Votenya dong🙃
Author POV
Keysha merasa terganggu dalam tidurnya saat tubuhnya diguncang oleh seseorang. Dengan terpaksa ia membuka matanya sambil sesekali mengerjap.
"Keysha, bangun sayang." Matanya langsung terbuka sempurna saat mendengar suara Tante Dyra.
"Tante Dyra," ucap Keysha dengan suara serak.
"Kita pulang aja ya. Tante udah izin sama Bu Rasti," ucap Tante Dyra.
"Bukannya kita mau fitting baju, Tan?" tanya Keysha.
"Kapan-kapan aja. Nanti sampai rumah langsung istirahat aja, biar tubuh kamu rileks," ucap Tante Dyra. Kini tangan wanita itu mengusap rambut Keysha dengan sayang.
"Iya Tan," ucap Keysha menurut.
"Yuk kita ke kelas kamu buat ambil tas," ajak Tante Dyra. Keysha merespon ucapan Tante Dyra dengan menganggukkan kepalanya.
Tante Dyra membantu Keysha turun dari ranjang UKS. Ia juga merangkul bahu Keysha, membantu gadis itu berjalan.
"Kepala kamu masih sakit?" tanya Tante Dyra.
"Sedikit pusing, Tan. Jangan bilang masalah ini ke Dave ya, Tan. Keysha nggak mau buat Dave kepikiran di sana. Lagi pula Keysha baik-baik saja," ucap Keysha.
"Iya tante nggak bakal bilang sama Dave," ucap Tante Dyra.
Seketika Keysha tersenyum cerah, "Makasih Tan."
"Sama-sama," balas Tante Dyra. Tak lupa ia memberikan senyum manisnya pada gadis yang sebentar lagi akan menjadi calon menantunya.
Obrolan mereka terhenti karena kelas Keysha sudah ada di depan mereka. Tante Dyra mengetuk pintu, setelah terdengar kata 'masuk' mereka langsung membuka pintu itu.
Seketika kelas menjadi hening, tatapan mereka tertuju pada Tante Dyra juga Keysha. Bahkan tak sedikit yang menatap Keysha dengan tatapan menghina.
"Maaf mengganggu waktunya, Pak. Saya mau mengambil barang milik calon mantu saya," ucap Tante Dyra. Ia sengaja menyebut Keysha demikian karena tatapan teman-teman Keysha membuatnya kesal.
"Silahkan ibu," ucap Pak Bima dengan ramah.
Setelah dipersilahkan, Tante Dyra langsung menuju bangku Keysha yang berada di pojok belakang. Seketika emosinya terpancing saat melihat bekal milik yang masih berserakan. Apa tidak ada satupun yang peduli dengan Keysha? Walau sekedar membereskan kekacauan akibat ulah Irene.
Setelah membereskan dan memasukkan barang-barang Keysha ke dalam tas, Tante Dyra menggenggam tangan Keysha menuju belakang ke arah bangku Irene.
Mata Keysha seakan ingin keluar dari tempatnya saat melihat apa yang dilakukan oleh Tante Dyra. Wanita empat puluh tahunan itu memaksa Irene berdiri. Dan selanjutnya ...
PLAK!
Tante Dyra menampar pipi Irene dengan kencang. Seketika seluruh pasang mata menatap tak percaya ke arah mama Dave itu.
"Tan," ucap Keysha lirih.
"Kamu diem dulu, Key. Biar Tante yang maju," ucap Tante Dyra.
"Kenapa Tante datang langsung nampar saya?" tanya Irene tak terima.
"Saya tanya balik deh. Kenapa kamu tiba-tiba gangguin Keysha?" ucap Tante Dyra. Seluruh penghuni kelas hanya melihat, tak ada yang berani menghentikan aksi istri pemilik yayasan itu. Bahkan Pak Bima sekalipun.
"Saya kesel sama omongannya Keysha. Enak aja Dia bilang kalau Reynan pacar saya jahat. Nggak introspeksi diri banget," ucap Irene. Matanya menatap nyalang ke arah Keysha.
"Cuma itu? Itu tandanya kamu pengecut. Kalau kamu nggak suka sama omongan Keysha, ya balesnya sama omongan juga jangan main tangan," ucap Tante Dyra.
"Salah sendiri omongannya udah kelewatan. Saya nggak terima pacar saya yang baik dibilang jahat," balas Irene. Dalam bicaranya tak ada nada ketakutan sedikitpun.
"Pokoknya ini yang terakhir kali. Saya nggak mau denger kamu main tangan sama Keysha lagi. Kalaupun itu terjadi saya bakal bawa ke jalur hukum," peringat Tante Dyra.
"Iya-iya," balas Irene sambil memutar bola matanya jengah.
"Mata kamu minta dicolok? Nggak sopan banget sama orang tua. Kalau kamu lupa saya yang punya sekolah ini. Bukannya saya sombong, tapi saya bisa berpengaruh sama kelulusan kamu," ucap Tante Dyra.
"Ayo Key kita pulang. Jangan lama-lama ngeladenin setan nggak ada akhlak itu," sambung Tante Dyra. Dengan cepat ia merangkul bahu Keysha, membawanya meninggalkan ruang kelas. Para penghuni kelas hanya melihat kepergian Keysha dan Tante Dyra dengan ekspresi terheran-heran.
*****
"Anak jaman sekarang emang minim akhlak," gerutu Tante Dyra sembari menyalakan mesin mobil.
"Maklum Tan, orang tua Irene pebisnis sukses, makanya sibuk," ucap Keysha.
"Sebenarnya orang tua kerja itu hanya dijadikan alasan. Saat kita udah dewasa pastinya bisa berpikir kenapa orang tua kita sibuk. Jangan buat orang tua merasa gagal mendidik kita," ucap Tante Dyra.
"Kalau seandainya pemikiran semua orang sama kayak Tante Dyra, pasti nggak akan terjadi banyak kejahatan yang dilakukan anak akibat orang tua sibuk bekerja. Tapi balik lagi ke orang itu sendiri sih. Banyak juga orang yang menyalahkan keadaan tanpa ada niatan untuk berubah lebih baik," ucap Keysha.
"Tante bangga banget sama kamu. Tanpa dukungan orang tua kamu bisa bertahan sejauh ini, kamu juga nggak salah pergaulan kayak kebanyakan korban broken home," ucap Tante Dyra.
"Keysha pengen ngerebut perhatian mama sama papa dengan cara yang baik, Tan. Toh dengan cara baik lebih banyak untungnya daripada pakai cara kotor," ucap Keysha.
"Dave nggak salah sayang sama kamu. Kamu orang cerdas yang mau berpikir terbuka," balas Tante Dyra.
"Keysha lebih beruntung bisa kenal Dave, bisa kenal Tante Dyra juga," balas Keysha diakhiri senyum manisnya.
"Kita sama-sama beruntung," ucap Tante Dyra.
Tante Dyra menepuk dahinya pelan, "Kok tante malah ngajakin kamu ngobrol terus. Kamu tidur aja Key, nanti kalau udah sampai Tante bangunin kamu."
"Keysha tidur dulu, Tan," ucap Keysha. Tante Dyra hanya meng-iya-kan ucapan Keysha.
Setelahnya Keysha memejamkan mata, mencoba tidur dengan iringan lagu Someone You Loved oleh Lewis Capaldi yang mengalun indah di dalam mobil.
________________________________________Hay guys. I'm [not] Alone up nih. Aku bersyukur banget bisa nulis di sela-sela PAT. Btw thanks buat 10k viewersnya guys, aku bahagia banget lo. Nih buat kalian🌹🌹🌹
Purwodadi, 5 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA ✔
Teen Fiction[B e l u m R e v i s i] Judul awal : I'm [not] Alone Amazing cover by @jeyndstory__ Disarankan follow sebelum membaca⚠️ Sequel My Sweet Boyfriend Entah mengapa nasib baik tak memihak pada Keysha. Satu per satu orang tersayangnya pergi meninggalkann...