e x t r a p a r t 3

1.2K 41 2
                                    

Author POV

Happy reading!

Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa sudah empat tahun sejak kematian Damian dan Renatha. Perasaan sedih masih saja dirasakan oleh Keysha, maklum saja, sudah berkali-kali Keysha kehilangan orang terdekat untuk selamanya.

Selama empat tahun terakhir Dave berusaha membuat Keysha bahagia, agar Keysha merasa nyaman dan tidak kesepian. Di tahun pertama cukup sulit untuk membujuk Keysha, pasalnya gadisnya itu cukuplah cengeng.

Hari ini merupakan hari bahagia untuk pasangan suami istri muda tersebut. Setelah berkuliah kurang lebih empat tahun, kini Keysha telah merampungkan strata satunya tepat waktu. Keysha sendiri memilih kuliah di bidang culinary business. Bukan tanpa sebab, ia ingin membantu mengelola D'Cafe yang sudah mulai berkembang.

Dengan masih mengenakan kebaya Keysha memasuki D'Cafe pusat, cafe pertama yang dikelola oleh Dave. Di usia ke-22 tahun mereka sudah memiliki cafe dengan beberapa cabang di kota-kota tertentu. Keysha sendiri tak menyangka jika hidupnya menjadi seperti ini, menikah muda dengan sosok laki-laki yang sangat baik, dan memiliki keluarga baru dengan limpahan kasih sayang yang begitu tulus. Walaupun demikian kerinduan dengan orang tuanya masih saja membelenggunya.

Keysha tak kuasa menahan senyumnya saat melihat lantai teratas cafe begitu meriah. Dave memang sengaja menghias ruangan itu untuknya, katanya mereka akan merayakan kelulusan Keysha berdua. Hal ini memang sudah direncanakan Dave beberapa bulan yang lalu, tepatnya saat hari kelulusan cowok itu.

Dave memang tidak bisa menghadiri acara kelulusannya, suaminya itu sedang ada rapat penting dengan investor asal Singapura. Keysha tak masalah dengan ketidakhadiran Dave. Hari kelulusannya memanglah hari berharga, tapi bukan berarti Dave tidak datang di hari berharga lainnya kan? Lagi pula ia selalu bersama Dave setiap harinya.

Tiba di tengah ruangan ia bisa melihat sosok Dave tengah duduk di kursi yang telah disiapkan. Meja dan kursi yang berada di sana pun di hias sedemikian rupa.

"Dave."

Laki-laki itu menoleh, dalam sekejap ia menerbitkan senyumnya saat melihat gadis kesayangannya telah tiba. Tanpa berlama-lama ia bangkit dari duduknya. Tanpa ragu ia mengecup singkat bibir merah milik Keysha, hal sederhana yang sudah menjadi rutinitas mereka.

"Gimana sama acaranya, Sayang?"

"Semua berjalan lancar, kalau rapat kamu sendiri gimana, Kak?"

"Aku juga lancar. Mereka menyetujui proposal kita."

"Aku ikut seneng dengernya," ucap Keysha. Binar bahagia begitu terpancar di wajah cantiknya.

"Karena kita sama-sama bahagia, kita harus ngerayain itu. Sekarang kita duduk di sini, kita bisa berbagi kebahagiaan bersama," ucap Dave seraya menuntun Keysha untuk duduk di bangku yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tak perlu menunggu lama Dave juga ikut bergabung bersama Keysha.

"Sekarang kamu bisa cerita tentang hari ini. Aku bakal dengerin semuanya," ucap Dave seraya mengusap punggung tangan Keysha.

"Emang nggak bosen dengerin aku cerita?"

"Kalau kamu yang cerita, sampai malam pun aku dengerin. Yah anggap aja ini sebagai permintaan maafku karena nggak bisa datang di acara spesial kamu," ucap Dave.

Keysha tak bisa menahan senyumnya kala mendengar ucapan Dave. Mungkin bagi sebagian orang kalimat itu hanya ucapan sederhana, tapi bagi Keysha kalimat-kalimat yang diucapkan Dave begitu bermakna.

"Semuanya berjalan lancar, nilai-nilaiku bisa dibilang baik. Tapi ada satu hal yang buat aku bahagia banget, Reynan datang ke acara kami, dan apa yang dia lakukan membuat orang yang ada di sana terkejut. Cowok itu ngelamar Irene di depan orang banyak. Aku nggak bisa bayangin bagaimana senengnya Irene, dilamar di depan orang banyak adalah hal yang sangat romantis!" ucap Keysha dengan penuh antusias. Maklum saja, sahabatnya dilamar oleh orang yang selama ini mengisi hari-hari Irene.

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang