setelah itu, sebuah mobil melewati tempat parkir mereka. Berhenti di depan motor Araka yang baru saja diparkir rapi.

"Lo salah tempat, bro. Parkir mobil di sebelah san ... lah, lo masuk hari ini?"

Araka menyatukan alisnya bingung. Menemukan Juna ada di dalam mobil itu begitu kacanya terbuka. Saat dilihat lebih dalam lagi, ternyata Rey si pengendara mobil itu. Bersama Celia yang duduk di kursi di sampingnya.

Rey meminta Celia keluar lebih dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey meminta Celia keluar lebih dulu. Sekaligus meminta bantuan pada Araka dan Theo untuk membantu Juna keluar dari dalam mobil. Sementara Rey pamit undur diri untuk memarkirkan mobilnya di tempat yang tepat.

"Harusnya lo masuk sekolah besok-besok aja. Kaki lo, 'kan, belum 100% sembuh." Araka berkata dengan nada khawatirnya. Membantu Juna berdiri karena pemuda itu tidak membawa tongkat.

"Di rumah sepi, mending gue sekolah aja." Juna menjawab dengan santainya.

"Halah, bilang aja kangen pengen ketemu ceweknya. Siapa, sih, namanya? Oh, iya, Jira!" sahut Theo. "Apa bagusnya, sih, tuh, cewek? Pinter kagak, populer kagak, cuma menang montok doang."

"Daripada lo? Gak ada yang mau."

Bukannya Juna, Araka yang mewakili membalas hinaan Theo. Lagi-lagi membuat Theo mengumpat sedangkan Juna yang seharusnya merasa kesal malah dibuat tertawa.

"Udah? Gue duluan, ya."

Rey muncul setelah selesai dengan kegiatannya. Merangkul Celia dan mengantarkan adiknya sampai ke kelas. Mengacuhkan tatapan aneh ketiga temannya begitu ia pergi.

"Gue lebih mending single, daripada kayak gitu." Theo menceletuk. Menyindir Rey yang terlihat mesra dengan adiknya walau bayangannya telah berlalu.

"Lama-lama gue takut Rey keterusan kalau kek gitu caranya." Juna menambahkan, disertai ringisan kecil. Ia hanya takut temannya berada di jalan yang salah.

MY STARBOY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang