f o u r t y t w o

1.1K 54 5
                                    

Vote...

Author POV

Tak terasa dua minggu berlalu begitu cepat. Kondisi Keysha jauh lebih baik daripada saat pertama kali ia tinggal di rumah Dave. Tapi Dave masih sering menjumpai Keysha yang melamun. Sebenarnya Dave cukup prihatin dengan kondisi Keysha. Ditinggal orang tua tanpa pamit merupakan sebuah luka. Dan Dave janji pada dirinya sendiri bahwa ia akan menjadi obat untuk Keysha.

Rencananya malam ini ia akan mengajak Keysha pergi keluar. Kebetulan hari ini adalah malam minggu, cocok untuk pergi berdua. Sebenarnya bukan hanya untuk sekedar pergi, ada sesuatu hal penting yang akan ia bicarakan dengan Keysha.

Tok tok tok

Dave mengetuk pintu kamar Keysha. Ia telah siap untuk pergi, tinggal menunggu Keysha yang saat ini tengah bersiap.

Tak berselang lama pintu itu terbuka, menampilkan Keysha yang berbeda dari biasanya. Hal itu membuat Dave terpaku karena Keysha terlihat lebih cantik dengan polesan make up tipis di wajahnya.

"Cantik banget," puji Dave.

Keysha memukul bahu Dave pelan, "Apaan sih." Pipinya memerah. Ekspresi Keysha saat malu-malu sangatlah menggemaskan.

"Kita mau ke mana sih? Kenapa harus pakai rapi kayak gini," ucap Keysha.

"Kan gue udah bilang kalau rahasia," ucap Dave.

"Nggak asik Lo," ucap Keysha.

"Nanti Lo tahu sendiri. Yuk pamit dulu sama mama," ajak Dave.

Kekesalan Keysha hilang saat Dave menggenggam tangannya untuk menemui Tante Dyra. Walaupun itu merupakan hal kecil, tapi bagi Keysha merupakan hal istimewa. Karena selain Dave tak ada yang mau menggenggam tangannya. Hanya Dave yang memberinya sandaran.

"Ma, kita mau berangkat sekarang," ucap Dave. Terlihat Tante Dyra sedang fokus membuat adonan kue.

"Kalian makan di luar kan?" tanya Tante Dyra.

"Iya Ma," balas Dave.

"Ya udah. Soalnya mama nggak masak, hari ini mama mau reuni sama sahabat SMA mama," ucap Tante Dyra.

"Kok malah buat kue, Tan," ucap Keysha.

"Lagi pengen aja. Udah lama nggak buat kue," balas Tante Dyra.

"Kita berangkat dulu, ma. Nanti nggak jadi berangkat gara-gara kalian keasikan ngobrol," ucap Dave.

"Kayak nggak tahu sifatnya perempuan. Bawa mobilnya jangan ngebut," ucap Tante Dyra.

"Siap ma."

*****

"Dave, Lo yakin?" tanya Keysha. Pasalnya Dave mengajaknya ke salah satu restoran bintang lima.

"Yakin lah. Gue juga udah reservasi privat room buat kita," ucap Dave.

"Tap--"

"Jangan minder, Lo itu tetap cantik dalam keadaan apapun," potong Dave.

"Oke," ucap Keysha. Apa yang diucapkan Dave tidaklah salah, Keysha cukup minder untuk masuk ke dalam. Karena ia baru pertama kali makan di restoran semahal ini. Sekalipun Keysha juga orang berada.

Keysha hanya pasrah saat Dave menggenggam tangannya, membawanya masuk ke dalam restoran berkelas itu. Ia tak bisa mengira-ngira berapa biaya yang dikeluarkan untuk makan di sini.

Dalam hati Keysha memuji dekorasi dari privat room. Entah mengapa Keysha merasakan suasana romantis di dalamnya. Terbukti dari sebuket mawar merah yang tergeletak di bangku, juga lilin menyala yang menambah kesan romantis.

"Nih buat Lo," ucap Dave sembari menyodorkan buket bunga yang ada di bangku.

Keysha menerimanya dengan bahagia, "Makasih, Dave."

"Sebenarnya tujuan gue ajak Lo ke sini karena ada sesuatu yang pengen gue omongin sama Lo," ucap Dave.

"Ng-ngomong apa." Keysha merutuki mulutnya saat nada gugup keluar dari mulutnya.

"Kita makan dulu," ucap Dave.

"Penting banget ya, Dave?" tanya Keysha. Ia sungguh penasaran, sepenting apakah hal itu sampai-sampai Dave membawanya ke restoran mewah dan menyewa privat room.

Respon Dave hanya mengangguk karena hidangan pembuka telah tersaji di meja. Selanjutnya mereka makan dengan diselingi obrolan ringan.

*****

Keysha mengelap mulutnya menggunakan tisu. Ia baru saja menghabiskan hidangan penutup, yaitu vanilla ice cream. Dave memberi jeda agar para pelayan membereskan alat makan mereka.

"Ekhem! Sebelumnya gue mau bilang kalau jangan berpikir negatif tentang gue," ucap Dave. Keysha mengangguk paham.

Dave menggenggam tangan Keysha sembari mengelusnya dengan perlahan, "Key, Lo pasti tahu kalau gue itu sayang banget sama Lo," Dave menarik napas dalam-dalam, "will you marry me?"

Keysha terdiam, rasanya oksigen di sekitarnya hilang begitu saja. Yang ia lakukan hanyalah mengerjapkan matanya berkali-kali, memastikan jika ucapan Dave sebuah lelucon belaka.

Tetapi melihat wajah Dave yang serius dengan tatapan penuh harap membuat Keysha mengurungkan niat untuk tertawa.

"D-dave, L-lo becanda k-kan?"

"Apa wajah gue kelihatan becanda?" Keysha menggeleng lagi.

"Gue serius Key, gue pengen punya hubungan yang serius. Bukan sekedar pacaran yang nantinya bakalan putus. Gue pengen ngelindungin Lo tanpa ada jarak apapun," ucap Dave.

"Tapi kita masih SMA, Dave," ucap Keysha.

"Satu bulan lagi kita ujian, nggak lama setelahnya kita bakalan lulus," ucap Dave.

"Tapi g-gimana sama m-mama papa gue?" tanya Dave.

"Gue bakalan berusaha buat dapat restu mereka. Yang terpenting sekarang jawab pertanyaan gue. Keysha Verlyna Saphiera kamu mau menikah sama aku? Aku nggak bisa janji apapun buat kamu, tapi aku akan berusaha agar kamu terus bahagia," ucap Dave. Matanya menatap ke arah Keysha.

Hati Keysha terenyuh mendengar ucapan Dave. Keysha tak menampik jika ia sangat bahagia dengan lamaran dari Dave.

"Aku mau, Dave," ucap Keysha.

Seketika senyum Dave melebar, ia melepaskan genggaman tangan mereka. Dave mengusap air mata Keysha yang menetes. Mungkin itu air mata bahagia.

Dave beranjak dari duduknya. Kemudian laki-laki itu berlutut di depan Keysha. Diambilnya cincin yang ada di saku bajunya, lalu cincin berlian itu dipasangkan di jari manis Keysha. Tak lupa ia mengecup punggung tangan milik Keysha.

Dave bangkit dari lantai, lalu memeluk Keysha yang tengah menangis bahagia.

"Makasih udah mau nerima aku," ucap Dave seraya melepaskan pelukannya.

"Siapa lagi yang mau sama gue selain Lo, Dave? Gue merasa beruntung bisa kenal sama laki-laki sebaik Lo," ucap Keysha.

"Kita sama-sama beruntung, Key. Oh iya mulai sekarang kita ubah panggilan kita jadi aku-kamu," ucap Dave.

"Tapi gu-aku nggak terbiasa, Dave," ucap Dave.

"Dicoba dulu, sayang," ucap Dave sambil tersenyum jahil.

"Apaan sih," ucap Keysha seraya memukul dada Dave. Mendengar panggilan sayang dari Dave membuat Keysha salah tingkah.

Dave hanya membalas pukulan Keysha dengan mengecup dahi cewek itu cukup lama. Keysha hanya memejamkan mata, menikmati kehangatan dari kecupan Dave di dahinya.

________________________________________

Jangan kaget sama kelakuan Dave. Jangan iri juga, nggak baik. Oh iya Minal Aidzin Wal Faidzin guys, maaf lahir batin ya. Maaf kalau aku punya salah sama kaliannnn.

Purwodadi, 24 Mei 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang