Putus

8.2K 314 20
                                    

Arjuna berjalan menuju kelas Saras, hari ini ia sudah mengambil keputusan. Arjuna akan memperbaiki hubungannya dengan Mila dan akan melepaskan Saras, sempat ada keraguan dalam hati Arjuna untuk melepaskan Saras, gadis yang selama ini selalu ada di saat ia membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya, gadis yang mendekapnya saat ia bersedih. Itulah alasan Arjuna memilih Saras sebagai pendamping hidupnya kelak namun takdir berkata lain, hatinya yang dulu hanya untuk Saras kini berhasil di ambil alih oleh Mila wanita yang entah kapan sudah ada di hatinya.

"Jun? Cari Saras?" tanya Gia teman sekelas Saras. Arjuna mengangguk singkat.

"Ras, Arjuna nyariin nih!"

Saras menghampiri Arjuna dengan raut bahagia ia senang pacar yang ia cintai datang menghampirinya.

"Kenapa, Jun?" Saras menatap wajah tampan Arjuna sembari mengaguminya dalam hati.

Arjuna terdiam beberapa saat, merasa ragu lalu menatap intens wajah Saras, “Aku mau ngomong, tapi gak di sini.” jawab Arjuna memegangi pergelangan tangan Saras. Gadis itu menurut saja saat Arjuna membawanya pergi. Arjuna membawa Saras ke belakang kelas kosong, Saras menatap Arjuna aneh pasalnya selama mereka berpacaran Arjuna tidak pernah bersikap begini.

"Ada apa sih, Jun?" tanya Saras lembut memegangi bahu kokoh Arjuna.

Arjuna kembali bungkam, ia takut gadis di hadapannya ini terluka, Arjuna menarik napas dalam kemudian mengembuskan kasar.

"Ras, dengerin aku. Aku nggak mau lagi nutup-nutupin ini dari kamu."

Saras menyergit heran. Ia makin di buat binggung oleh ucapan Arjuna.

"Kenapa sih Jun?"

"Aku udah Nikah."

Saras langsung tertawa terbahak-bahak sembari memasang perutnya, tidak ada angin, tidak ada hujan bisa-bisanya Arjuna bercanda seperti itu. Saras yakin Arjuna hanya bercanda.

"Ha hah Arjuna sayang, kamu kenapa hm?" Saras menangkup kedua pipi Arjuna, sambil tersenyum lebar. Ia kembali berkata, “kamu mau boongin aku? Kamu itu gak pandai ngelawak, Sayang.” Saras melepaskan tangannya dari pipi Arjuna, ia mengusap air matanya karena terlalu terbawa suasana.

"Ras, apa yang aku ucapin memang benar adanya, aku udah nikah dan wanita itu lagi ngandung anak aku. Aku mau hubungan kita berakhir sampai di sini," tutur Arjuna serius.

Saras menatap intens kedua manik mata Arjuna mencari kebohongan di sana. Namun tidak ia temukan, mata tajam Arjuna menjawab semua ketidak mungkinan yang ia pikirkan.

Saras bungkam tidak berkata apa pun, satu bulir air mata meluncur dari mata indahnya. 'sakit' itu yang Saras rasakan sekarang, ia menyentuh dada yang rasanya bagai di tikam sebuah belati. Saras menggeleng lemah, ia tidak ingin mempercayai ucapan Arjuna. Ia yakin Arjuna pasti berbohong.

"Jun, kamu bohong kan? Kamu gak mungkin ningalin aku kan? Kamu udah janji bakalan setia sama aku, Jun!" Saras memukul-mukul dada bidang Arjuna, ia menangis histeris. Kini wajah Saras di banjiri air mata kesedihan.

Arjuna mendekap Saras dalam pelukannya, ia tak tega melihat Saras menangis. Tangan yang memukul-mukulnya brutal kini berhenti, menyisakan isak pilu dari bibir Saras.

"Kenapa Jun hiks.. kamu lakuin ini ke aku? Kamu tau aku cinta sama kamu. Apa selama ini hubungan kita kamu anggap permainan?" tanya Saras yang masih ada dalam dekapan Arjuna.

"Nggak Ras, aku gak pernah menganggap hubungan kita permainan." ucapan Arjuna justru semakin membuat hati Saras nyeri.

"Lantas bagaimana bisa ini terjadi?!" Saras berjalan menjauh ia sungguh kecewa.

Terpaksa Nikah SMA ( Tamat) Ada Di Dreame Dlm Versi BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang