56. We're So Far

12.7K 1.8K 1.3K
                                    

Gak main-main panjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gak main-main panjangnya. Dibacanya santai aja. Jangan lupa komen dan koreksi kalo ada typo

***

Araka menahan segala umpatan di ujung lidah dengan tatapan lurus fokus pada laptop di pangkuannya. Lidahnya berdecak geram. Hasil pencariannya selama tiga hari ini sama sekali tak membuahkan hasil.

Ia sudah mencari ke semua tempat, seperti panti asuhan, kost-an, bahkan rumah semua teman terdekat istrinya. Tapi ia tak kunjung menemukan Ranaya. Gadis itu bak hilang ditelan bumi, hanya menyisakan jejak yang tak membantu sama sekali.

Cincin pernikahan mereka.

Ini sudah terhitung 3 hari sejak perkelahian 4 tim besar di kota ini, sejak semua masalah dalam timnya berakhir walau tak seluruhnya, ia fokus mencari istrinya. Araka mengerahkan segala cara, waktunya terkuras habis hanya untuk mencari informasinya secara pribadi.

Tidak memerlukan bantuan sang papa, Rey atau Dexa. Araka yakin jika dirinya sendiri bisa menemukan istrinya yang sampai detik ini tidak kunjung memberinya kabar sedikitpun. Ponselnya saja sengaja ditinggalkan, seperti memang berniat menghapus jejak dan menyulitkan Araka yang sudah ia kira akan mencarinya. Pun, tidak ada kata-kata perpisahan yang terucap di detik-detik mereka akan berpisah.

Jika tahu akhirnya akan begini, saat malam terakhir ia bersama istrinya di apartment kala itu Araka takkan melepaskan pelukannya pada Ranaya. Kalau perlu dia akan mengunci seluruh pintu agar istrinya tidak kabur seperti sekarang ini, atau mengurungnya di sebuah kandang kecil yang hanya muat ditempati mereka berdua. Apa perlu juga Araka memotong kakinya agar tidak bisa berjalan?

Araka itu nekat, semua orang tahu itu. Namun dengan kehadiran sang istri ia berusaha mengurangi sifat iblis dari dalam dirinya. Minimal tidak membuat istrinya merasa seperti korban-korbannya yang lain. Boleh saja Ranaya menganggapnya absurd dan selalu bertingkah bodoh. Tapi jangan sekalipun Ranaya menganggapnya berbahaya dan menyeramkan.

Araka ingin, dunia memandangnya dengan sisi yang berbeda. Araka liar di dalam hutan, namun jinak di dalam kandang. Araka ingin sang istri dan seluruh dunia menganggapnya begitu. Araka tak akan memperlakukan istrinya seperti korban-korbannya dulu. Araka akan membuat Ranaya nyaman sampai mampu menutup telinga dari omongan orang jika Araka adalah makhluk yang patut dijauhi.

Araka tahu, harusnya dia ... lebih protektif. Harusnya ia bisa mengekang istrinya dengan permintaan ini-itu. Dia berhak melakukan itu, bukan? Dia seorang suami. Nakal-nakal begini ia masih bisa bertanggungjawab.

Namun, dia takut.

Takut sifat terlalu over-nya mengganggu sang istri. Araka tak ingin dicap sebagai suami posesif meskipun nyatanya dia memang begitu. Hanya tidak terlalu terlihat dan tidak berusaha menampakkan wujud asli. Dari kelihatannya saja sudah jelas Ranaya orang yang tidak suka dikekang. Lagipula Araka sudah berjanji, kelak setelah ia berhasil mengikat Ranaya dalam pernikahan ia takkan menjadi penghalang jika gadis itu ingin melakukan sesuatu.

MY STARBOY ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang