Dengan perasaan dongkol setengah mati Ranaya menyapu ruang ganti anak-anak basket sebagai tempat pelaksanaan hukumannya. Beruntung tidak ada anak-anak basket yang berganti baju di dalamnya, atau kesialan Ranaya akan bertambah. Sudah cukup Ranaya berurusan dengan satu pemuda, dia tidak ingin memiliki masalah dengan pemuda lain.
Jujur, dia kapok.
Belum lagi yang sedang berurusan dengannya bukanlah orang sembarangan. Dia putra bungsu keluarga Axellez, keluarga yang terkenal dengan keturunan bangsawan juga aset kekayaan yang tidak dapat dijabarkan dengan nominal uang. Disandingkan dengan Ranaya, ia merasa tidak ada apa-apanya. Hanya secuil debu di antara padang pasir. Sama sekali tidak terlihat.
Jangan lupakan fakta jika orang itu juga pemimpin Varrios. Tim yang berdiri sejak tiga tahun yang lalu, terkenal dengan julukan 'si biang ricuh' bahkan salah satu personilnya pernah terjerat kasus narkoba. Kini diambil alih kepemimpinannya oleh Araka.
Satu tahun ini Varrios berhasil merubah diri, dari tim yang dijuluki The Worst Ever menjadi komunitas yang disanjung masyarakat karena progres baik yang mereka buat. Bukan lagi tim yang mengedepankan kekerasan, tapi perdamaian. Dari sekedar geng sekolah biasa, bertransformasi menjadi komunitas pelindung korban bully.
Sejak Araka memimpin, Varrios benar-benar berubah, mereka akhirnya bisa mencuci nama mereka yang kotor di masyarakat. Menghilangkan jejak hitam akibat perbuatan salah satu personil yang pernah terjerat kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Ranaya tak henti-hentinya memaki. Mengumpati pemuda bernama Araka yang ditemuinya siang tadi. Baru siang tadi. Tapi pemuda itu sudah menaruh noda hitam di hidup Ranaya yang seputih susu. Sangat kontras. Hampir 3 tahun dia bersekolah di sini tak sekalipun dirinya mencicipi ruang BK, namun kini?
"Keknya lo seneng banget dihukum gara-gara gue." Dengan sigap Araka menangkap sapu terbang yang nyaris menghantam kepalanya. Dia terkekeh, menatap lempeng Ranaya pelaku pelemparan sapu terbang itu. "Gerakan lo kurang gesit, Babe."
"Lo berasal dari planet mana, sih?!"
Araka menengadahkan kepalanya, mengetukkan ujung sapu ke dagunya berlagak berpikir. "Dunia Peterpan?"
Rasanya Ranaya ingin melempar sapu lagi, ia terduduk lemas di kursi panjang di tengah ruang ganti. Berusaha mengatur napasnya yang tak beraturan.
Araka duduk di sampingnya. "Kita belum sempet kenalan, btw."
"Gue gak peduli!"
"Tapi gue peduli," sahut Araka dengan cepat. "Kalau gue gak tau nama lo siapa, gimana gue bisa ngucapin janji pernikahan kita besok?"
Tepat setelah kalimat itu terlontar pipi Araka menjejak tapak lima. Dia meringis perih. Baru kali ini Araka merasakan tamparan sekeras ini setelah tamparan maut kakaknya. Tangan halus Ranaya dan kakaknya tidak jauh berbeda, ada tenaga super yang tersembunyi di balik kulit lembut itu. Araka sudah sering merasakan tinju, pukulan, tendangan, hantaman besi. Tapi kenapa hanya karena tamparan dari dua gadis ini pipi Araka terasa berkedut-kedut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STARBOY ✓
RomanceVarrios, tim yang berdiri sejak tiga tahun yang lalu. Kini diambil alih kepemimpinannya oleh Araka. Sebuah tragedi menyeret semua personil mereka. Satu-persatu ... dengan segala ancaman dan misteri. Pengkhianat yang berkedok teman, dan musuh yang me...