s i x t e e n

1K 57 3
                                    

Jejaknya jangan ketinggalan🍂

Author POV

Terlihat Keysha sedang mengganti seragam sekolahnya dengan baju kerja. Sudah satu minggu Ia bekerja di D'Cafe. Dan seminggu ini Ia merasa lebih baik. Keuangannya sedikit bertambah, dan dengan bekerja Ia bisa sedikit melupakan masalahnya.

Walaupun Dave sebagai pemilik cafe ini, tapi Dave tidak setiap hari berkunjung. Keysha begitu kagum dengan Dave saat di cafe. Dave sangat berwibawa dan tegas, sangat cocok menjadi atasan.

Hari ini Keysha mendapat jatah untuk menjaga kasir. Kadang Ia mendapat tugas untuk menjadi waiters. Ia bersyukur, sejauh ini belum ada pelanggan yang komplain dengan cara kerjanya.

Cafe terlihat agak senggang, mungkin karena mendung. Biasanya jam sekitar anak sekolah pulang cafe akan ramai ditongkrongi oleh anak-anak SMA. Tak jarang juga digunakan oleh sepasang kekasih untuk kencan. Ataupun ibu-ibu sosialita yang datang untuk membeli cake ataupun coklat hangat.

Keysha memutuskan untuk bermain handphone. Mengecek beberapa akun media sosialnya. Banyak sekali notifikasi dari haters yang berkedok sebagai pengikut. Komentar-komentar negatif sering kali Ia dapatkan dalam postingan ataupun dm.

Dulu Keysha frustasi dengan keadaan yang Ia alami. Tapi lama kelamaaan Ia sudah terbiasa dengan komentar-komentar yang berusaha menjatuhkannya. Ia paham, jika Ia terpuruk pasti orang-orang akan bahagia dengan keadaannya.

Maka dari itu Ia berusaha terlihat tegar dihadapan orang-orang. Walaupun sebenarnya Ia benar-benar rapuh.

"Mbak."

Lamunan Keysha buyar saat mendengar seseorang memanggilnya. Ia mendongak untuk melihat seseorang yang memanggilnya. Matanya membulat dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat saat melihat seseorang di hadapannya.

"Mama," gumam Keysha.

"Kamu ngapain ada di sini?"

"Keysha kerja part time," ucap Keysha jujur. Berbohong pun pasti mamanya tidak akan percaya, mengingat Ia memakai seragam kerja bertuliskan D'Cafe.

"Apa? Pulang sekarang!"

"Tapi ma, jam kerja Keysha belum habis," ucap Keysha.

"Pulang sekarang atau kamu tidak saya izinkan pulang ke rumah selamanya," ancam Renatha.

"Iya, Keysha pulang sekarang," ucap Keysha dengan nada bergetar.

"Chika," panggil Keysha pada salah satu rekan kerjanya.

"Ada apa Key?" tanya Chika.

"Gantiin gue ya. Gue harus pulang, ada keperluan," ucap Keysha.

"Iya. Lo pulang bareng siapa?" tanya Chika.

"Kayaknya naik angkot. Gue duluan ya, buru-buru soalnya," ucap Keysha. Ia bergegas menuju ruang ganti untuk mengganti pakaian kerja dengan seragam sekolahnya.

Tak lama kemudian Ia keluar dari ruang ganti. Ia mengedarkan matanya untuk mencari sang mama. Tapi nihil, Ia tak mememukan. Dengan cepat Ia berjalan keluar, berharap mamanya menunggunya. Lagi-lagi nihil, Ia tak menemukan mobil milik mamanya.

"Loh Key, kok mau pulang," tanya Dave yang baru turun dari mobil.

"Gue izin ya Dave. Ada keperluan di rumah," ucap Keysha.

"Keperluan apa?" tanya Dave penasaran.

"Gue nggak bisa cerita sekarang. Gue buru-buru banget," ucap Keysha.

"Gue anterin ya," tawar Dave.

"Nggak usah Dave," tolak Keysha.

"Kalo Lo tetep nunggu angkot yang ada bakalan telat sampe rumah," ucap Dave.

"Ya udah deh," ucap Keysha pasrah.

Keysha mengikuti Dave menuju mobil cowok itu. Jantungnya masih berdetak kencang. Ia tak menyangka jika mamanya akan datang di cafe milik Dave.

"Lo kenapa sih, kayaknya tegang banget," ucap Dave. Ia melihat Keysha menggigiti kukunya sendiri.

"Tadi Mama ngelihat gue di kasir," ucap Keysha.

"Ha? Kok bisa sih," ucap Dave keheranan.

"Gue nggak tahu. Gue nggak nyangka kalo mama bakalan dateng ke cafe," ucap Keysha.

"Gue yakin kalo Lo bisa ngehadepin ini," ucap Dave sambil menggenggam tangan kanan Keysha.

******

Keysha menutup pintu dengan perlahan. Jantungnya masih saja berdetak dua kali lebih kencang. Matanya menangkap sosok mamanya yang sedang menatapnya tajam.

"Kenapa kamu kerja?" tanya Renatha to the point.

"Apa uang yang saya kasih nggak cukup? Seharusnya kamu bersyukur karena kami masih mau biayain sekolah dan kasih uang saku," ucap Renatha. Keysha hanya menunduk dalam. Ia merasakan matanya mulai berair, dan tak lama kemudian buliran bening jatuh ke pipinya.

"U-uang yang mama kasih k-kurang. Jadi Keysha cari t-tambahan," ucap Keysha. Ucapannya terbata karena Ia menangis sesenggukan.

"Seharusnya kamu mikir! Apa yang kamu lakukan bakal malu-maluin saya dan suami saya. Kamu tahu sendiri kan kami ini pengusaha terkenal, dan pastinya orang-orang bakalan mikir kalau kami nggak kasih kamu uang."

"Atau kamu sengaja buat malu-maluin kami? Kamu mau cari perhatian ke orang-orang biar orang-orang respect sama kamu. Gitu?!"

"Itu n-nggak bener Ma," ucap Keysha.

"Berhenti kerja. Dan mulai bulan depan uang bulanan kamu saya potong," ucap Renatha. Selanjutnya Renatha berjalan meninggalkan Keysha yang masih menangis tersedu-sedu.

Melihat mamanya yang melenggang menuju kamarnya membuat Keysha semakin terisak. Kadang Ia berpikir jika yang Ia alami saat ini adalah mimpi. Sewaktu-waktu Ia akan terbangun dengan kondisi keluarganya yang baik-baik saja.

Dengan sisa tenaganya, Keysha berlari menuju kamarnya. Kemudian Ia mengunci pintu kamarnya, Ia ingin sendiri.

Keysha merebahkan dirinya di ranjang. Ia membekap mulutnya dengan bantal agar tangisannya dapat teredam.

Getaran dari ponsel miliknya membuat Keysha langsung meraba-raba tas punggungnya. Ia segera melihat layar ponselnya. Terlihat nama Dave tertera di layar.

"Halo Key."

"Halo Dave."

"Lo baik-baik aja? Perasaan gue nggak enak banget."

"Mama nyuruh gue buat berhenti kerja Dave, hiks."

"Udah nggak papa, nggak usah nangis. Gue tetep bakal bantuin Lo kok."

"Tapi gue nggak bisa terus-terusan nerima bantuan Lo, Dave. Gue ngerasa hidup gue nggak ada gunanya."

"Hidup Lo sangat-sangat penting bagi gue. Sekarang Lo berendam, mungkin aja pikiran Lo bisa rileks."

"Iya. Gue berendam sekarang."

Tut tut

Keysha memutuskan untuk mengakhiri panggilannya. Dengan langkah gontai Ia masuk ke dalam kamar mandi.

________________________________________

Jangan heran kalo aku update I'm [not] Alone cepet. Itu karena aku lagi nggak ada ide buat Balet. Daripada nggak update sama sekali mendingan update ini deh. Btw makasih buat 1k readersnya. Aku seneng banget kalian suka cerita aku.

Purwodadi, 31 Jan 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang