Wanita itu tau kini tanggung jawabnya bertambah. Tapi, bisa tidak jangan menambah beban seperti di pagi ini. Dia baru bangun sudah di suguhi oleh pemandangan yang begitu membuat relung hatinya ingin berteriak.
Dimana Valen dan bayi kecil itu tertidur sangat lelap. Valen yang membelakangi anaknya dan Aldera yang masih terlelap di kumbangan ompolnya sendiri. "Oh ... apa Ayahmu tidak menjagamu selalu?" tanya Keysa pada bayinya yang masih tertidur. Dia memegang baju Al yang basah.
Keysa dibuat geram lagi, mana bisa suaminya sampai lupa tidak memakaikan Al celana. Dia juga heran kenapa Valen masih bisa tertidur sangat lelap dengan bau ompol ini.
"Ayo Al, bangun jangan seperti Ayahmu." Keysa mengangkat tubuh mungil itu membuatnya terbangun dan menangis. "Maafin Mama." Keysa bangkit dan menuju kamar mandi sembari menggendong Aldera
Dia membuka kran kompresi. Memutar kran air hangat untuk Aldera mandi. Dia tidak tega melihat baju Aldera yang basah seperti ini, Keysa takut anaknya nanti sakit.
Keysa menyingkirkan selimut, menaruh Aldera di dalam box bayi dan membuka kancing baju yang Aldera kenakan. Aldera terus memberontak enggan dimandikan sekarang. Dia seakan ingin menikmati rutinitasnya terlebih dahulu.
"Engga kaya gini, Al ... nanti setelah Al mandi, plis jangan buat Mama frustasi" ucap Keysa menyelupkan tubuh Aldera perlahan di dalam air hangat itu. Aldera terus memberontak. Keysa menahanya kepala Aldera agar tidak ikut terclup kedalam air ini.
Wanita itu dengan penuh sabar membersihkan tubuh anaknya. setelah selesai Keysa menghanduki dan memeluk anaknya erat. "Dingin, ya? pakai baju dulu" ucap Keysa tersenyum bahagia melihat Aldera diam menatap wajahnya.
"Chhmm ..." Aldera mengucek hidungnya. Keysa tertawa gemas, sesekali dia mencium pipi gembal anaknya itu.
"Sesuai janji." Keysa menepati janjinya. Bahkan Aldera terlihat begitu bahagia mendapat jatahnya.
Keysa duduk di sofa kamarnya melihat pria yang di atas ranjang masih tertidur lelap. Tidak habis fikir bisa-bisanya seperti itu. Aldera pun tidak memperdulikannya dia masih sibuk menikmati jatah rutinitasnya.
Tidak terasa Keysa menyusui anaknya hingga Aldera puas dan tertidur lelap di gendongannya. Sebenarnya Keysa sangat ingin tidur lagi. Ya, memang sudah bagi tugas dengan Valen. Dimana Valen menjaga malam dan Keysa pagi. Tapi, ujungnya banyak Keysa yang menanggung.
Setiap Aldera menangis di malam hari wanita itu tidak bisa tidur dia selalu mencemaskan anaknya. Dia hanya berpura-pura tidur memejamkan matanya, berusaha mempercayai kepada suaminya seratus persen, tetap saja susah.
"Ayah ... bangun, kamu enggak kerja?" tanya Keysa sembari menggoyangkan tubuh pria itu perlahan.
"Engga, Sa, mau kerja dimana?" tanya Valen mengulet lalu merubah posisi tidurnya.
"YA AMPUN ... RUMAH KITA BOCOR? EMANG TADI MALEM HUJAN?" tanya Valen kaget tanganya mengenai seprai yang basah bekas ompol Aldera.
"Iya, hujanya Al" balas Keysa lalu menarik selimut yang menutupi tubuh pria itu dan berusaha menarik tangan Valen agar segera bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]
Ficção AdolescenteBaca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layaknya kau menghargainya.. ☺☺...... Peringkat #5 dosen Peringkat #1 ganteng Peringkat #1 Mahasiswa Peringkat # 1 Populer Peringkat # 2 Fiksi...