s e v e n

1.3K 61 4
                                    

Happy reading!

Author POV

"Astaga! Non Keysha kenapa, Den?" tanya Bik Rum saat melihat Keysha yang dibopong oleh Dave.

"Nanti saya ceritain, Bik. Sekarang tunjukin kamarnya Keysha, kasihan dia kedinginan," ucap Dave.

"Ikut Bibik Den," ucap Bik Rum sambil berjalan menuju kamar Keysha yang berada di lantai dua.

"Dia kenapa?" tanya Renatha saat berpapasan dengan Dave.

"Kedinginan, Tante," balas Dave.

"Oh," balas Renatha. Kemudian Ia melanjutkan langkahnya menuju pekarangan rumah. Tak lama kemudian suara mesin mobil terdengar menjauh. Dave hanya mengernyit heran melihat perilaku wanita yang sepertinya ibu Keysha.

Dave tersadar dari lamunannya saat Keysha bergerak tak nyaman dalam gendongannya. Ia langsung menaiki satu per satu anak tangga untuk menuju ke kamar Keysha.

Dave membaringkan Keysha dengan hati-hati, takut jika Keysha terbangun dari tidurnya. Dave memakai seragamnya yang sedikit basah. Ia mengelus rambut Keysha sebelum beranjak dari kamar bernuansa biru milik gadis cantik itu.

*****

"Maaf, saya terlambat masuk, Bu," ucap Dave saat memasuki kelasnya.

"Kenapa kamu telat?" tanya Bu Rani, guru fisika.

"Tadi saya nganterin Keysha pulang, Bu," jawab Devan seadanya.

"Keysha sakit?" tanya Bu Rani.

"Nggak, Bu. Tadi Keysha kekunci di dalam toilet," balas Devan.

"Kekunci? Kok bisa?" tanya Bu Rani keheranan.

"Saya kurang tahu gimana kejadiannya, Bu. Tapi menurut saya ada yang sengaja ngunci pintu toilet itu. Apalagi Keysha basah kuyup, seperti disiram air," balas Devan. Wajah Irene terlihat pucat pasi saat mendengar ucapan Dave. Ia menutupi kegugupannya dengan menundukkan kepala.

"Apa kamu tahu siapa pelakunya?" tanya Bu Rani.

"Belum, Bu. Tadi Keysha pingsan saat perjalanan menuju rumahnya," balas Dave.

"Kamu boleh duduk," ucap Bu Rani yang diangguki Dave. Kemudian Bu Rani melanjutkan menjelaskan materi yang sempat tertunda.

"Sebentar anak-anak saya mau angkat telpon," ucap Bu Rani sambil berjalan ke luar kelas.

"Dave, ngapain sih Lo nganterin pembunuh itu," ucap Irene.

"Dia temen gue. Dan jangan panggil temen gue pembunuh," ucap Dave datar. Dave memang tak menyukai Irene sejak masuk ke kalas ini.

"Dia itu cuma manfaatin Lo, Dave. Secara keluarga dan temennya udah nggak perduli sama Dia," ucap Irene menjelekkan Keysha.

"Gue nggak percaya," balas Dave.

"Dia itu udah ngebunuh sodaranya. Dengan teganya Dia dorong sodaranya dari rooftop," ucap Irene menggebu-gebu.

"Emang Lo punya bukti? Lagian kalo seandainya Keysha bunuh orang, pasti ada alesannya," balas Dave. Matanya menatap nyalang ke arah Irene.

"Cuma dia yang ada di tempat kejadian. Nggak mungkin kan kalo sodaranya Keysha lompat gitu aja di depan Keysha," balas Irene.

"Gue nggak bakalan percaya sama apa yang Lo bilang. Gue emang orang baru di hidup Keysha, tapi gue yakin kalo Keysha bukan orang yang Lo pikirin. Kalo emang bener pelakunya Keysha, pasti sekarang dia udah dikeluarin dari sekolah ini," balas Dave. Kesabarannya telah menipis karena ucapan Irene.

"Orangtua pembunuh itu donatur di sekolah ini, nggak mungkin kan dia dikeluarin, yang ada orangtuanya berhentiin donasinya," balas Irene dengan nada sinis.

"Yang gue tahu sekolah ini nggak bakalan miskin kalo salah satu donatur berhenti ngasih donasi buat sekolah ini," ucap Dave dengan senyum miring.

Irene tampak menggeram karena Dave tak percaya padanya. "Lo bakalan nyesel, Dave," peringat Irene.

"Gue bakalan tunggu penyesalan itu," balas Dave dengan senyum penuh kemenangan tersungging di bibirnya.

Irene yang merasa usahanya gagal untuk mempengaruhi Dave hanya bisa menghentakkan kakinya untuk melampiaskan rasa kesalnya pada Dave.

*****

"Bik, gimana keadaan Keysha?" tanya Dave. Saat ini Dave sedang menuju ke kamar Keysha.

"Badannya panas, Den. Kayaknya Non Keysha juga kangen sama eyangnya. Soalnya dari tadi Non Keysha manggil-manggil nama eyangnya, padahal Dia dalam keadaan tidur," ucap Bik Rum sambil membuka pintu kamar Keysha dengan perlahan.

"Bibik tinggal dulu ya, Den," ucap Bik Rum sambil berjalan keluar.

"Eyang Key kangen..."

Dave langsung menoleh ke arah Keysha yang tampak menggeliat dalam tidurnya. Dave mendekat ke arah Keysha yang terus bergerak gelisah dalam tidurnya.

Tangannya terulur untuk menyentuh dahi Dyra. "Panas," gumamnya saat telapak tangannya mendarat di kening Keysha.

"Dave?" ucap Keysha lirih. Suaranya pun serak, mungkin karena hidungnya tersumbat.

"Gimana keadaan Lo? Kayaknya Lo demam deh," ucap Dave.

"Mungkin. Biasanya kalo gue sakit, gue tidur di pelukan eyang. Dan ajaibnya langsung sembuh," ucap Keysha sendu.

"Gimana kalo Lo udah sembuh  kita ke makam eyang Lo?" tawar Dave.

"Lo mau nganterin gue?" tanya Keysha sambil berusaha duduk.

"Nggak cuma nganterin, gue juga nemenin," balas Dave sambil membantu Keysha untuk duduk.

"Eh Non Keysha udah bangun. Ini bibik bawain sayur sop kesukaan Non," ucap Bik Rum. Ia membawa baki yang berisi semangkuk sop yang masih mengepul, segelas air putih, dan beberapa butir obat.

"Makasih, Bik. Nanti Keysha bakalan makan kok," ucap Keysha sambil tersenyum lembut ke arah Bik Rum.

"Sama-sama, Non. Bibik mau ke bawah dulu, mau cuci piring. Kalian jangan aneh-aneh," ucap Bik Rum sambil menunjuk Keysha dan Dave di kalimat terakhirnya.

Dave mengambli mangkuk yang berisi sop. "Buka mulut," ucap Dave sambil menyodorkan sendok yang berisi sayur sop dan nasi.

"Gue bisa makan sendiri, Dave," ucap Keysha menolak suapan Dave.

"Tapi gue pengen nyuapin Lo," balas Dave.

"Ya udah deh," ucap Keysha pasrah. Sebenarnya Ia tak masalah disuapi Dave. Tapi Ia takut jika Ia menganggap perlakuan Dave menjadi hal yang istimewa.

"Malah bengong. Ayo dong buka mulutnya," ucap Dave. Keysha langsung membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Dave. Sungguh Keysha merasa seperti dihargai kembali.

Hayyy guys! Ketemu lagi sama author. Kangen nggak sih? Nggak ya:'(  ini author sempetin update buat kalian loh.

Btw baca cerita baru aku yuk. Judulnya BALET.

Eits, ini bukan cerita tentang tari balet. Tapi balet itu singkatan dari Bastian Leta. Yang baca DEVARA pasti tahu siapa mereka. Jangan lupa di cek!

Purwodadi, 15 September 2019

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang