s i x

1.4K 70 7
                                    

Happy reading!

Author POV

"Yuk, lima menit lagi bel," ucap Dave sambil menggenggam tangan Keysha. Mereka baru saja tiba di sekolah. Sebenarnya Keysha masih mengatur degup jantungnya karena Dave memacu mobilnya dengan kecepatan super.

"Malah bengong," ucap Dave. Keysha tampak gelagapan karena Ia ketahuan melamun.

"Ck! Lama banget sih," gerutu Dave. Karena tak sabar, Dave menarik tangan Keysha, dengan kelembutan tentunya.

"Dave, gue bisa jalan sendiri," ucap Keysha sambil berusaha melepaskan genggaman Dave. Sebenarnya Keysha tak masalah dengan genggaman Dave. Tapi tatapan tajam para siswa membuat nyalinya ciut.

"Kalo gue ngebiarin Lo jalan sendiri, yang ada ntar bakalan telat masuk kelas gara-gara Lo jalan sambil ngelamun, apalagi kelas kita ada di lantai tiga," ucap Dave. Mendengar ucapan Dave, Keysha hanya menghela napas pasrah. Karena yang Ia tahu, Dave keras kepala.

Berbagai tatapan mengiringi langkah keduanya menuju kelas. Mulai dari tatapan terpesona dengan ketampanan Dave hingga tatapan mencemooh Keysha. Keysha hanya diam, tak membalas tatapan itu. Ia hanya mengucap kata sabar di dalam hatinya.

Saat masuk kelas, Keysha menundukkan kepalanya. Teman-temannya langsung menatapnya tajam kala melihat tangannya dan Dave bergandengan. Apalagi Irene, matanya seakan mau keluar saat melihat Keysha berjalan bersama Dave dengan yang yang saling bertautan.

Sedangkan Dave tampak santai. Ia tahu jika orang-orang menatap tak suka Keysha. Tapi Ia hanya diam, karena mereka tak menyakiti Keysha.

"Dave, lepasin tangan gue dong," pinta Keysha. Bukannya melepaskan genggaman tangan Keysha, Dave malah mengeratkan genggamannya.

"Gue tahu kalo semua orang natap Lo dengan tatapan ngehina kan?" bisik Dave sebelum Ia duduk di bangkunya. Keysha hanya menunduk sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Dave.

Dave menghela napas, " Seharusnya Lo lawan mereka. Buktiin kalo Lo bukan seperti yang mereka kira."

"Gue juga pengen kayak gitu, Dave. Tapi nggak ada satupun yang ngedukung gue, gue jadi takut," ucap Keysha dengan nada lirih.

"Gue berusaha buat selalu ngedukung Lo dalam keadaan apapun. Tapi gue nggak janji, karena janji dibuat untuk dilanggar," ucap Dave.

Seluruh siswa menghentikan kegiatannya kala mendengar suara bel pertanda jam pertama dimulai. Termasuk Keysha dan Dave yang menghentikan obrolan mereka.

*****

"Makasih, Dave. Lo selalu baik ke gue. Lo udah antar jemput gue, traktir makan, dan Lo mau jadi temen gue. Suatu saat nanti gue bakalan balas kebaikan Lo," ucap Keysha setelah menyeruput habis es jeruknya.

"Gue bantuin Lo bukan karena gue pengen dapet balasan. Tapi karena itu udah kewajiban gue, teman yang baik harus membantu teman yang kesusahan kan? Dan gue berusaha buat jadi temen baik Lo," balas Dave. Keysha merasa tersanjung dengan ucapan Dave. Ia masih tak menyangka jika Ia punya teman sebaik Dave.

"Yuk, ke kelas. Kayaknya bentar lagi bel," ajak Dave.

"Lo duluan aja, Dave. Gue mau ke toilet," ucap Keysha.

"Mau gue anterin?" tawar Dave sambil menaik turunkan alisnya. Seketika mata Keysha membulat sempurna. "Dasar mesum!" ucap Keysha sambil memukul pelan bahu Dave. Sedangkan Dave langsung terkekeh melihat reaksi Keysha yang menurutnya sangatlah menggemaskan.

"Dave, titip handphone," ucap Keysha sambil memberikan ponselnya pada Dave.

"Oke," ucap Dave sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kelasnya. Sedangkan Keysha menuju toilet untuk buang air kecil.

Keysha masuk ke dalam salah satu bilik toilet kosong. Keysha segera membasuh tangan dan mukanya setelah selesai buang air. Tangannya terulur untuk membuka pintu toilet itu.

BYUR!

BRAK!

Saat membuka pintu toilet, tiba-tiba Irene menyiramnya dengan seember air. Karena kaget, Keysha tak sadar jika Ia didorong masuk ke dalam bilik toilet yang begitu sempit. Saat Keysha mencoba membukanya, pintu itu sudah terkunci dari luar.

"Irene, buka pintunya," ucap Keyha sambil menggedor pintu toilet.

"Enak aja. Ini balesan buat Lo karena udah ngrebut Dave dari gue," ucap Irene dari balik pintu.

"Tapi Dave bukan siapa-siapa Lo kan?" ucap Keysha. Mendengar ucapan Keysha, amarah Irene semakin memuncak.

"Lo seharusnya sadar kalo gue udah tertarik saat pertama kali ngelihat Dave. Dulu Lo ngrebut Vicko dari gue, sekarang Dave, besok siapa lagi? Gue tahu Lo cuma mau manfaatin  Dave. Secara nggak ada yang peduli sama Lo," balas Irene dengan nada sinis.

"Apa yang Lo pikirin nggak bener, Irene. Gue nggak tahu kalo sebelumnya Lo suka sama Vicko dan--"

"Stop! Gue nggak mau denger pembelaan dari Lo. Dasar pengkhianat! Pembunuh!" potong Irene. Setelahnya Irene meninggalkan Keysha yang terkunci di dalam toilet.

"Irene! Bukain pintunya!" teriak Keysha sambil menggedor pintu dihadapannya. Ia menghela napas pasrah karena sekuat apapun Ia berteriak, pasti tidak akan ada yang mendengar. Jam istirahat telah usai, ditambah posisi toilet yang berada di ujung bangunan membuat suaranya tak terdengar dari luar.

*****

Dave tampak gelisah di bangkunya. Sudah dua puluh menit Keysha tak kunjung kembali ke kelas. Ia khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk pada Keysha. Secara seantero sekolah tidak ada yang menyukai Keysha.

"Maaf Pak, saya minta izin ke toilet," ucap Dave meminta izin pada Pak Tio, guru matematika yang sedang menjelaskan materi.

"Silahkan," ucap Pak Tio. Dave segera keluar dari kelas, tujuan pertamanya adalah kantin. Ia berlari menuju kantin, Dave mengedarkan matanya ke penjuru kantin. Tapi sosok yang dicarinya tidak Ia temukan.

Kemudian Ia berlari menuju toilet terdekat dari kantin. "Keysha!" ucap Dave sambil menggedor satu per satu pintu toilet yang tertutup.

"Dave," lirih Keysha. Dave langsung mendekat ke sumber suara milik Keysha.

"Key, Lo mundur dulu. Gue bakal ngedobrak pintunya," ucap Dave. Setelah beberapa saat, Dave membuka pintu toilet secara paksa.

"Astaga Keysha!" ucap Dave. Pasalnya Ia melihat Keysha yang basah kuyup. Bibirnya bergetar karena kedinginan, wajahnya terlihat pucat. Bajunya pun tampak menerawang, untung saja Keysha memakai kaus lengan pendek di balik seragamnya.

Dave langsung melepaskan seragamnya dan memakaikan di tubuh Keysha. Ia langsung membopong Keysha. Karena keadaan Keysha tak memungkinkan untuk berjalan jauh.

Dave segera berjalan menuju mobilnya. Ia mendudukkan Keysha di bangku penumpang. Tak lama kemudian mobil milik Dave melaju meninggalkan halaman sekolah.

Balik lagi nih. Semoga nggak bosen ya. Maaf banget buat kalian yang nunggu cerita ini lama *walaupun aku yakin nggak ada. Pokoknya aku udah kasih keterangan kalo cerita ini bakal slow update.

  Purwodadi, 22 Agustus 2019

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang