Part 44

2.1K 110 6
                                    


Mengigit jarinya dan berbolak-balik seperti setrika, tanpa hentinya Keysa menghentakan kakinya kesal.

"Aaaaaa aku ngak suka kaya gini" rengeknya di depan Juan dan Marco yang terduduk menghadap leptopnya kini berubah pandang ke arah Keysa.

"Apa!?" cetus Keysa tidak suka dipandang seperti itu dan kondinya memang benar-benar kesal sekali.

"Utssss" desis Juan menaruh telunjuknya di ujung bibir menyuruh Keysa untuk diam. "Brisik, gw masih ngerjain tugas" bentak Juan menatap Keysa yang murung.

Keysa memilih duduk di samping Marco dengan penuh kesal. Kedua cowok tersebut hanya terpelongo dengan sikap Keysa. Badmoodnya kurang jelas.

"Lu kenapa sih? Malam-malam badmood! Kerasukan lu?" satu bolpoin melayang ke muka Keysa yang tertekuk.

"Ihh usil, diemm" ucap Keysa kesal. Matanya mulai memerah memandang Juan.

"Ribut" timbal Marco yang berada di antara mereka. Dengan muka malasnya Marco menarik kepala Juan di masukan kedalam dekapan keleknya.

Juan menjelujurkan lidahnya selepas dari dekapan kelek Marco. Keduanya menatapi Keysa bertingkah tidak seperti biasanya.

Jelujuran tangan berbarengan menawarkan segelas air putih pada Keysa. Keduanya saling memandang dan kembali meletakkan gelas tersebut.

"Aku mau ganti nomer" lirih Keysa, ia lalu membuka henponya.

"Hayoo, kebanyakan cowok lu ya" tebak Juan dengan penuh fitnah. "Ngak gw sangka lu cupu tapi banyak cowok, fakgril cupu lu!" ketus Juan mengejek Keysa sambil terkekeh kecil melihat pipi Keysa yang semakin mengembang.

"Fakgril! Lu itu fakboy, playboy, sok ganteng!" ketus Keysa membalas.

Marco dibuat frustasi atas keduanya ia memilih terdiam melihat keduanya adu mulut saling mendukung argumenya masing-masing.

"Cupu ngak tau diri" ejekan Jaun mampu menusuk tulang sumsum belakang Keysa.

Jelas Keysa langsung melotot tidak terima dengan ejekan Juan yang kurang ajar. "Juan sok jadi fakboy padahal sadboy!" ketus Keysa mantap di mata Juan.

"Untung lu cewek ya!" teriak Juan beranjak berdiri mendekati Keysa yang masih terduduk.

"Itss udah, dasar bocah! Ribut terus" pisah Marco yang mulai gedeg dengan keduanya, dari awal bertemu memang keduanya sudah tidak akur.

"Huh!"

"Apa lu!?"

"Apa!?"

"Mau gw halalin!? Takluk lu sama gw!" ancam Juan yang bener ngak ada otak hingga mendapat jeweran dari Pakdhe yang datang dari belakang.

"Ngomong apa tadi? Hah!" gemas Pakdhe yabg terus menjewer kuping Juan.

"Akhh ampun Pakdhe. Ngak Juan bercanda Pakdhe" rengngek Juan sambil memegangi kupingnya. Keysa dan Marco dibuat tertawa melihat kesengsaraan Juan.

"Kuliah yang bener baru nikah" nasihat Pakdhe lalu melepas jeweranya.

"Apa lu ketawa!" bentak Juan menatap Marco dan Keysa bergantian.

"Pakdhe dari mana?" tanya Keysa lalu bersaliman, sudah menjadi rutinitas.

"Ada urusan, ya udah Pakdhe tidur dulu. Kamu tidur udah malem, ya" nasihat Pakdhe lalu mesuk sebelum mengajak rambut Keysa gemas.

"Iya Pakdhe" ucap Keysa tersenyum manis.

Keysa kembali menatap Juan lalu tertawa. "Sukurin" ledek Keysa menjelujurkan lidahnya.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang