Keysa sudah memasukan semua baju Valen ke dalam koper hitam itu. Matanya terus berkaca tidak kuat harus di tinggal sang suami. "Jangan lupa kembali."Keysa menarik koper keluar dari kamarnya, menurunkan dari tangga menuju ruang tamu. Dia menatap Valen yang ada di bawah dan Ayah mertuanya.
"Harus nya biar aku yang bawa sayang" ucap Valen langsung mengambil alih koper hitamnya.
"Sudah? Ayo berangkat" ucap Gasello bertanya pada kedua suami istri tersebut.
"Aku pergi dulu, ya. Debay jangan nyusahin Bunda" ucap Valen mengelus perut Keysa dan menciumnya. Keysa tidak tahan menahan air matanya yang turun.
Valen mencium kening Keysa dan pipinya. "Aku pasti merindukanmu" ucap Valen lalu berjalan ke arah mobil hitam.
"Keysa, Ayah pinjem suami kamu sebentar, ya" ucap Gasello lalu mengelus kepala Keysa.
"Jangan lupa di balikin" ucap Keysa menatap tidak begitu suka dengan mertuanya ini.
"Iya"
"Good bye" ucap Valen melambaikan tangan di balas oleh Keysa.
Keysa menarik nafas iklas. Lagian suaminya pergi untuk kembali. Keysa menutup pintu rumah nya perlahan. Namun, Arga, Cery dan Rara datang kerumah Keysa.
Keysa tersenyum karna melihat tingkah Rara yang dari tadi mengigit punggung Arga. Kegaduhan antara Cery, Arga dan Rara terdengar di halaman rumah Keysa.
"Pegangin Rara yang bener dong!" bentak Arga menggoyangkan bahunya agar Rara melepas gigitanya.
"Sabar bego! Rara ngak mau lepasin" ucap Cery tidak kalah kesal nya dia terhadap Arga yang sepanjang jalan hanya marah-marah seperti cewek PMS.
"Ra! Lepasin, ngak!" ancam Arga menatap Rara tajam. Bukan Rara namanya jika takut dengan Arga.
"Ra, lepasin, ya. Abang lu lagi PMS. Nanti Rara bisa dimakan" ucap Cery lalu turun dari montor Arga setelah Rara mau melepas gigitan nya.
"Lala, akut abang ngebut" ucap Rara menatap Cery.
Bola mata besar Rara tidak bisa berbohong dia seperti menahan dendam yang teramat terhadap abangnya. "Salah lu sih! Makanya ngak usah ngebut" ucap Cery memihak Rara.
"Bodo! Liat, bahu gw basah bekas air liur lu! Gw yakin pas lagi ngidam, lu, Bunda lu ngak keturutan! Jadi kaya gini!" ucap Arga dengan emosi dan gemas terhadap Rara yang hanya menatapnya seperti malaikat tanpa salah dengan bola matanya yang besar dan hitam.
"Hutss" ucap Cery sembari menyentil mulut Arga yang selalu nyerocos kaya emak kompleks sebelah.
"Bang Alga kaya ewek pimiss" ucap Rara melihatkan giginya yang belum penuh sempurna.
"Cewek PMS, bukan ewek pimiss" ucap Cery membenarkan. Dia sangat prihatin dengan Rara yang terus menirukan dan belajar bilang cewek.
"Udah ewek-ewek. Ntar nangesss" ucap Arga lalu menjitak kelapa Rara dengan keras. Rara reflek langsung memegang kepalanya lalu menangis keras.
"Begoo! Arga tololl!" teriak Cery kearah Arga yang berlari menuju pintu rumah Keysa.
"Sa, haus" ucap Arga sedikit kaget melihat Keysa yang berdiri di depan pintu untuk Arga tidak mendorongnya terlalu keras bisa-bisa Keysa ikut terdorong dan akan susah urusan nya.
"Buat sendiri" ucap Keysa tersenyum lalu mempersilahkan Arga masuk.
Arga berdecak kesal. "Tamu itu raja, jadi..."
"Iya, kalau tamunya kaya lu ngak pantes" ucap Cery langsung memotong pembicaraan Arga dan duduk disampingnya.
"Apa sih lu! Ikut campurr teross" balas Arga gemas.
"Nyinyiyiyiyi"
Arga dan Cery terus bertengkar tanpa henti. Hubungan mereka berdua memang selalu berantem seperti bukan sepasang kekasih yang saling sayang dan mengasihi, malah bagaikan tikus dan kucing.
"Jadi datangan kita kesini mau--"
"Nemenin kak Keysa, selama di tinggal Bang Valen pergi" ucap Cery memotong pembicaraan Arga dan menaikan satu alisnya kearah Arga.
