Part 48

3.2K 140 6
                                    

Percayalah, pagi hari yang cerah pasti membawa mu ke bahagian. Tiada sedih yang berlarut-larut.

Semua indah saat kau mencoba mengawali hidup mu dengan tersenyum. Kisah itu memang pilu, tapi pasti ada sesuatu yang memanjakan mu. Sama halnya dengan perasan mu, yang sering dibuat kacau, hancur, pilu sakit, dan terus terluka bahkan ada yang sampai tekanan batin.

Hey, semua itu hanya sementara. Jangan pernah katakan dunia tidak adil! Karna dunia itu sudah adil dari sananya, coba sesekali kamu merasakan syukur terhadap tuhan mu. Karna rasa nafsu mu yang sering membuat mu kacau.

Seperti halnya hari ini. Semua kisah sedih dan tanpa arah akhirnya berakhir. Saat nya berbahagia untuk mengukir senyum. Senyum indah itu terlihat jelas kepada sepasang pengantin yang duduk berdua di singgahsananya.

Terlihat jelas semua bersorak gembira, memberi selamat, memberi doa, memberi nasihat dan lain-lain.

"Apa kamu bahagia?" tanya Gasello kepada pengantin baru tersebut. Terasa dunia milik berdua, yang lain ngekos!

"Jelas" sahut Valen sembari memeluk erat Keysa dengan bahagia. "Aku mampu mencintai wanita polos" lirih Valen ditelinga Keysa.

"Apasih Valen jangan peluk-peluk malu" ucap Keysa mencoba melepas pelukan Valen dengan pipi merah meronanya.

"He, istri aku suami kamu bukan Valen lagi" ucap Valen sambil tertawa lirih, mungkin Keysa lupa.

"Sama aja Valen kan?" polos Keysa tanpa dosa, membiarkan Valen tercenga. Ternyata masih banyak tantanganya menikahi wanita polos, dikode juga ngak paham!

"Iya, tapi panggil suami gituh aja ngak peka" kesal Valen. Kenapa istrinya selalu tidak peka atau pura-pura tidak tahu?

"Ngak ah malu" singkat Keysa sembari meringis. Ia sangat malu menjadi tontonan banyak orang disini. Ingin segera selesai.

"Pangil gw suami!" kekeh Valen ingin sekali istrinya ini memangilnya suami. Ngotot banget!

"Emang harus gitu ya?" tanya Keysa tidak paham.

"Iyaa!"

"Ngak ah, besok aja" singat Keysa sambil meringis tidak jelas membiarkan muka Valen yang semakin memerah.

"PANGGIL GW SUAMII!" tegas Valen dengan nadanya yang tinggi, hingga semua tamu menoleh padanya. Bahkan Gasello langsung mendekap mulut Valen kuat.

"Hus, kalian itu kenapa sih?" tanya Gasello bingung, masih pengantin baru udah ribut!

"Masa Valen maksa Keysa suruh manggil dia suami" adu Keysa pada Gasello dengan muka melasnya sambil menunjuk Valen yang berkacang pinggang gemas.

"Lah, emang sekarang Kamu jadi istrinya Valen dan Valen suami kamu, jadi kamu harus panggil Valen suami" perjekas Gasello, ia tidak sangka menantunya sepolos ini, eh polos apa bego?

"Emang ngak boleh besok aja atau nanti ini masih banyak orang" bujuk Keysa melirik kearah Valen.

"Ngak!"

"Boleh!"

"Ngak Keysa!"

"Bolehh Pak Valen"

"Diemm, kalian ini kaya anak kecil. Nanti juga bisa Valen, mungkin Keysa masih malu-malu kucing, sabar dong. Ngebet banget sih" ucap Gasello lebih mendukung Keysa. Valen terlalu posesif memaksakan kehendak.

"Hn" ucap Valen mengalah mendapat senyuman dari Keysa yang super tengil, serasa ingin sekali ia menjitak kepala Keysa atau menyentil jidatnya.

Valen beranjak pergi dari keramaian ia merasa bosan, malah seperti pajangan untuk ditonton semua orang. "Valen mau kemana?" ucap Keysa geram kenapa dia malah pergi, inikan masih acaranya.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang