Yudistira dan Sadewa yang berada di bawah meja saling pandang. Yudistira menaikkan satu alis yang berarti 'Kenapa lampunya nggak nyala?' dan hanya dibalas galengan oleh Sadewa. Seingatnya tadi Yudistira meminta Sadewa mematikan lampu.
"Lo kan yang tadi gue suruh matiin lampu? Trus kenapa sekarang tu lampu nggak nyala-nyala?" bisik Yudistira sepelan mungkin, jangan sampai Mila mendengar suaranya.
"Iya sih. Tapi tadi gue nata kue jadinya gue suruh si nakula matiin lampunya," balas Sadewa berbisik.
Mematikan lampu bukan perkara sulit bukan? Apalagi itu hanya hitungan detik tidak sampai menit. Kenapa juga Nakula tidak terlihat batang hidungnya. Sekarang Sadewa benar-benar menyesal telah meminta Nakula menggantikan pekerjaannya. Segera saja Sadewa mengeluarkan gawai dari saku. Ia mengetikkan pesan kepada Nakula.
Me
[Woi, kenapa lampunya ngga bisa nyala? Lo tadi bener-bener nekan tombol buat matiin nya kan?]
Nakula Lumot
[Iya. Ini gue lagi nunggu perintah buat nyalain. Lama banget sih. ]
[Kaki gue sampe kesemutan. Si Mila sama Bima belum balik juga?]
Kembali Yudistira dan Sadewa saling pandang. Apa maksudnya ini? Sakelar di depan sana. Tepat di depan Mila yang sedang berdiri dengan senter gawai yang menyala di tangannya.
Me
[Maksud lo apaan? Gue kan nyuruh lu matiin tombol lampu?]
Nakula Lumot
[Lah iya uda gue matiin. Ini yg ada kabel biru, merah kuning itu kan?]
Me
[Sumpah gue gedeg banget sama lo. Itu namanya KWH meterrrr! Yang gue suruh itu matiin S A K E L A R!]
Nakula Lumot
[Lah kok gue disalahin. Lo kan tadi bilang. Nak, sana matiin tombol lampu. Bentar lagi Bima balik. Salah gue dimana? ]
Me
[Bacot! Maksudnya gue sakelar bukan itu. Buru cepet idupin! ]
Sabar. Sabar, sabar. Kata-kata itu terus keluar dari bibir Sadewa. Melihat tingkah sohibnya itu. Tak lama lampu menyala, membuat Mila bernapas lega. Saat ia berbalik badan. Tiba-tiba ia menubruk dada bidang milik seseorang. Mila mendongak mendapati suaminya yang tersenyum begitu manis dengan setelan tuksedo hitam, di satu tangannya ia memegang satu buket bunga mawar dan di tangannya yang lain ada boneka beruang yang sangat lucu, boneka itu memegang bantal kecil berbentuk hati bertuliskan I LOVE YOU.
"I Love You, maaf buat tadi pagi. Aku ngga bermaksud jauhin kamu," ujar Arjuna tulus. Ia menyerahkan buket bunga itu kepada Mila. Senyum manis itu pun masih setia terpatri di wajah rupawannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah SMA ( Tamat) Ada Di Dreame Dlm Versi Beda
Teen FictionJudul Sebelumnya [BECAUSE ACCIDENT] [TAHAP REVISI] Cerita ini tak terduga loh☡ alurnya bisa membuat kalian terkejut☺ cerita klasik yang bikin kamu penasaran tentunya😉 kalo tidak percaya sini buktikan sendiri❗ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA😉 Part awa...