"Kita ba--"
"Kita nginep disini biar Kak Keysa ngak jenuh dan Rara juga ikut, horeee" sorak Cery bertepuk tangan sendiri happy dan sangat riang melihat muka Arga yang berubah menjadi sangat kesal.
Keysa tersenyum bahagia. "Sebenarnya ngak usah di temani juga ngak papa" ucap Keysa yang dari tadi mengendong Rara dan mengusap-usap kepala Rara yang sakit.
"Etsss, ngak usah nolak ini adalah perintah dari Bapak Valen" ucap Cery bahagia.
Keysa tersenyum bahagia ternyata suaminya sangat perhatian terhadapnya. Lebih bahagia lagi dia bisa bersama Rara dengan sekian lamanya berpisah.
"Lala bobok cama kak Isa, katanya bang Alen, horeee" ucap Rara lalu bertepuk tangan gembira.
"Iya" balas Keysa mencium pipi Rara.
"Lu hamil masih berapa bulan?" tanya Arga mengintrogasi.
"4 bulan nan, emang kenapa?" tanya Keysa bingung tiba-tiba Arga mempertanyakan itu.
"Lama banget sampai 9 bulan?"
"Ya iya lah, emang kenapa?" tanya Keysa tidak paham.
"Ngak ada apa-apa, Arga emang rada kurang" ucap Cery langsung menginjak kaki Arga agar diam.
Wanita berbadan dua itu menaikan bahu tidak paham dengan maksud Arga. Dirinya memilih naik ke atas sembari mengendong Rara yang masih asik memainkan cepit rambut Keysa.
"Rara duduk di sini dulu, ya, kak Isa ambilin coklat" ucap Keysa ia berjalan mendekati lemari pendingin yang ada di kamar nya.
"Kak Isa" panggil Rara menatap Keysa lekat.
Keysa yang berjalan menghampiri sembari membawa 2 batang coklat menaikan satu alis nya. "Buka dulu, ya" ucap Keysa lalu membuka bungkus coklat tersebut, Rara menganggung yakin sembari menatap coklat yang ada di tangan Keysa tidak sabar.
"Kak Isa makan ngak?" tanya Rara menatap Keysa sembari mengunyah coklat.
"Kak Isa masih punya" ucap Keysa mengelus kepala Rara lembut.
"Kak Isa, lala mau liat dede, kata bunda Kak Isa punya dede" ucap Rara menatap Keysa dan menengok kearah lain mencari hal yang dia maksud.
Keysa tersenyum kepada Rara. Dirinya mengelus perut buncit itu. "Ini dede nya" ucap Keysa menunjuk ke arah perutnya. Gadis kecil itu mengerutkan keningnya bingung.
"Iya, dede nya belum lahir" ucap Keysa terkekeh kecil melihat mata Rara yang membulat kaget karna baru tahu debay harus ada di dalam perut dulu.
Rara secepat mungkin memegang perut Keysa dan merabanya dengan tangan mungilnya itu. "Dede?" polos Rara mendekatkan kepalanya ke perut Keysa.
"Dede bobo?" Keysa mengangguki ucapan Rara. Rara menepuk tanganya gembira. Dengan senang hati Rara menanti kehadiran anak Keysa.
"Eh, coklatnya di habisin" ucap Keysa yang melihat Rara malah memasukan kembali ke dalam bungkus, tidak biasanya Rara menyisakan makanan terutama coklat dan permen.
"Ini buat dede" ucap Rara lalu memeluk coklat itu. Keysa mengeleng terheran-heran.
"Dede udah punya" ucap Keysa lalu menyuruh Rara agar memakan nya lagi. Rara tetap kekeh, dia terus mengeleng tidak mau.
"Lala sayang dede" ucap Rara lalu memeluk perut Keysa dengan sedikit erat membuat empunya sedikit ngilu karna perutnya di tekan oleh Rara.
Cery yang melihatnya langsung mengambil Rara dan memperingati jangan memeluk Keysa terlalu erat lagi. Rara hanya mengangguk mengerti dan meminta maaf pada Keysa dengan wajah lugunya.
Dia lalu mencium perut Keysa dengan kasih sayang.
😌 Maafkan otak saya sedang dalam mode pernah ada tapi tidak di ingat💔
Lanjut yukk mumpung ada💃😌
Sebelum lanjut klik yang ada bintang nya dibawah✨ biar afdol 😌✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Seorang Dosen [TAMAT]
Novela JuvenilBaca ,jangan lupa follow ,comen dan vote..😘 Belajarlah menghargai orang lain maka, kamu akan dihargai layaknya kau menghargainya.. ☺☺...... Peringkat #5 dosen Peringkat #1 ganteng Peringkat #1 Mahasiswa Peringkat # 1 Populer Peringkat # 2 Fiksi...