Part 1

16.3K 500 41
                                    


Bayangan hitam, sinar masuk dari celah dedaunan pohon rungkun dan sinar mulai memancar ketubuh meresap dan memecahkan hawa dingin didalam tubuh.

Hahhhahh....

Napas Keysa terengah engah, saat menggayuh sepedanya. Dia lupa bahwa hari senin sekarang ia harus masuk pagi.

Sesudah sampai, dia langsung memakirkan sepeda dengan benar dan lari terburu buru, Keysa langsung masuk kelas dan melihat seisi kelas, bahwa jam pelajaran sudah dimulai.

"Maaf, Ibu saya telat, tadi saya lupa kalau masuk pagi bu" ucap Keysa sopan.

Raut muka Keysa tersenyum takut meliat tatapan mata ibu Ines yang sangat tajam, karna ia tak suka dengan murid tidak disiplin dan tidak bertanggung jawab.

"Kenapa? Bisa lupa!?" ucapnya mengebrak meja.

Brakkk....

"Iya, Ibu tadi saya bantu Ibu saya pergi kepasar, untuk beli bahan gado gado" jawabnya sambil tersenyum takut.

Didalam kelas Keysa memandangi teman temannya, yang duduk diam dan sambil tertawa lirih mengejek. Apa lagi Tamira yang sejak dulu tidak suka dengan Keysa.

"Ya, sudah duduk, tapi nanti setelah ini kamu ikut ibu" perintah bu Ines.

"I-iya, Bu "

Gadis itu berjalan menundukkan kepala. Keysa terjatuh terlutut karna kaki Tamira yang sengaja menjanggal jalan Kesya, ia dipermalukan dibanyak teman temanya. Keysa hanya diam dan mengambil kaca matanya yang jatuh dibawah meja.

Seakan-akan tawa mereka sangatlah hal yang paling benar saat ada teman yang di perlakukan tidak senonoh seperti itu.

"Kenapa? Semua orang ngak suka sama aku, salah aku apa?" ucap Keysa dalam hati.

Keysa membuka buku mata pelajarannya perlahan dia mengusap air matanya. Sakit, memang sakit di perlakukan seperti itu. Tak lama setelah 3 jam pelajaran. Bu Ines mengakhiri pelajaran hari ini, setelah memberikan tugas yang menumpuk.

"Keysa! Ikut ibu, bawa tugas teman teman mu kemeja ibu!" ucap ibu Ines menunjuk Keysa. Gadis itu langsung mendongak dan mengangguk.

"I-iya, Bu." Balasnya lirih. Dia membereskan semua bukunya dia masukkan dalam tas lalu mengcanglongnya.

Sepanjang jalan Keysa menelusuri lobi kampus membawa tumpukkan tugas teman-temannya mengikuti Bu Ines yang ada di depannya dan selalu meneriakkan kata 'cepat'.

Hal yang selalu Keysa enggan untuk mendengarkannya. Cibiran-cibiran yang terlontar dari mahasiswa lain. Ya, kebanyakan yang kuliah disitu orang terpandang, sedangkan Keysa hanya orang biasa yang bisa masuk karna jalur beasiswa prestasi.

" ihh, itu si cupuk!"

"Kok, ada ya orang se- kampungan itu kuliah disini?"

"Dekan nya gimana coba? makin ngak jelas aja nih kampus, mau-maunya orang elit di campur sama orang jadul"

" kenapa dia?"

Keysa hanya bisa berjalan menunduk membiarkan orang mengatakkan apa tentang dirinya. Dia enggan untuk melawat karna hasilnya hanya sia-sia. Lebih baik diam, membiarkan mereka berkata sepuasnya.

Tanpa sengaja Keysa menabrak seseorang yang berlari kearah berlawanan membuat semua kertas yang dia bawa terjatuh dan berterbangan di tiup angin.

"Maaf, Mas "ucap Keysa tak melihat kearah laki-laki itu. Dia memunguti satu persatu kertas itu.

"Gapapa, saya yang salah jalan terburu buru." Lelaki itu lalu ikut mengambili kertas yang jatuh berhamburan.

Orang yang melihat di tempat kejadian itu sontak kaget. Meraka tau siapa yang baru saja di tabrak oleh Keysa. Seperti nya Keysa tidak tau.

Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang