Happy reading!
Author POV
Keysha terus menyusuri jalan. Ia sedikit ragu untuk pulang ke rumah, jika sebelumnya ia masih berada di rumah karena eyangnya. Apa sekarang ia harus pergi karena eyangnya telah tiada?
Tapi ini belum genap tujuh hari kematian eyang, pasti mamanya tidak akan mengusirnya, mengingat tetangga akan berkunjung ke rumahnya untuk acara Yasinan.
Keysha mempercepat langkahnya karena rintik hujan semakin deras, ia tak perduli jika bajunya basah. Ia harus cepat sampai rumah karena ia harus ikut acara Yasinan untuk eyangnya.
Tin tin
Keysha tak memperdulikan suara klakson mobil di belakangnya. Tapi sedetik kemudian ia harus berhenti mendadak karena mobil tersebut berhenti di depannya yang otomatis menghalangi jalannya.
Tak lama kemudian sang pengendara mobil keluar dengan membawa payung.
"Hey! Kenapa lo hujan-hujanan?" tanya cowok itu. Suaranya hampir tak terdengar karena kalah dengan suara hujan yang semakin deras.
"Lo tahu nggak? Lo ngebuang waktu gue dengan pertanyaan lo yang nggak bermutu!" teriak Keysha pada cowok dihadapannya.
"Lo mau kemana? Gue anterin. Ini udah malem nggak baik buat cewek jalan sendirian, apalagi pas ujan. Jalanan bakal sepi," ucap cowok itu.
"Gue bisa sendiri," ucap Keysha sambil membalikkan badannya untuk pergi dari sana. Tanpa diduga Keysha, cowok yang tidak diketahui namanya itu menarik tangannya dan memaksa Keysha masuk mobilnya. Cowok itu segera berlari dan dan duduk di bangku kemudi.
"Mau ke mana?" tanyanya sambil menyalakan mesin mobil. Sedangkan Keysha hanya diam tak menyahut.
"Kalo lo nggak jawab, gue bawa pulang," ancam cowok itu. Mata Keysha membulat seketika saat mendengar ucapan cowok yang tak dikenalinya.
"Perumahan Cendrawasih blok B," ucap Keysha. Sedangkan cowok itu tersenyum tipis saat ancamannya berhasil.
"Rumah lo?" tanya cowok itu sambil melirik sekilas ke arah Keysha. Sedangkan Keysha hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Eh, nanti kalo mobil lo basah gimana?" tanya Keysha karena Ia baru sadar jika bajunya basah.
"Nggak papa. Btw, lo dari mana? Kok jalan sendirian," tanya cowok itu.
"Pemakaman," jawab Keysha singkat, karena tiba-tiba ia mengingat eyangnya.
"Ziarah ya?" tanyanya lagi yang dibalas gelengan oleh Keysha.
"Eyang gue baru meninggal, dan gue ikut nganter eyang ke pemakaman," ucap Keysha. Air matanya menetes tanpa diminta.
"Maaf ya, gue nggak bermaksud ngingetin lo sama eyang lo," ucap cowok itu sambil mengusap punggung Keysha yang basah.
"Kenapa lo jalan sendirian? Orang tua lo nggak ikut?" tanya cowok itu.
"Gue ditinggal," jawab Keysha sambil menyeka air matanya. Cowok itu hanya mengangguk pertanda mengerti.
Kemudian tak ada obrolan apapun karena mereka larut dalam pikiran masing-masing.
*****
"Makasih udah nganter gue," ucap Keysha sambil turun dari mobil cowok itu. Cowok itu hanya mengangguk sebagai jawaban. Keysha berjalan menuju rumahnya, sedangkan mobil sang cowok melaju meninggalkan pekarangan rumah Keysha.
Entah mengapa Keysha merasa nyaman saat berbicara dengan cowok tadi. Ah iya, Keysha lupa menanyakan siapa namanya.
"Ya Allah, kenapa Non Keysha basah semua?" tanya Bik Rum. ART di rumah Keysha.
"Tadi kehujanan, Bik," jawabnya.
"Bibik siapin air hangat ya," ucap Bik Rum sambil membalikkan tubuhnya untuk berjalan ke lantai dua.
"Nggak usah Bik, Keysha bisa sendiri kok," ucap Keysha sambil tersenyum.
"Ya udah non, bibik mau lanjut buat persiapan Yasinan," ucap Bik Rum sambil berjalan menuju dapur. Sedangkan Keysha hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.
*****
"Bik, mama sama papa kok nggak kelihatan," tanya Keysha. Saat ini ia sedang berada di dapur untuk mencuci peralatan untuk Yasinan.
"Tuan dan nyonya pergi ke Singapur," ucap Bik Rum. Keysha hanya menghela napas, ia tak habis pikir dengan jalan pikiran orang tuanya. Apa mereka tak bisa menunggu sampai tujuh hari meninggalnya eyang? Sampai-sampai di hari kematian ibu mereka, mereka malah ke luar negeri untuk mengurusi bisnis yang tidak akan ada habisnya.
"Berangkat jam berapa, Bik,?" tanya Keysha.
"Jam empat, non," ucap Bik Rum. Keysha menghembuskan napas kasar, berarti orang tuanya ke Singapur setelah acara pemakaman selesai. Apa mereka tidak sedih ditinggal orang tua satu-satunya.
"Yang sabar ya Non, bibik yakin jika suatu saat nanti tuan dan nyonya kembali sayang sama Non Keysha," ucap Bik Rum.
"Iya Bik, Keysha juga yakin." Tapi sampai kapan? Sambungnya dalam hati.
"Ya udah bik, Keysha mau ke kamar," ucap Keysha.
"Iya Non," ucap Bik Rum. Setelah itu Keysha berjalan meninggalkan dapur untuk menuju ke kamarnya.
________________________________________
Gimana part pertamanya? Apa kalian udah nyimpulin sesuatu? Terus ikuti ceritanya biar tahu fakta-fakta selanjutnya. Oh iya, vomentnya juga jangan ketinggalan. See you next chapter!
Purwodadi, 1 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA ✔
Teen Fiction[B e l u m R e v i s i] Judul awal : I'm [not] Alone Amazing cover by @jeyndstory__ Disarankan follow sebelum membaca⚠️ Sequel My Sweet Boyfriend Entah mengapa nasib baik tak memihak pada Keysha. Satu per satu orang tersayangnya pergi meninggalkann...