f o u r

1.6K 77 5
                                    

Happy reading!

Author POV

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu. Kelas Keysha tampak sepi karena penghuninya sudah meninggalkan kelas saat bel berbunyi. Kecuali Keysha tentunya. Gadis itu masih setia membaca novel yang Ia pinjam dari perpustakaan. Ia menunggu sekolah dalam keadaan sepi untuk pulang. Bukan tanpa alasan, Ia tak ingin mendengar orang-orang mengoloknya.

Setelah dirasa sepi, Keysha segera memasukkan alat tulisnya ke dalam tas kesayangannya. Ia mulai berjalan menyusuri koridor demi koridor.

"Key!" Keysha langsung menolehkan pandangannya ketika Dave memanggilnya.

"Ikut gue yuk!" ajak Dave.

"Ke mana?"

"Ke kafe," balas Dave. Kemudian mereka berjalan berdampingan.

"Gue nggak punya uang," jawab Keysha. Ia tak bohong, uangnya hanya tinggal lima puluh ribu. Ia tak tahu kapan orangtuanya memberikan uang saku. Karena orangtuanya sering lupa memberikannya uang saku.

"Gue yang bayarin. Tadi kan di kantin nggak jadi, anggep aja ini sebagai gantinya," ucap Dave.

"Eh, nggak usah. Sama aja Lo bayar dua kali," tolak Key. Ia merasa tidak enak pada Dave. Bukan tanpa alasan, mereka baru kenal dan baru bertemu dua kali.

"Udah nggakpapa," ucap Dave sambil menarik tangan Keysha menuju mobilnya.

"Kok maksa sih?" ucap Keysha dengan nada kesal. Dave tak menjawab ucapan Keysha. Tak lama kemudian mobil Dave melesat meninggalkan halaman sekolah.

*****

Keysha mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe. Ia berdecak kagum karena dekorasi dari kafe tersebut sangat kekinian. Cocok untuk nongkrong para remaja.

"Mau berdiri sampe kapan?" Ucapan Dave membuyarkan kekaguman Keysha. Ia baru sadar jika Ia berdiri di depan pintu masuk kafe.

"Eh," ucapnya sedikit kikuk. Setelahnya Ia mengikuti Dave menuju pojok dan duduk di sana.

"Lo mau pesen apa?" tanya Dave sambil menyodorkan buku menu yang dipegangnya.

"Cheese cake sama milk shake strawberry," ucap Keysha setelah membolak-balik buku menu.

"Mbak!" ucap Dave memanggil pelayan.

"Cheese cake satu, peanut cake satu, milk shake strawberry satu, cappucino ice satu, sama nasgor seafood dua," ucap Dave menyebutkan menu yang mereka pesan. Sedangkan pelayan itu mencatat apa yang diucap Dave. Keysha mengernyit karena Dave memesan nasgor sebanyak dua porsi.

"Lo udah sering ke sini?" tanya Keysha pada Dave. Pasalnya Dave menyebutkan pesanan tanpa melihat buku menu.

"Iya," balasnya.

"Kafenya unik, menurut gue harga makanannya juga pas di kantong," ucap Keysha.

"Iya, makanya banyak remaja yang nongkrong di sini," balas Dave.

"Oh iya, gue minta nomor WA atau id line Lo dong," ucap Dave sambil mengotak-ngatik handphone berlogo apel tergigit miliknya. Keysha pun melakukan hal yang sama. Kemudian Ia bertukar no WA dan id line.

"Rumah Lo di mana sih?" tanya Keysha penasaran.

"Perumahan Merpati," jawab Dave. Sedangkan Keysha hanya ber-oh ria.

Obrolan mereka terhenti karena makanan yang mereka pesan telah datang.

"Makasih mbak," ucap Keysha disertai senyum tulusnya.

"Nih buat Lo," ucap Dave sambil mendekatkan piring nasgor pada Keysha.

"Tapi gue nggak pesen nasgor," tolak Keysha.

"Gue tahu Lo laper, apalagi pas istirahat Lo nggak makan sama sekali," ucap Dave. Keysha merasa Dave sangat perhatian dengannya, entah itu cuma perasaannya atau itu memang fakta. Ah, mungkin saja Dave tipikal orang yang baik kepada siapapun.

"Key, kenapa Lo geleng-geleng?" tanya Dave keheranan melihat tingkah Keysha.

"Ah nggak," balas Keysha. Keysha segera menyantap nasgor itu penuh minat. Dave memang benar, Ia begitu lapar.

Mereka menyelesaikan makannya dalam waktu tiga puluh menit. Terlihat langit menggelap, dan dapat dipastikan sebentar lagi rintik hujan akan menghujami bumi. Memang, ini awal musim penghujan.

"Dave, gue balik dulu. Mendung, gue takut nggak dapet bis," ucap Keysha.

"Gue anterin Lo pulang," ucap Dave sambil beranjak dari duduknya untuk menuju kasir.

"Nggak usah Dave," tolaknya sambil membuntuti Dave.

"Gue yang maksa Lo dateng ke sini. Dan gue nggak bisa ngebiarin Lo nunggu bis di halte dengan keadaan mendung kayak gini. Gue bakal nganter Lo pulang dengan selamat," ucap Dave sambil mengambil uang kembalian dari penjaga kasir.

"Lo traktir gue makan udah cukup bagi gue, Dave," ucap Keysha.

"Denger Key, rumah kita satu arah. Dan gue nggak bakalan rugi kalo nganter Lo sampe rumah," ucap Dave.

"Oke, gue ikut Lo," ucap Keysha dengan nada pasrah. Rasanya Ia tidak bakal menang melawan Dave. Merekapun berjalan menuju mobil milik Dave.

*****

"Makasih buat traktiran sama tumpangannya, Dave," ucap Keysha dengan nada tulus.

"Sans aja," balas Dave juga tersenyum. Sesaat Keysha terpaku karena melihat senyum Dave yang membuat Dave terlihat semakin ... tampan. Ia berdehem untuk mengurangi kegugupannya.

Setelahnya, Ia keluar dari mobil Dave. Tak lama kemudian, mobil itu meninggalkan pekarangan rumah Keysha. Rintik hujan membuat Keysha langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.

"Tumben Non Key baru pulang," tanya Bik Rum. Pasalnya Keysha tipikal orang yang lebih nyaman berada di rumah.

"Tadi diajak makan sama temen, Bik," jawab Keysha seadanya.

"Papa sama mama udah pulang, Bik?" sambung Keysha.

"Belom Non."

"Kalo udah pulang, tolong suruh bayar uang sekolah sama kirim uang bulanan Key. Soalnya tinggal lima puluh ribu. Key udah coba telpon tapi nggak diangkat, Bik," ucap Keysha.

Key sempat ada niat untuk bekerja karena Ia merasa kurang dengan uang bulanan yang diberikan orangtuanya. Biasanya orangtuanya mengirim uang sekitar lima ratus ribu saja. Tapi setelah Ia pikir-pikir orang-orang pasti berpikiran buruk terhadap orangtuanya. Pasalnya orangtua Key adalah salah satu pebisnis sukses.

"Iya Non. Nanti Bibik bilangin. Kalo uangnya udah habis duluan, bilang sama bibik, biar bibik pinjemin dulu," ucap Bik Rum.

"Makasih, Bik. Yaudah Key mau mandi dulu, nanti Key bakal bantuin Bibik buat persiapan Yasinan," ucap Keysha.

"Iya Non." Setelahnya Key berjalan menuju lantai dua, lebih tepatnya ke dalam kamarnya.

Garing nggak sih? Karena menurut aku nulis cerita ini lebih susah dari DEVARA. Mungkin karena aku lebih condong ke DEVARA, makanya mikir cerita ini agak susah. Doain aja ya, biar ada ide dan bisa update cepet.

Purwodadi, 30 Juni 2019

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang