WILL YOU STILL BE MY WIFE FOREFER
Hari ini Arjuna benar-benar binggung dengan perubahan sekap Mila. Tiiba-tiba saja wanita itu marah, dia menutup pintu kamarnya sedari tadi, Arjuna kembali mengetuk pintu kamar setelah sebelumnya ia sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar bercat putih gading itu.
Tok...Tok..
"Mila kamu kenapa? Tolong buka pintunya!” Arjuna menempelkan daun telinganya ke pintu ia mendengar isak tangis dari dalam sana.
"Hey, buka pintunya, kamu mau aku dobrak pintu ini?" Arjuna bertanya dengan lembut berusaha merayau Mila agar membuka pintu. Sementara Mila ia enggan untuk bangun, ia hanya berbaring sambil terisak kecil. Ia sungguh masih sakit hati dengan pesan Arjuna kemarin.
"Mila sebenarnya kamu kenapa sih? Ayo buka pintunya! Kamu nggak kasian sama dia. Ini udah jam sepuluh pagi, kamu belum sarapan, Setidaknya kalo kamu gak mau ngomong sama Aku, kamu bangun jangan nyiksa diri!" ujar Arjuna panjang lebar, Arjuna jadi uring-uringan sendiri saat tiba-tiba saja Mila membanting pintu kamarnya kala melihat kedatangan Arjuna. Arjuna binggung sebenarnya salah dia di mana? Apa karena semalam ia lupa mengabari wanita itu?
Tak berselang lama akhirnya Mila mau membuka pintu.
"Minggir! " Mila menabrak bahu kokoh Arjuna kemudian berjalan menuju dapur. Membiarkan Arjuna yang masih mematung di tempatnya.
"Gembul? Kamu kenapa. Aku ada salah apa?" Arjuna memeluk pinggang Mila dari belakang, hal itu justru di hadiahi cubitan keras di atas punggung tangganya yang nakal.
Kenapa Arjuna jadi manja begini? Pikir Mila. Ia berbalik badan mendongak menatap wajah Arjuna. Wajah Mila memerah dan matanya sembam karena semalaman menangis .
“Apa sih kak, gembal-gembul apa coba! Hiks... aku tahu, aku jelek!”
Arjuna menepuk jidat, bagaimana bisa wanita di hadapannya ini menyimpulkan hal demikian. Padahal itu nama kesayangan dari Arjuna.
“Iya-iya, maaf, kata siapa kamu jelek? Kamu wanita tercantik di mata aku," balas Arjuna dengan senyum menggoda.
Mila menundukkan wajah malu. Pipinya merona merah. Tapi ia berusaha keras untuk tidak menghiraukan setiap ucapan yang Arjuna lontarkan.
"Cie ada yang baper," Arjuna menunjuk-nunjuk pipi chubby Mila, ia menahan senyuman saat wanita itu kembali membelakanginya. Arjuna tahu wanita itu tengah menahan malu.
Mila dan Arjuna duduk bersama di meja makan. Keduanya sama-sama diam, Mila dengan makanannya sementara Arjuna sibuk dengan ponselnya. Mila tersenyum kecut, apa-apaan laki-laki di depanya ini. Tadi, dia sendiri yang ngotot menyuruh Mila keluar. kenapa sekarang Mila dicueki dan laki-laki ini justru fokus dengan ponselnya. Mila yang sedari tadi jengah bangkit dari duduknya ia berjalan mengentak-entakkan kaki.
Pandangan Arjuna kembali menangkap sosok Mila yang berjalan menuju sofa, wanita itu menatap layar TV yang menampilkan berita. Raut jengkel masih setia melekat di wajah Ayunya.
Arjuna bangkit menghampiri Mila yang duduk bersandar pada sofa. Arjuna merebahkan dirinya di atas sofa, paha Mila ia jadikan bantal. Arjuna menenggelamkan wajahnya ke perut besar Mila sambil memeluk pinggang wanita itu dengan tangan kananya.
Mila menyergit heran, ada apa dengan pria ini. Mila menunduk melihat mata Arjuna yang sudah terpejam menghadap ke depan, Mila tersenyum simpul suaminya ini memang tampan. Tangan Mila menyisir anak-anak rambut Arjuna. Mila menatap lekat wajah Arjuna di bawahnya. Bibir laki-laki itu pucat begitu pula dengan wajahnya, apa mungkin dia sakit?
Mila menempelkan punggung tangannya ke dahi dan wajah Arjuna, benar Arjuna demam.
"Kak? Bangun ayo ke rumah sakit!" ujar Mila menepuk-nepuk pipi Arjuna. Lelaki itu tidak merespon, ia justru kembali membenamkan wajahnya ke perut Mila.
Astaga bayi besar pikir Mila sambil menjitak keningnya sendiri.
“Kak, bangun!”
"Hm."
"Ishhh, kak ayo bangun!"
"Biarin gini dulu."
"Tapi kak Juna sakit."
"Ayo bangun!"
" " Tidak ada jawaban, Mila tersenyum miring, satu ide konyol terlintas di benaknya.
"A-aduh, Kak, p-perut a-aku ke gencet akh! Sakit," ujar Mila lirih.
Arjuna langsung membuka mata, ia panik. Sampai-sampai dia langsung berlari ke dapur mencari ponselnya, Arjuna dengan cepat menghubungi Wulan-- bundanya. sementara Mila jadi panas dingin sendiri, rencananya justru berjalan di luar espektasinya.
"Kak, aku gak pa-pa," ujar Mila memegangi tangan kanan Arjuna yang memegang gawai. Namun Arjuna sama sekali tidak menghiraukan, ia sangat takut bila terjadi apa-apa pada istrinya.
"Hallo , Ma, perut Mila kegencet, aku harus gimana Ma? Apa di bawa ke rumah sakit? Ini gimana Mah...,” kata Juna cemas.
Wulan yang sedari tadi tengah sibuk menyetir langsung menghentikan mobilnya saat Arjuna mengatakan perut menantunya bermasalah. Ia dilanda panik yang sama.
"Tenang, Jun, kasih teleponnya ke Mila mama mau ngomong."
Arjuna menyerahkan ponselnya, Mila tersenyum kaku.
"Halo sayang, kenapa apanya yang sakit, Mama ke Apartemen sekarang ya?" terdengar nada panik di seberang sana.
"Ah anu. Ma. Mila gak pa-pa tadi kak Arjuna sakit dia gak mau bangun jadi Mila anu... he he pura-pura," Mila meneguk ludah susah, ia mengaruk tengkuknya tak gatal.
Wajah Arjuna kembali datar menatap Mila. Mila sungguh jahat pada Arjuna!
"Oh gitu ha ha ha, Mama sampai panik, lain kali jangan gitu lagi ya, Sayang?"
"Iya Ma, maafin Mila ya."
"Kalo gitu Mama tutup ya, jaga diri baik-baik?"
"Iya, Ma, Mama juga jangan lupa jaga kesehatan."
Panggilan terputus, Mila merasakan aura-aura mencekam di belakangnya. Arjuna menatap Mila dengan raut wajah kesal.
"He he he, maaf, Kak," Mila nyengir kuda sambil mengangkat kedua jari.
"Hm."
"Kak?"
"Hm."
"Kak...! Kak Juna sakit? Ayo ke dokter," Mila menarik-narik tangan Arjuna yang duduk di atas sofa. Namun laki-laki itu tak bergerak sesenti pun.
"Aku gak sakit," Arjuna melangkah menuju kamar dengan wajah datar. Mila sekarang benar-benar merasa bersalah. Mila tidak menyusul lelaki itu, ia diam tertunduk dengan mata berkaca-kaca.
Arjuna kembali duduk di samping Mila.
"Hey kenapa?"
"Kak Juna, Mila minta maaf!" lirih Mila dengan mata memelas.
“Kalo aku gak mau maafin gimana, hm?" Arjuna menaik turunkan alisnya menggoda Mila.
"Ya-ya harus di maafin," Mila jadi gugup sendiri, wajah Arjuna tepat di depan wajahnya dengan jarak yang sangat dekat, jantung Mila berdenyut kencang.
"Ngga segampang itu dapat maaf dari Aku, Kamu harus di kasih pelajaran." embusan napas Arjuna menerpa wajah Mila, Mila sampai tidak bisa bernafas saking gugupnya.
"Sini tangan kamu." Arjuna memegangi tangan Mila, mengeluarkan sebuah cincin perak polos dari saku celananya kemudian memasangkannya ke jari manis milik wanita itu.
"Karna kita masih rahasia-rahasia, aku kasih kamu cincin ini, suatu hari nanti aku bakalan kasih kamu cincin pernikahan kita. Gembul. Aku minta maaf, Aku mau kita perbaiki hubungan kita. Aku mau kamu tetap di sisi Aku sampai ajal menjemput, Aku tahu Aku terlalu banyak menuntut, padahal Aku yang sebelumnya gak pernah mau melihat atau menganggap Kamu ada. Tapi sekarang aku sadar hati Aku sepenuhnya buat Kamu, Aku gak pandai merangkai kata jadi Mila Hauri Aditama, will you still be my wife forever?"
Mila mengangguk, ia menangis. Kali ini bukan tangis kesedihan, ia menangis haru Mila sungguh bahagia ternyata cintanya selama ini tidak bertepuk sebelah tangan.
Arjuna memeluk Mila, ia bahagia mengetahui Mila menerimanya. Arjuna bersyukur ia memang laki-laki beruntung bisa mendapatkan wanita baik seperti Mila, Arjuna seharusnya dari awal sadar mereka berdua menyatu karena takdir terlepas dari kesalahan atau bagaimana mereka dipersatukan.
"Gak! Aku ngambek sama kamu!"
"Kenapa?" tanya Arjuna binggung.
Mila terdiam, tampaknya memang masalah pesan kemarin tidak usah ia bahas, Mila takut akan merusak momen bahagianya. Mungkin itu hanya kesalahan sesaat. Mila berusaha berpikir positif.
"Makasih, Mbul," Arjuna mencium kening Mila lama. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu membahagiakan Mila sampai ajal memisahkan keduanya.
Kini masa-masa bahagia antara Mila dan Arjuna akan di mulai, semoga saja apa yang Arjuna katakan benar. Itu yang selalu Mila Harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah SMA ( Tamat) Ada Di Dreame Dlm Versi Beda
Teen FictionJudul Sebelumnya [BECAUSE ACCIDENT] [TAHAP REVISI] Cerita ini tak terduga loh☡ alurnya bisa membuat kalian terkejut☺ cerita klasik yang bikin kamu penasaran tentunya😉 kalo tidak percaya sini buktikan sendiri❗ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA😉 Part awa...