Vote...
Author POV
Satu bulan telah berlalu begitu cepat. Artinya sekitar dua bulan lagi UN akan dilaksanakan. Kegiatan persiapan UN semakin padat, hal itu membuat Keysha dan Dave sedikit kuwalahan membagi waktu. Apalagi bisnis online mereka semakin lancar.
Minggu adalah hari dimana Keysha dan Dave sibuk dengan bisnis online mereka. Saat ini mereka tengah sibuk membongkar barang pesanan mereka, kemudian membungkusnya lagi sesuai dengan pesanan customer-nya.
"Mama seneng usaha kalian lancar. Mama lihat barang yang datang semakin banyak, berarti jumlah pembelinya nambah dong," ucap Tante Dyra seraya membantu Keysha membungkus pesanan customer.
"Alhamdulillah, Ma. Penjualan semakin meningkat," ucap Dave.
"Barang apa yang paling banyak dibeli?" tanya Om Devan yang tengah menikmati kopi hitam tak jauh dari mereka.
"Baju-baju, Om," ucap Keysha.
"Baju? Kenapa kalian nggak buat brand sendiri aja? Untungnya bisa lebih banyak. Packing-nya juga nggak ribet," usul Tante Dyra.
"Kayaknya ditunda dulu deh, Ma. Soalnya Dave masih sibuk ngurus UN. Ditambah masih kontrol kafe juga," ucap Dave.
"Justru itu, kalian persiapannya dari sekarang. Nanti kalian lulus kalian udah punya brand sendiri," ucap Tante Dyra.
"Mama kamu benar, Dave. Mending kamu buat brand sendiri. Kamu udah punya kafe, jadi nggak terlalu susah pasarin produk kamu. Nanti pas pembukaan cabang kafe kamu sekalian kamu promosi brand baju kamu," ucap Om Devan.
"Kayaknya Om Devan bener deh, Dave. Gimana kalau Lo buat kafe dua lantai, lantai dasar buat kafenya dan lantai dua buat toko bajunya," usul Keysha yang sedari tadi hanya menyimak obrolan satu keluarga itu.
"Wah ide kamu bagus juga, Key," puji Tante Dyra.
"Papa setuju banget sama usulannya Keysha. Orang-orang pasti bakal kenal brand kamu lewat kafe, kamu juga bisa untung dua-duanya," ucap Om Devan.
"Dave setuju aja deh," ucap Dave.
"Nanti mama minta bantuan Tante Meryn buat bikin desain baju-bajunya," ucap Tante Dyra.
"Ngikut mama papa aja deh. Kita mau fokus ujian dulu," ucap Dave.
"Iya, pokoknya selesai ujian kalian terima beres," ucap Om Devan.
"Udah sore, mama tinggal ke dapur dulu buat masak," ucap Tante Dyra.
"Keysha boleh bantu nggak, Tan?" tanya Keysha.
"Kamu bantuin Dave aja. Nanti Tante pasti dibantuin Om Devan," ucap Tante Dyra.
"Ya udah Tan," ucap Keysha.
Sepuluh menit kemudian mereka telah menyelesaikan packing barang pesanan yang akan dikirim. Mereka segera merapikan barang-barang ke tempat asal, juga membersihkan ruang keluarga yang kondisinya hampir mirip kapal pecah.
"Bongkar handphone Keyra lagi yuk," ajak Dave.
"Iya deh. Mumpung orang tua Lo lagi sibuk di dapur," ucap Keysha.
"Lo tunggu di sini, gue mau ambil handphone-nya dulu. Ntar kita bongkar di taman aja," ucap Dave.
"Iya." Selanjutnya Dave berjalan dengan cepat menuju kamarnya untuk mengambil handphone milik saudara kembar sang sahabat.
"Yuk," ajak Dave.
"Cepet banget sih," ucap Keysha keheranan. Pasalnya tidak ada dua menit Dave telah kembali ke ruang keluarga.
Kemudian Dave dan Keysha berjalan beriringan menuju taman yang berada di samping rumah. Mereka melilih untuk duduk di bangku yang ada di bawah pohon mangga.
"Kemarin gue udah buka beberapa dm lagi. Maaf gue nggak bilang sama Lo," ucap Dave.
"Nggak papa Dave, gue malah seneng. Kalau mau buka semuanya juga nggak papa," ucap Keysha.
"Ya nggak mau lah, gimana pun juga ini punya Lo. Gue nggak berhak apapun kecuali Lo sendiri yang minta," ucap Dave.
"Iya deh. Daripada kita debat buat hal nggak berguna mendingan kita bongkar lagi, mumpung ada waktu," ucap Keysha. Dave hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.
Dave mulai membuka instagram untuk kesekian kalinya. Tujuannya masih sama, mencari sebuah petunjuk atas kematian saudara sahabatnya.
"Ini masih banyak banget, Key. Gimana kalau kita baca dari waktu paling lama. Kemungkinan chat dari waktu yang lalu lebih berpeluang," usul Dave.
"Bener juga. Kenapa nggak kepikiran dari dulu sih," ucap Keysha.
Dave mulai menggulir layar handphone Keyra dengan cepat, dm dari Irene sekitar dua tahun lalu menghentikan kegiatan Dave.
"Cuma ucapan bela sungkawa," ucap Dave. Ia juga menunjukkan layar handphone kepada Keysha.
"Vicko juga sama," sambung Dave.
"Vicko sama Keyra nggak terlalu akur, makanya mereka jarang banget chattingan," jelas Keysha.
"Reynan nih. Banyak banget spam dari Keyra." Ucapan Dave membuat Keysha tertarik, dengan gerakan cepat ia merapatkan tubuhnya pada tubuh Dave. Tujuannya untuk mengetahui isi dm Reynan.
"Key," ucap Dave lembut. Terlihat Keysha terpaku di tempatnya. Ekspresinya sulit terbaca.
"G-gue nggak nyangka," ucap Keysha. Bersamaan dengan itu air mata Keysha meluruh dengan perlahan.
Dengan gerakan cepat Dave membawa Keysha ke dalam pelukannya, tangannya tak tinggal diam. Diusapnya punggung Keysha yang saat ini sangatlah rapuh. Satu pesan yang dikirimkan Keyra pada Reynan sebelum kematiannya membuat Keysha tak bisa berkata-kata.
Dalam pesan singkat itu mereka menemukan fakta besar yang selama dua tahun ini disembunyikan oleh Reynan.
"Gue juga nggak nyangka, Key. Di sekolah Reynan bertingkah seolah-olah Dia juga kehilangan Keyra, tapi nyatanya ...." Dave menggantungkan ucapannya saat perempuan yang berada di pelukannya menangis semakin kencang.
"Kenapa Keyra nggak mau cerita sama gue? Gue ngerasa jadi kakak paling nggak berguna buat Dia," ucap Keysha parau.
"Jangan bilang gitu. Keyra pasti seneng punya saudara kayak Lo. Lo bisa bertahan walaupun orang tua Lo nggak peduli, Lo masih bisa bangkit tanpa pernah terjerumus jalan yang salah, dan Lo juga mau cari tahu penyebab Keyra tiada. Dia pasti bangga banget punya Keysha, saudara terbaiknya," ucap Dave. Kedua tangannya menangkup wajah Keysha, kemudian menghapus air mata yang mengalir dengan deras.
Keysha melepaskan tangan Dave dari wajahnya. Tanpa aba-aba ia memeluk dengan erat, seakan mengatakan bahwa Keysha takut kehilangan Dave.
________________________________________
Satu part dulu ya, part satunya masih ngetik. Pokoknya aku bakal up hari ini, entah kapan waktunya belum pasti.
Purwodadi, 3 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA ✔
Teen Fiction[B e l u m R e v i s i] Judul awal : I'm [not] Alone Amazing cover by @jeyndstory__ Disarankan follow sebelum membaca⚠️ Sequel My Sweet Boyfriend Entah mengapa nasib baik tak memihak pada Keysha. Satu per satu orang tersayangnya pergi meninggalkann...