Part 64

2.3K 109 3
                                    

Waktu terus berjalan menyelusuri alur yang sudah di tentukan. Wanita berbadan dua itu masih tetap setia duduk di bangku kuliah nya. Meski kandungan nya yang sudah nampak di lihat orang meski samar-samar membuat nya tidak malu sama sekali.

Dia termasuk murid terpintar di sana. Banyak guru juga yang menyayangkan jika seorang siswa seperti Keysa harus memiliki anak terlebih dahulu sebelum menuntaskan studi nya. Setiap orang yang menyayangkan diri nya membuat nya seakan orang yang merugi. Dia hanya membalas dengan senyuman.

"Hidup saya sudah di atur dengan alur yang seperti ini ,Pak. Tapi, saya akan tetap semangat" ucap Keysa tersenyum manis sembari mengelus perut nya yang sedikit menonjol.

"Alhamdulillah kalau begitu. Masalah kamu sama Pak Valen sudah kelar kan? Jadi, kamu bisa lebih fokus lagi kuliah nya" ucap Pak Supri membuat Keysa hanya tersenyum manis dan mengangguk.

"Sa, duluan ya" pamit salah satu siswa yang ada di samping Keysa. Kebetulan kelas sudah mulai sepi pelajaran sudah berakhir.

"Tugas bapak nanti malam saya selesaikan" ucap Keysa tersenyum sembari merapikan buku-buku miliknya.

"Iya, santai saja. Kamu kan istri nya Pak Valen, tidak usah di kerjakan kamu tetap bisa lulus" ucap Pak Supri langsung mengenai hati Keysa.

Keysa terpelotot setelah mendengar ucapan Pak Supri. Dia tidak terima di katakan seperti itu. Walaupun Dia istri seorang Dosen bahkan anak pemilik kampus ini dia tidak akan memanfaatkan nya seperti itu.

"Saya akan tetap usaha sendiri, karna saya yakin saya bisa bersaing" ucap Keysa lalu beranjak berdiri.

"Tunggu dulu"

"Ada apa?"

"Kamu itu cantik, pinter, lugu, bapak sebenarnya ingin jodohkan kamu dengan anak bapak, tapi kamu malah sudah menikah" ucap Pak Supri menatap Keysa.

"Masih banyak wanita kaya saya Pak. Mungkin saya memang bukan jodoh anak bapak" ucap Keysa.

"Permisi, Pak. Suami saya sudah nunggu" pamit Keysa. Dia sangat risih jika di perlakukan seperti tadi dengan mengaitkan laki-laki lain. Dia takut akan menjadi salah paham lagi antaranya dengan Valen.

Keysa berjalan menyelusuri lobi kampus. Dia mencari suaminya siapa lagi kalau bukan Valen. Katanya janji ingin pulang bersama tapi dia cari di kantor tidak ada.

"Sayang" teriak dari salah satu ruangan sudah tidak asing lagi jika Valen mengundang nya akhir-akhir ini dengan panggilan sayang.

Keysa menoleh dengan lembutnya ia menatap sang suami. "Ayok pulang" ajak Valen mengandeng tangan Keysa erat. Mata wanita berbadan dua itu menatap tanganya yang langsung saja di gandeng oleh Valen.

"Perut aku kok sakit, ya?" ucap Keysa terhenti dari langkahnya. Dia memegangi perutnya yang lumayan sudah menonjol.

"Bagian mana yang sakit? Ayo kedokter" ucap Valen sangat khawatir dia ikut meraba-raba perut Keysa.

"Laper" lirih Keysa sembari mengigit bibir bawahnya. Valen menyonyor jidat Keysa.

"Ayo makan" ucap Keysa mengoyakkan lengan Valen memohon, merengek seperti anak kecil

"Aku pingin makan masakan kamu, Sa" ucap Valen memanyunkan bibirnya.

Keysa menghela nafas kasar. Kenapa saat dia ingin makan di luar suaminya malah ingin makan masakan nya. Wanita itu terdiam sembari memanyunkan bibirnya cemberut.

"Lain kali, ya? Atau besok aja" mohon Keysa mendongak menatap Valen

"Ngak!"

"Ini yang minta dede, bukan Keysa" ucap Keysa mengelus perut nya.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang