Part 37

2.3K 108 10
                                    

Keysa sudah membereskan semua pakaianya kedalam koper besarnya dan semua buku pelajaranya sudah ia rapikan kedalam kardus dan tasnya.

"Kereta datang jam 9?" tanya Lina membantu untuk mengikat buku-buku Keysa didalam kardus.

"Iya, Ma" balas Keysa dengan tersenyum.

"Paman mu pasti akan senang jika ada kamu, ia dari dulu menginginkan mu tinggal disana" ucap Lina lalu mengelus kepala anaknya dengan tersenyum bahagia.

"Iya" balas Keysa juga ikut tersenyum.

Paman Keysa yang bernama Pakdhe Selamet kakak dari Mamanya- Lina.

Ia tinggal di Jogja bersama istrinya, ia memiliki satu orang  anak laki-laki, namun sudah ber rumah tangga hidupnya sangat terjamin.

Sama halnya Pakdhe Selamet hidupnya serba kecukupan, ia memiliki beberapa toko oleh-oleh khas Jogja dan usahanya sangat berkembang pesat.

Pakdhe Selamet dari dulu menginginkan Keysa dan Mamanya untuk tinggal bersamanya setelah Ayahnya meninggalkan. Namun, Lina menolak dan ingin hidup sendiri.

"Sa, sampai sana sampai kan pesan Mama untuk Pakhde Selamet, nanti Mama main kapan-kapan" ucap Lina lalu tersenyum lebar, ia mengiklaskan anaknya untuk kesana.

Keysa hanya menganguk. Ia kembali termurung teringat kejadian semalam membuatnya terus menguras air mata.

Padahal hatinya masih ingin tinggal disini, dimana tempat kenangan bersama Ayahnya dulu, tapi ini sudah keputusannya. Ini hanya sebentar!

Keysa mengapus air matanya lalu memasuki kamarnya ada sesuatu yang tertinggal. Gelang Valen, iya. Dia harus membawanya sewaktu rindu dengan Valen.

Ia mengambil foto kebersamaan  dengan Valen dan teman-teman satu kampusnya dibalik kasurnya, sengaja ia simpan disana agar tidak ketahuan Lina.

Ia memandangi sambil tersenyum manis, mengingat setiap momen didalam foto tersebut.

Keysa menghela nafas kuat. "Selamat tinggal semua dan Valen. Dosen super ganteng yang pernah aku temui" ucap Keysa sambil terkekeh kecil dan tidak sengaja air matanya ikut terjatuh.

"Akan aku bawa semua kenangan itu, meskipun pahit untuk dingat dan sakit bila terbayang" lirih Keysa memeluk semua foto tersebut lalu ia masukan kedalam buku harianya.

"Sa, udah siap belum" teriak Lina lalu mendekat ke dalam kamar Keysa.

"Iya, Ma" dengan cepat Keysa memasukkan buku tersebut kedalam tas jangklongnya lalu beranjak pergi dan menutup kamar perlahan.

"Aa Mama pasti akan rindu kamu, tapi tenang saja Mama pasti akan berkunjung kesana, ini pilihan terbaik mu" ucap Lina lalu memeluk Keysa erat, air matanya juga terjatuh.

Kini putri kecilnya sudah dewasa dan sudah memeliki keputusan tersendiri, ia harus mengenal dunia luar.

"Mama jangan nangis dong" bujuk Keysa lalu menghapus air mata Lina.

"Iya Mama kuat kok, ini keputusan mu dan Mama akan dukung seratus persen. Semua kuliah mu sudah diurus oleh Pakhe Selamet" ucap Lina lalu memeluk Keysa sangat erat.

"I Love you mom" lirih Keysa dikuping Lina. Susana haru.

"Mang tolong jagain Mama, ya" ucap Keysa pada Mang Ocip yang dari tadi hanya mengamati kedua anak dan ibu yang uwuww.

"Siap Keysa, ngak usah disuruh juga Mang Ocip bakal jagain, siap 24 jam. Pokoknya Keysa tenang aja Mama kamu bakal aman selagi ada Mang Ocip" ucap Mang ocip sambil berhormat.

Keysa terkekeh kecil. "Makasih Mang" ucap Keysa sambil menunggu semua barangnya masuk didalam taxsi.

"Keysa" ucap Gema lalu memeluk Keysa.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang