FAKE FRIENDS
Sudah dua minggu Mila bersekolah di SMA pelita, Mila punya banyak teman. Mila kian hari makin dekat dengan Bima, laki-laki itu tak henti-hentinya membuat Mila tertawa dengan tingkah konyolnya.
Mila membuka lokernya, sejak pertama dia masuk sampai sekarang lokernya selalu di penuhi surat dan coklat, Mila benar-benar menjadi primadona SMA Pelita. Sapaan manis selalu ia dapatkan, ia jadi rindu sahabat penghianatnya Mona, gadis itulah penyebab kehancuran Mila. Sahabat yang sangat ia percayai ternyata seorang penipu ulung. Mona iri dengan ketenaran Mila, puncaknya di mana Kevin laki-laki yang Mona suka berpacaran dengan Mila, saat itu Mila tidak tahu apa pun tentang perasaan Mona kepada Kevin. Selandainya Mila tahu dia akan menjauh dari Kevin walaupun ia sangat mencintainya.
**
International school
Mona dan ketiga sahabatnya tengah bersantai ria di atas rooftof sekolah mereka tengah membicarakan Mila, mereka senang karena Mila sudah tidak lagi bersekolah di sana. terlebih mendengar kabar bahwa Mila di usir dari rumahnya membuat mereka makin merasa di atas awan.
"Gila kasian banget si Mila," ujar Dara tertawa.
Mona menyunggingkan senyum kemenangan, sekarang tidak ada lagi saingannya. Mona dengan bebas bisa bersama dengan Kevin Dirgantara mantan pacar dari Mila. Mona tersenyum bangga, ia senang rencananya berhasil.
"Mona, emang yang paling pantas menyandang gelar ratu sekolah," kata Dara mengeluh-elukan nama Mona.
"Yoi, sejujurnya gue udah gak suka sama si mila sejak awal kita masuk sekolah. Dia keganjenan banget sama kak tio ," ujarnya mengepalkan tangan, cewek itu bernama Mira salah satu teman Mila sejak SMP.
Mona tersenyum smirk, "Ha ha ha emang dasar jalang."
Mona dan kedua tamannya turun dari rooftof mereka berjalan ria menuju kantin sekolah," Mon, kita ke kantin duluan," ujar Mira berjalan menjauh bersama Dara.
"Mona!" Panggil seorang laki-laki dengan seragam basketnya. Dia Kevin, mantan pacar Mila. Pemuda berambut cepak dengan bola basket di tangannya itu berlari kecil menghampiri Mona.
"Eh, Kak Kevin, ada apa kak?" Mona tersenyum lebar, Kevin adalah cinta pertama seorang Mona Adelia. Alasan dari semua bencana di hidup Mila.
"Kamu gak lihat Mila? Kalian 'kan sahabatan biasanya dia sama kamu terus, udah hampir sebulan dia gak ada kabar. Kamu tahu dia di mana?" Mona mengepalkan tangan mendengar penuturan Kevin, senyum lebarnya kini berganti dengan senyum kecut.
"Gak tahu kak, Mila gak ngabarin aku."
"Oh okey, permisi." Mona makin membenci Mila, kenapa wanita jalang itu yang selalu menjadi pusat perhatian semua orang.
***
Mona membanting dirinya di atas ranjang empuknya, Mona mengepalkan tangan menatap langit-langit kamar bernuansa green living . Tidak ada yang kurang darinya, harta, kedudukan ia miliki hanya satu yang tidak Mona miliki di dunia ini kasi sayang dan cinta. Ia selalu sendiri dalam kemewahan. Tidak ada satu pun yang peduli.
Flash back
Mona kecil duduk sendiri di atas bangku taman, matanya menangkap anak-anak seusianya yang bermain dengan riang gembira. Mona kecil selalu sendirian tidak ada yang ingin bermain bersamanya, karena Mona kecil terlalu sombong dengan kekuasaan. Mona mengukur sebuah pertemanan hanya dengan harta. Ia selalu memerintah dan ingin menang sendiri dari teman-temanya. Hingga akhirnya ia di kucilkan.
"Hey ayo kita main!" Seorang Anak berusia delapan tahun menghampirinya, mengulurkan tangan mungilnya ke depan wajah Mona yang tertunduk lesu. Mona masih diam menatap uluran tangan itu, dia Mila kecil yang selalu membuat Mona iri.
Mona kecil menerima uluran tangan itu, Mona tersenyum bahagia tawa canda mereka lalui bersama. Tidak ada yang aneh dari keduanya, mereka bahkan tampak seperti kakak beradik. Mona yang awalnya cuek kepada Mila kini justru menganggap gadis itu yang terpenting dalam hidupnya, bahkan banyak yang iri dengan kedekatan keduanya.
Saat itu kelas delapan SMP. Mona mulai mengagumi seorang Kevin Dirgantara kakak kelasnya sekaligus ketua OSIS saat itu. Mona tidak bercerita kepada siapa pun bahkan dengan Mila sekali pun. Mona selalu menulis diary tentang Kevin, Mona tersenyum senang ia tidak tahu, itu cinta asli atau sekedar cinta monyet, yang Mona tahu ia menyukai kakak kelasnya Kevin.
"HEI!" Mila mengagetkan Mona yang tengah sibuk menulis di atas mejanya. Mona cepat-cepat menutup buku hariannya itu. ia tidak ingin seorang pun tahu tentang buku berisi curahan hatinya itu.
"Ada apa si Mil?"
"Main yuk," Mila mengayun-ayunkan tangan Mona berusaha membujuk gadis itu untuk bermain bersamanya.
Mona memegang pundak Mila, ia berkata dengan lembut," kita ini sudah besar gak boleh main-main lagi. Mila mending balik ke rumahmu," ujar Mona tersenyum hangat. Pemikiran Mona memang lebih dewasa di banding Mila, padahal Mila lebih tua sebulan darinya.
Mila kecil mempoutkan bibir, melangkah dengan kaki mengentak kuat ke lantai. Ia keluar dari kediaman keluarga Wilyam Adelia, Mila menggerutu sepanjang jalan karena Mona tidak mau diajak main hari ini. Mila lebih suka berjalan kaki ketimbang menaiki mobil mewahnya. Setiap ditanya kenapa, ia akan membalas. Lebih sehat jalan kaki, katanya. Sebuah sepeda berhenti tepat di samping Mila.
"Butuh tumpangan?" tanya seorang anak laki-laki berseragam putih biru, dia Kevin. Mata Mila berbinar saat melihat sepeda itu. Ia sangat suka naik sepeda, tapi karena ia, pernah terjatuh sampai tulang kakinya di gips. Rosa--Bundanya langsung melarang Mila kembali bersepeda.
Mila mengangguk, ia menaiki sepeda itu dari belakang, Mila tersenyum cerah. Sesekali Mila bersenandung menikmati udara sore yang menerpa wajah ayunya.
***
Mona sangat senang Akhirnya selama satu tahun tidak melihat Kevin pujaan hatinya ia kembali bisa melihatnya saat SMA. Kevin mendekati Mona, menjadikan gadis itu temanya. Mona sangat senang kala itu. Ia bisa dekat dengan sag pujaan hati, Mona pikir Kevin menyukainya. Nyatanya apa yang ia pikirkan jauh dari kenyataan. Kevin mendekatinya hanya demi dekat dengan Mila.
Mulai saat itu benih-benih kecemburuan mulai muncul di hatinya, ia mulai menjauhi Mila. Ia selalu menutup dirinya di kamar sambil menangis. Ia sakit hati mendengar kabar sahabat baiknya berpacaran dengan laki-laki yang sangat ia cintai.
Tok...tok!
"Mon ayo kita ke kafe baru. Katanya di sana ada menu spesial." Mila menempelkan telinganya di daun pintu, suara isak tangis terdengar dari dalam sana.
"Mona, lo nggak pa-pa?"
"KELUAR LO DARI RUMAH GUE. JAUHIN GUE! GUE GAK MAU LAGI KETEMU SAMA LO!" teriakan itu membuat Mila terkejut, ia tidak tahu salahnya apa.
"Tapi Mon salah gue ap-" ucapan Mila terhenti saat pintu di depanya terbuka menampilkan keadaan Mona yang tampak sangat berantakan. Mata sembab, rambut acak-acakan dengan wajah pucat. Mona menarik paksa tangan Mila, membawa gadis itu keluar dari rumahnya.
"PERGI!" tunjuk Mona, ia sangat murka kepada Mila.
Satu minggu setelah kejadian itu, Mona mengatur rencana menjebak Mila dengan bantuan dari kedua temanya Mira dan Dara.
Dan apa yang ia rencanakan berhasil. Namun, sayang apa yang ia lakukan tidak membuahkan hasil apa pun pada hubungannya dengan Kevin. Laki-laki itu justru berubah setelah kepergian Mila, dia bukan lagi Kevin yang Mona kenal. Hal itu memicu kebencian yang teramat dalam di hati Mona untuk Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah SMA ( Tamat) Ada Di Dreame Dlm Versi Beda
Teen FictionJudul Sebelumnya [BECAUSE ACCIDENT] [TAHAP REVISI] Cerita ini tak terduga loh☡ alurnya bisa membuat kalian terkejut☺ cerita klasik yang bikin kamu penasaran tentunya😉 kalo tidak percaya sini buktikan sendiri❗ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA😉 Part awa...