Part 19

3K 135 1
                                    


"Lu tau dari mana soal makam Bulan dan semua tentang Bulan" ucap Valen curiga sambil memegangi kerah Keysa. Seperti nenteng anak kucing.

"Dari..Tante Gia" lirih Keysa sambil mecoba menurunkan tangan Valen dari kerahnya.

"Udah gw duga" ucap Valen lalu melepas kerah Keysa hingga Keysa sedikit terdorong kebelakang.

Keysa mengkerucutkan bibirnya kearah Valen, apa maksudnya berbuat seperti tadi. Keysa memilih naik keatas menemani Rara ketimbang dibawah melihat Valen yang asik dengan leptopnya.

"Woii, Valen. Lu ngak ada kepikiran jalan bareng gitu sama Keysa?" tanya Gia sambil menepuk bahu Valen yang sedang fokus dengan leptopnya.

Valen sedikit terkaget, ia menilih mengikuti tubuh Gia yang beranjak duduk dihadapanya. Valen tidak berkata apa-apa, ia kembali tersibuk.

"Sibuk banget emang?" tanya lagi Gia. Gia beranjak langsung menutup leptop Valen, agar bisa berbicara terhadapnya.

Valen terdiam melihat leptopnya tertutup, ia melepas kaca matanya dan menyenderkan punggungnya kesofa lalu beralih memainkan henponya.

"Ini anak, diajak ngobrol malah asik sendiri" ucap Gia kesal, langsung mengambil henpon Valen dan ditaruh diatas meja.

"Apa sih?".

" kamu, ngak kepikiran buat ngajak Keysa jalan bareng gituu" ucap Gia sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Ngak, gw sibuk dan Keysa juga sibuk". Valen menyelonjorkan kakinya dan berbaring diatas meja sambil memejamkan mata.

" sibuk apa?". Ucap Gia sambil mengetuk-ketuk jidatnya berfikir.

"Gw sibuk jadi dosen, ngurusin kampus dan Keysa sibuk kuliah, ngurusin Rara. Jadi, ngak ada waktu" ucal Valen sambil memejamkan mata, bertiduran diatas Sofa.

"Ohh, pasti ada waktu selangkan?" tanya Gia menatap Valen yang terbaring diatas sofa.

"Ngak".

" ya udah, biar urusan kampus biar Bunda yang atasi, apa sih paling cuman ngurusin begituan" ucap Gia sambil bergaya, menggap dirinya super hero.

"Hn" lirih Valen ia langsung menguap.

"Terus, Keysa ngak usah ngurusin Rara dulu, biar bibi yang lain aja, disinikan banyak" ucap Gia berbangga diri akhirnya menemukan solusi agar Valen bisa jalang dengan Keysa.

"Gimana, Len?" tanya Gia sambil menaikan alisnya.

"Hn"

"Tapi, pasti lu nya yang ngak mau jalan" tuduh Gia sudah apal dengan sikap Valen yang mals dihari libur. Valen mirip seperti Ayahnya tidak mau membuang waktu banyak.

"Hn"

"Dasar dari tadi di tanya jawanya gitu muluk. Kalau mau tidur sana dikamar" pinta Gia kesal melihat anaknya tidak serius menangapinya.

Valen langsung beranjak bangun dan berjalan naik keatas meninggalakn Gia yang duduk dengan muka marah.

Valen berjalan sambil menguap sempoyongan, matany tidak sangup membuka. Iya, semalam beegadang sampai pagi, dia belum sempat ridur.

Brukk...

"Ehh, Pak" ucap Keysa sambil menjawil tubuh Valen yang terkapar langsu g diatas kasur.

"Bang Alen, tidul?" ucap Rara bingung, ia lalu memencet hidung Valen yang mancung kaya tunas pisang.

"Ehh, jangan Rara nanti ngamuk" ucap Keysa sambil menyingkirkan tangan Rara yang usil.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang