Dinginya malam dan hanya ada sedikit bintang dilangit. Tatapan kosong membayangkan indahnya bersamanya kelak.Keysa menghembuskan nafasnya. Mukanya sudah lusuh seperti tidak punya semangat. Ia sangat risau dengan Valen.
"Bulan aku titip rindu untuknya" pinta Keysa sambil menatap bulan yang samar-samar.
Ia mengangkat gelang yang diberikan Valen untuknya. Gelang itu pernah menyatu denganya lalu diambil Valen dan kembali lagi denganya.
"Seharusnya semua ini tidak terjadi." Keysa mengengam erat gorden dijendelanya. Hatinya sangat menyesal, telah memilih jalur cinta.
Jelas saja, Keysa lebih nyaman dengan kehidupanya dulu tanpa cinta dengan lawan jenis, meskipun dia sering dibully, tapi tetap nyaman dulu. Dia tidak akan merasakan galau karna cinta.
Ais! Keysa melepas gelang pemberian Valen, bukanya gelang itu tidak boleh dilepas? Bila Valen tau pasti akan marah besar! Tapi, apa dia peduli?
"Aku ngak mau gelang ini, yang aku mau itu kamu!" teriak Keysa dijendelanya meluapkan semua kerinduan ini.
"Aaaaaa" rengek Keysa sambil menghentakan kakinya ke lantai. Kekesalanya kepada Valen yang tidak menjengugnya semenjak dia mau pulang hingga kini.
"Woy brisik!" tegas Gema yang tiba-tiba nongol dari jendela kamar Keysa. Setan!
"Huaaa" teriak Keysa rasanya ingin menangis karna Valen. Sial! Ada Gema datang.
"Sa, lu udah ngak waras, ya. Akhir-akhir ini sukanya ngelamun nangis sendiri terus teriak. Apa ini efek samping dari operasi?" tanya Gema yang duduk di jendela kamar Keysa, dengan tidak pahamnya tingkah Keysa.
"Gemaaa" lirih Keysa lalu menyender dibahu Gema dengan mata yang berkaca.
"Jangan nangis, gw salah, ya?" ucap Gema sambil kelipungan tidak tau harus apa?
"Gema aku pingin ketemu Valen, ajak aku ketemu denganya" pinta Keysa sambil menatap Gema penuh harapan.
"Ngak mau, ntar gw kena tendang tante Lina" bantah Gema yang sudah di peringati agar menjaga Keysa dari Valen.
"Gema pliss, sekali aja" lirih Keysa yang sangat memohon ingin bertemu dengan Valen. Ia hanya ingin mengutarakan perasaanya yang sebenarnya.
Gema menatap Keysa dengan penuh kasian. Semua ini terjadi kan karenanya! Gema merasa sangat bersalah diposisi ini. Tapi, ini juga menguntungkan baginya bisa memiliki Keysa lebih leluasa tanpa pesaing kelas kakapnya.
"Gemaa pliss" mohon Keysa sebegitunya hingga air matanya turun.
Gema harus jawab apa ini? Tentu dia tidak bisa mempertemukan Keysa dengan Valen karna Tamira akan bertunangan dengan Valen.
Tamira sudah menelponya agar menjauhkan acaranya dengan Keysa karna akan merusak suasana saja. Dan pastinya jika Keysa ditemukan malam ini dengan Valen nanti hanya membuatnya tambah sakit. Lebih baik biarkan saja dan Gema tetap diam tutup mulut.
"Sa, udah malem mungkin Valen udah tidur" ucap Gema yang tersadar dari lamunanya.
"Belum, aku tau kapan Valen tidur, dia akan tidur setelah perkerjaanya selesai. Biasanya jam 1 dia baru tidur" ucap Keysa penuh harapan agar Gema mau mempertemukanya dengan Valen.
Gema tetap mengeleng, huh! Gema itu didalam kondisi yang sulit karnanya sendiri.
"Lain waktu" singkat Gema lalu turun dari jendelanya.
"Selamat tidur" ucap Gema lalu menutup jendela Keysa dan pergi. Dia pergi karna tidak mau dipojokan Keysa agar mempertemukanya dengan Valen.
"Gemaa" pangil Keysa dengan muka sangat sedih. Perlahan tapi pasti semua akan terungkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]
Roman pour AdolescentsBaca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layaknya kau menghargainya.. ☺☺...... Peringkat #5 dosen Peringkat #1 ganteng Peringkat #1 Mahasiswa Peringkat # 1 Populer Peringkat # 2 Fiksi...