Jejaknya jangan lupaa🙃
Author POV
"Siapa yang telpon, Dave?" tanya Mama Dyra penasaran, pasalnya setelah mengangkat telpon dari orang itu mimik wajah Dave langsung berubah.
"ART di rumah Keysha. Dia bilang Keysha mengiris nadinya," ucap Dave.
"Jangan becanda, Dave," ucap Mama Dyra. Wajahnya yang semula tenang kini berubah tegang.
"Dave nggak becanda Ma. Dave mau ganti baju terus ke rumahnya Keysha," ucap Dave. Kemudian Ia berlari menuju lantai dua ke arah kamarnya. Selanjutnya Ia mengambil asal kaos dan memakainya dengan tergesa. Kemudian Ia menyambar kunci mobil dan juga dompetnya.
"Mama ikut, Dave," ucap Mama Dyra.
"Mendingan nanti mama nyusul kalo Dave udah bawa Keysha ke rumah sakit," ucap Dave.
"Dave pamit," ucap Dave sambil mencium punggung tangan orang tuanya.
"Jangan ngebut, Dave," teriak Papa Devan.
Dengan tergesa Dave masuk ke dalam mobilnya, tak lama kemudian mobil milik Dave melesat dengan cepat. Ia takut jika terjadi sesuatu dengan Keysha. Bagaimanapun ini salahnya karena tidak percaya dengan Keysha. Ia benar-benar menyesal karena termakan omongan Irene.
Tak memerlukan waktu lama Dave sampai di rumah Keysha. Jangan tanya kenapa Ia bisa lebih cepat sampai, Dave memilih jalan tikus. Dengan berlari Dave memasuki rumah Keysha yang tampak sepi. Ia langsung menuju ke kamar Keysha.
"Bik, ayo bawa Keysha ke rumah sakit," ucap Dave saat Ia melihat Bik Rum menangis di samping Keysha yang telah bersimbah darah. Rasa penyesalannya semakin bertambah kala melihat pergelangan Keysha yang tampak mengeluarkan darah.
Dengan cepat Dave membopong Keysha, membawanya menuju mobil miliknya. Dengan terisak Bik Rum mengikuti Dave di belakang. Bahkan wanita paruh baya itu tak peduli dengan pakaiannya yang terdapat banyak bercak darah. Baginya keselamatan nonanya adalah hal yang paling utama.
Semaksimal mungkin Dave mencoba menenangkan kekhawatirannya pada Keysha. Pikiran-pikiran positif Ia tanamkan di kepalanya, Ia yakin Keysha akan baik-baik saja.
Tujuh menit kemudian mobil Dave berhenti di pelataran rumah sakit yang tak jauh dari tempat tinggal Keysha.
"Suster!" teriak Dave. Seketika rombongan suster dan perawat datang dengan mendorong brankar. Dengan sigap Dave memindahkan Keysha dari mobil ke brankar tersebut.
"Bik Rum tungguin Keysha dulu, Dave mau parkirin mobil sebentar," ucap Dave.
"Iya Den," ucap Bik Rum sambil menyeka air matanya.
Setelah itu Dave kembali masuk ke dalam mobilnya untuk Ia parkirkan. Tak memerlukan waktu lama untuk memarkirkan mobilnya.
"Dokter udah keluar Bik?" tanya Dave setelah Ia mendudukkan pantatnya di kursi tunggu yang ada di depan UGD.
"Belum, Den," ucap Bik Rum.
"Gimana kejadiannya Bik?" tanya Dave penasaran.
"Pas bibik pulang dari supermarket dari ujung jalan perumahan bibik lihat Non Keysha ngebuka gerbang. Bibik heran tumben Non Keysha jalan kaki, biasanya Den Dave yang antar jemput. Bibik nggak terlalu mikirin kenapa Non Keysha pulang sendiri.
Beberapa saat sebelum Non Keysha kerja, Dia pernah nyuruh Bibik buat nyari kunci kamar milik Non Keyra saudara kembarnya Non Keysha tanpa sepengetahuan tuan dan nyonya. Bibik udah nemuin kunci itu. Bibik mutusin buat ngasih kunci itu setelah bibik selesai nyusun belanjaan.
Bibik ke kamarnya Non Keysha, bibik langsung shock saat ngelihat Non Keysha udah berdarah. Bibik langsung telpon Den Dave saat itu juga."
"Bibik takut kalau terjadi apa-apa sama Non Keysha. Bibik udah ngerawat Non Keysha dari kecil, bibik udah nganggep Dia anak sendiri," sambung Bik Rum. Air matanya mengalir dengan deras.
"Dave juga bisa ngerasain apa yang bibik rasain. Dave nyesel udah nggak percaya sama Keysha tadi," ucap Dave.
"Bibik cuma mau ngingetin, apapun yang terjadi sama Non Keysha Den Dave harus percaya dan jangan ninggalin Dia. Dia sendirian, butuh teman. Kadang bibik nggak habis pikir sama pemikiran orang tua Non Keysha yang begitu membenci Non Keysha," ucap Bik Rum.
"Dave janji Bik. Dave nggak bakal ngelakuin hal bodoh lagi," ucap Dave. Dalam hati Ia berdoa agar bisa menepati janjinya.
Ceklek
"Keluarga Nona Keysha?" tanya dokter yang baru keluar dari UGD.
"Kami, Dok," ucap Bik Rum sambil beranjak dari duduknya.
"Gimana sama keadaan Keysha, Dok?" tanya Dave pada dokter dengan name tag Kevin.
"Nona Keysha tidak mengalami masalah serius. Untung saja pasien tidak mengiris pergelangan tangannya lebih dalam. Dan untungnya Anda membawanya tepat waktu. Nona Keysha hanya kekurangan darah. Anda tidak perlu khawatir karena kami masih memiliki stok darah golongan sama dengan pasien, jadi tak perlu ada yang dikhawatirkan," ucap Dokter Kevin.
"Syukurlah," ucap Bik Rum.
"Kami boleh menjenguknya Dok?" tanya Dave.
"Setelah kami pindahkan ke ruang inap. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Dokter Kevin.
"Terima kasih, Dok," ucap Bik Rum.
"Karena Non Keysha baik-baik saja. Bibik mau pulang ganti baju sekalian ambil keperluan Non Keysha," ucap Bik Rum.
"Naik apa, Bik?" tanya Dave.
"Ojol."
"Dave tinggal ya, Bik," ucap Dave. Ia beranjak untuk mengurus administrasi rumah sakit.
Setelah urusan administrasi selesai, Dave memutuskan untuk menelpon mamanya. Terlihat handphonenya penuh dengan notifikasi dari orang tuanya, apalagi mamanya. Belum sempat Ia menekan nomor mamanya, mamanya sudah menelponnya.
"Di rumah sakit mana, Dave?"
"Rumah Sakit Berlian, Ma."
"Mama otw."
"Iy-"
Tut tut
"Untung mama gue, kalo pacar gue udah sakit hati nih," gumam Dave. Ia langsung kembali pada tujuannya ke ruang inap Keysha.
________________________________________
Kita ketemu lagii, kangen nggak nih sama Dave? Soalnya Dave juga kangen sama kalian. Doain Author supaya bisa lebih sering update ya. See you next chapter guys!
Purwodadi, 23 Feb 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA ✔
Teen Fiction[B e l u m R e v i s i] Judul awal : I'm [not] Alone Amazing cover by @jeyndstory__ Disarankan follow sebelum membaca⚠️ Sequel My Sweet Boyfriend Entah mengapa nasib baik tak memihak pada Keysha. Satu per satu orang tersayangnya pergi meninggalkann...