Exstra Part - Bos Kecil

3.7K 110 4
                                    

Keysa sibuk mondar-mandir menyiapkan semuanya sendiri. Sedangkan Suaminya masih duduk di atas kasur bersama putra pertamannya. Kini Valen sudah seperti Ibu kedua bagi Aldera karna setiap Valen berangkat kerja Aldera selalu dibawa. Mereka belum bisa sepenuhnya percaya dengan baby sister selain itu mereka juga berhemat untuk masa depan Aldera.

"Buku apa ini?" tanya Keysa membolak-balik buku setebal LKS IPS tersebut. Keysa semakin tercenga melihat sampul buku tersebut.

Dia berbalik badan menatap Valen yang masih asik bermain diatas kasur bersama Aldera. "Apa ini!? Buat apa buku Ibu muda, hah?" tanya Keysa semakin kesal.

Valen melotot lalu berdehem. "Oh, itu pas kamu lagi hamil Aldera aku di luar kota belajar itu biar bisa ngertiin sifat kamu setelah melahirkan dan pokoknya jadi suami berguna" ucap Valen Menaik turunkan alis terlihat bangga.

"Aku disini juga sering ikut seminar ya" kesal Keysa. Apa suaminya kira Keysa sebodoh itu hingga tidak mempersiapkan pasca melahirkan.

"Buat bikin dedek baru" ucap Valen lalu kembali bermain bersama Aldera.   Keysa meletakkan buku tersebut dan kembali mencari kemeja putih Aldera.

Aldera semakin akrap dengan Ayahnya. Dia sedikit demi sedikit nurut dengan Valen, meski kadang membuat kepala Valen ingin pecah saat Aldera benar-benar tidak bisa di atur. Kata Valen ciri-ciri Aldera butuh teman. Di sisi lain Keysa belum mengizinkan Valen membuat adek untuk Aldera. Pria itu hanya bisa menunggu saja. Toh, yang mengandung dan melahirkan Keysa jadi dia tidak berhak untuk memaksa.

Satu saja sudah membuat keduanya sering beradu argumen. Seperti pagi ini contohnya. Keysa dari tadi hanya sibuk menyiapkan baju yang akan di kenakan Aldera untuk menghadiri upacara wisudanya. Aldera yang masih menunggu dan hanya mengenakan kaos putih itu masih asik ketawa.

"Jangan tiduran nanti kusut!" teriak Keysa yang melihat Valen tiduran dan meletakkan Aldera di kakinya seakan seperti pesawat melayang. Itu kesukaan Aldera.

Pria itu langsung bangun dan merapihkan kembali kemeja putih yang dipakainya. Dia berdiri dan menghampiri Keysa. "Mama gimana sih, Al kedinginan" ucap Valen sembari mengerakkan tangan Aldera kearah wajah Keysa.

Wanita itu menoleh dan menatap tajam. Bukan salahnya atas hilangnya kemeja putih milik Aldera. Kemarin malam sudah dia masukan dalam lemari. Tapi, saat pagi ini sudah hilang tidak tau kemana perginya kemeja putih itu.

"Nanti telat nih, Al kemeja kamu dimana?" tanya Keysa frustasi. Dia menggenggam tangan Aldera gemas. Pria kecil itu hanya mengeryit heran. Dia perlahan melepas genggaman Mamanya yang cukup membuatnya tidak nyaman.

"Kamu berangkat aja dulu, nanti aku sama Aldera nyusul" ucap Valen lalu mengusap kepala Keysa pelan. Wanita itu tersenyum. Dia tidak yakin harus berangkat lebih dulu.

"Ini acara kamu, jadi aku sama Al bisa nyusul nanti, udah sana berangkat nanti telat. Kamu di antar sopir Ayah, biar aku sama Al naik mobil sendiri" ucap Valen lalu mendorong-dorong istrinya agar segera melangkah.

"Bener ya nyusul, awas kalau boong" ucap Keysa yang terlihat khawatir. Valen mengangguk mentap.

Wanita itu lalu melangkah pergi sambil mencincing jarik yang menblebet kakinya. Dia memakai jubah Toga wisuda dan perlengkapan wisuda lainnya. Di dalam jubah tersebut ada baju kebaya yang amat cantik berwarna pink dasty.

Dia memasuki mobil mempercayai Valen akan melakukan hal terbaik. Dia tersenyum sembari meninggalkan rumah.

Sesampainya dia disana. Benar saja semua sudah ramai berkumpul di dalam satu gedung semua sudah duduk rapi. Keysa ikut duduk dan mengikuti acara tersebut hingga selesai.

***

"Mama" teriak Aldera melihat Mamanya berjalan menghampiri mereka.

"Al" ucap Keysa lalu mengambil alih Aldera. Dia menggendong dan memberikan semua map wisuda kepada Valen.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang