Prolog

73 7 0
                                    

Seorang pria memandang kebawah dari sebuah menara yang hitam dan tinggi disuatu tempat. Rambut coklat gelapnya berkibar karena angin bertiup cukup kencang diketinggian itu. Matanya menyala biru terang, setiap kali dia bergerak, mata itu meninggalkan ekor kabut kebiruan yang menghilang perlahan kemudian.

Malam itu, jauh dibawah puncak menara, kegelapan menyelimuti kaki-kakinya, kabut bergerak naik dan membayang di udara. Suluh dan lampu dinyalakan di beberapa tempat, namun kegelapan tetap mendominasi ditempat itu. Diantaranya terdengar bunyi lenguhan, geraman, lolongan dan lengkingan yang saling menyahut. Terdengar suara-suara orang bercakap-cakap, berteriak dan bahkan tertawa diantara kegelapannya. Meskipun banyak suara di sana tapi tempat itu terasa begitu suram dengan auranya yang menekan dan mencekam. Tapi pria yang berada di atas menara menatap jauh ke bawah, ke tengah kegelapan itu dengan puas.

Sebuah gumpalan putih bagaikan asap berpendar melayang mendekati sang pria. Samar-samar gumpalan asap itu berbentuk seperti seekor elang dan dia memiliki sepasang mata yang menyala biru seperti mata si pria yang tengah berdiri.

"Semua sesuai rencana, Egor. Sebentar lagi kau akan mendapat tubuh yang sempurna," pria itu tersenyum.

"Ya, Ayah. Aku akan bersabar sampai saatnya tiba." Gumpalan asap itu mendesis dan merendah menghindarkan matanya lebih tinggi atau sejajar dengan ayahnya.

Pria berambut coklat gelap itu membalikkan badan. Tubuh manusia yang ditempatinya kini merasa lelah. Tidak seperti sebelum mendapat inang seorang manusia, dulu ia lebih suka bangun saat matahari terbenam dan istirahat saat siang hari, sekarang saat malam telah larut dia merasa mengantuk dan lelah.

" Aku akan tidur, Egor. Kau bisa tetap disini untuk terus mengawasi jika kau mau." Pria itu berjalan kearah pintu.

"Ya, Ayah." Egor mendesis dan semakin merendah.

Makhluk-makhluk tinggi berbulu yang berjaga di sekitar pintu membungkukkan badan rendah saat pria itu berlalu melewati mereka.

The Galgalore's TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang