Dengan dandanan seperti biasanya, Keysa keluar rumah tanpa ada supir yang menghantar, karna Keysa sendiri yang meminta. Dia suka tidak enak hati jika kemana-mana harus di hantar dan di tunggu.
Ia mencegah taxsi di halte. Lalu turun di belokan warung dengan berjalan kaki masuk gang sedikit, sudah nampak rumah Mamanya ia sangat rindu sekali.
"Assalamualaikum, Mama" ucap Keysa menoleh kedalam. Ternyata Mamanya langsung keluar dan memeluk Keysa erat.
"Mama kesepian" ucap Lina sangat senang melihat anaknya datang.
"Gimana ngak ada masalah kan semua aman?" tanya Lina mendapat angukan dari Keysa, mesti dia sedikit berbohong. Padahal Valen sering menyiksanya dengan sikapnya itu.
"Mama main kerumah sekali-kali" ucap Keysa.
"Mama sibuk, cuman pingin punya cucu aja" ucap Lina yang merasa kesepian. Kode keras!
Keysa membulatkan matanya. "Keysa kan belum lulus kuliah" ucap Keysa sembari tersenyum dan menyabarkan Mama nya.
"Gimana kuliah kamu ngak ada masalah juga kan?"
"Ngak kok, Ma, semua aman, kalau Keysa ada kendala langsung bilang Valen, Valen kan Dosen disana" ucap Keysa rertawa lirih. Lina ikut tertawa dan mencubit lengan Keysa yang usil mengelitiki nya.
"Tambah gemuk kamu ya" ucap Lina memperhatikan segi penampilan Keysa.
Keysa sedikit tercenga, gemuk dari mana dia setiap hari harus mengulur usus sabar dengan Valen. Menurutnya ia semakin kurus karna Valen.
"Ma" ucap Keysa lirih.
"Apa?" tanya Lina memandang anaknya ini.
"Kalau Keysa punya anak sebelum lulus gimana? Mama marah ya?" ucap Keysa menundukan kepalanya.
Lina terdiam menatap anaknya saksama. "Mama akan marah karena kamu ngak nyelesain studimu! Asalkan Skripsi mu sudah selesai boleh, tapi kalau sekarang jangan dulu deh kamu kan bentar lagi bakal ngurusin skripsi nanti kalau ke gangu sama kehamilan mu, terus ujian skrip mu mau bagaimana?" tanya Lina menasehati, dia seperti ini juga agar anaknya pintar susah payah ia menyekolahkan Keysa tinggi-tinggi jika hanya putus di tengah jalan, itu terasa sia-sia.
"Iya juga, Keysa bikin skripsi bentar lagi" ucap Keysa mengaguki Mamanya, ia juga bingung harus gimana.
"Emang kenapa sih Sa?" tanya Lina curiga anaknya tiba-tiba seperti itu.
Keysa membulatkan matanya, "ngak Ma, Keysa cuman minta saran" ucap Keysa sedikit terkekeh kecil, meski tawanya tidak begitu iklas.
Lina memandang postur tubuh Keysa. "Kamu hamil?" tanya Lina menabak-nebak.
Keysa mengeleng cepat. "Mana mungkin Hamil, Keysa selalu jaga jarang sama Valen" ucap Keysa sambil tersenyum masam.
"Bagus lah kalau belum. Semoga tidak mengagu kuliah mu" ucap Lina tersenyum senang.
Keysa duduk terdiam memandamgi halam hijau di depam rumahnya. Ia melihati tetangganya yang beralulalang dan menyepanya, Keysa sesekali ingin berbicara dengan Valen tapi henphone sudah pecah di banting Valen. Dan Keysa selalu berdusta kalau Henphonenya rusak kecemplung kolam renang kepada Lina.
"Ma, Keysa pulang dulu ya, udah adzan takut Valen nyarin" ucap Keysa berpamitan, ia mencium pungung tangang Lina.
"Emang Valen pulang siang?" tanya Lina bermaksud ingin mencegah anaknya dia ingin melihat anaknya lebih lama.
"Iya, biasanya mandi siang, katanya risih" ucap Keysa juga heran memiliki Suami rajin Mandi. Biarlah Valen memang suka Mandi, dia juga pulang Malam terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]
Teen FictionBaca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layaknya kau menghargainya.. ☺☺...... Peringkat #5 dosen Peringkat #1 ganteng Peringkat #1 Mahasiswa Peringkat # 1 Populer Peringkat # 2 Fiksi...