Valen dari tadi membuka tutup henponya. Ia menanti kabar dari pihak polisi, sebelumnya semua terjadi."Valennn" ucap Tamira yang tiba-tiba masuk dikamar Valen.
Valen sungguh tidak suka ada cewek yang masuk dikamarnya tanpa izin, baginya ini penzinaan.
Sial! Tamira beraninya meraih tubuhnya dan menjatuhkanya bersamaan. Dengan cekatan Valen langsung berdiri.
"Lu mau ngapain!?" tegas Valen tidak suka diperlakukan seperti ini.
"Ngak usah sok suci deh, Pak Valenn" goda Tamira yang masih terbaring diatas kasur Valen.
Valen penuh tanda tanya. Hah? Apa sih maksud Tamira?
"KELUARR!!!" bentak Valen penuh dengan amarah. Dia tidak suka dengan kelakuan Tamira barusan.
"Utss utss utsss.. Diem dirumah sepi kok" ucap Tamira meraba tubuh Valen dari belakang penuh mengoda.
Tamira memegang mulut Valen lalu mendekat pada telingan Valen. "Sebentar lagi kamu bakal jadi suami gw".
Valen membelalak matanya, jantungnya begitu tidak beraturan. Nafasnya terasa sesak.
"Ngak usah ngada-ngada!" tegas Valen ia langsung menarik tangan Tamira yang ada dibelakang dan menghadapnya.
Valen menatap tajam. Ingin sekali ini menjadi mimpi, tapi sial! Semua nyata!
"KALAU GW BILANG KELUAR! YA, KELUARR!!" tegas Valen sambil menunjuk kearah pintu diikuti mata Tamira yang ikut menatap pintu.
Sepertinya Tamira sama sekali tidak takut dengan bentakan Valen. Tau sendirikan, Tamira itu keras kepala. Jadi, pas keras kepala dan keras kepala. Ancurr!
"Kenapa aku harus pergi?" lirih Tamira sambil terkekeh kecil.
Tubuh Tamira kini kembali terbaring diatas kasur Valen.
"Inikan sebentar lagi bakal jadi kamar gw juga" ucap Tamira lagi sambil mendapati disekeliling ruang kanar Valen.
"Mau lu apa!?" tanya Valen penuh dengan emosi. Valen sudah mulai muag. Sama aku juga!
Tamira tersenyum manis, ia beranjak bangun dan mendekat dipojok dinding Valen yang terpasang banyak foto perempuan.
"Hay Mama" ucap Tamira kepada foto yang terpasang rapi di dinding.
Valen sudah mulai kesal dengan tingkah Tamira yang tidak tau malu.
"Ini siapa? Keysa? Kok beda?" ucap Tamira lagi penuh tanya sambil tersenyum sinis.
"Ngak usah sentuh itu! Berani lu pegang foto itu ab--"
Tamira tidak memperdulikan ucapa Valen sama sekali. Ia dengan lancang melepas foto Bulan dari bingkai yang di desain khusus dan mengantikanya dengan fotonya.
Tentu saja itu membuat Valen marah besar. Dengan cepat Valen langsung mengambil foto Bulan.
"APA HAK LU NGELEPAS FOTO INI!?" tegas Valen sungguh tidak suka.
Kelakuan Tamira sudah tidak senonok lagi. "Gw kan calon istri lu jadi gw mau dikamar kamu ngak boleh ada foto cewek lain" ucap Tamira sambil memandangi fotonya yang terpasang indah dibingkai milik Bulan.
"Cukup buat gw marah. Sekarang milih keluarr, apa gw paksa!?" tegas Valen menatap tajam Tamira penuh dengan amarah.
Valen laangsung melepas foto Tamira dan mengantikanya dengan foto Bulan.
"Ingett lu itu ngak punya hak untuk gantiin Bulan dimana pun!" tegas Valen lalu menarik tangan Tamira keluar dari kamarnya.
Ctyaarrr

KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]
Teen FictionBaca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layaknya kau menghargainya.. ☺☺...... Peringkat #5 dosen Peringkat #1 ganteng Peringkat #1 Mahasiswa Peringkat # 1 Populer Peringkat # 2 Fiksi...