f i f t y f i v e

955 58 0
                                    

Happy reading!

Author POV

Mobil milik Dave berhenti di depan sebuah rumah mewah. Tak berselang lama salah satu penumpang mobil itu turun untuk membuka gerbang. Sepuluh detik setelahnya mobil Dave kembali melaju setelah gerbang itu terbuka lebar.

Setelah mobil itu terparkir sempurna, baru lah dua orang lainnya turun. Yang tak lain adalah Dave dan Keysha. Sedangkan yang membuka gerbang adalah Irene. Saat ini mereka berada di halaman rumah Irene.

"Ayo," ajak Irene. Sepasang mata itu tak berani menatap ke arah lawan bicaranya. Ia merasa tak memiliki muka setelah kejadian malam itu.

Tanpa membalas ucapan Irene, Dave dan Keysha mengikuti Irene dengan tangan saling bertautan. Sesuatu yang sudah menjadi hal yang wajib bagi mereka.

Mereka berdiri di belakang Irene dengan jarak setengah meter. Irene sendiri tengah sibuk menekan bel yang terpasang di samping pintu utama.

Tak berselang lama pintu bercat coklat itu terbuka, menampilkan sosok wanita setengah baya dengan daster rumahan.

"Non Irene," sapa wanita itu dengan ramah. Wanita berdaster itu juga mengangguk sekilas ke arah Keysha dan Dave.

"Bi, mama udah pulang?" tanya Irene pada Wati, asisten rumah tangga di kediaman Irene.

"Udah, Non. Nyonya baru aja pulang," balas Bi Wati dengan sopan.

"Bi, tolong panggilin mama, ya. Bilangin kalau ada tamu," ucap Irene.

"Iya, Non. Temennya suruh masuk dulu, Non," ucap Bi Wati.

"Key, Dave, masuk dulu," ucap Irene. Matanya menatap marmer, seakan lantai itu lebih menarik daripada orang yang berada di hadapannya.

Setelah Bi Wati beranjak, Irene mengajak Dave dan Keysha masuk ke dalam rumah. Tak lupa gadis itu menutup pintu. Irene menuntun Dave dan Keysha menuju ruang tamu.

"Gue tinggal sebentar, ya," ucap Irene. Tanpa menunggu balasan dari Dave dan Keysha, ia beranjak dari ruang tamu.

Keysha memilih mengamati dekorasi rumah bergaya modern ini. Tak banyak berubah sejak dua tahun lalu. Hanya ada beberapa tambahan hiasan dinding.

"Kenapa kita harus duduk di sini, sih," gerutu Dave. Cowok tampan yang sekarang menjadi suaminya itu sangat tidak menyukai hal-hal yang berkaitan dengan Irene.

"Masa langsung pergi gitu aja? Kan nggak sopan, Dave," ucap Keysha.

"Kalau udah nyangkut sama cewek ular itu, aku udah nggak peduli," ucap Dave. Keysha diam tak menyahut, ia sangat paham dengan apa yang dirasakan oleh Dave.

"Jadi mereka tamu saya?"

Keysha dan Dave kompak mengalihkan pandangan mereka ke arah seorang wanita dengan wajah khas orang Amerika. Tatapan tak suka dapat ditangkap jelas oleh Dave dan Keysha.

"Kenapa kalian datang ke rumah saya?" tanya Maria, wanita yang disapa Irene dengan sebutan 'mommy'.

Keysha bangkit dari duduknya, lalu mendekat ke arah Maria. Lalu mengulurkan tangannya ke arah Maria, bermaksud untuk menyalaminya.

Maria menatap Keysha dengan tatapan mencemooh. Lalu membuang pandangannya dari Keysha.

Keysha menurunkan uluran tangannya dengan perlahan. Dengan menahan sesak di dadanya, ia kembali duduk di sebelah Arsen. Setelahnya ia dapat merasakan jika tangannya berada di genggaman Dave.

Tak berselang lama Irene datang dengan membawa minum dan beberapa camilan, lalu gadis itu menaruhnya di atas meja.

"Irene, kenapa Dia bisa ada di sini?" tanya Maria pada sang putri.

"Tadi Keysha sama Dave nganterin Irene pulang, Mom," balas Irene seraya duduk di sebelah Maria.

"Mommy udah pernah bilang sama kamu. Jauhin Keysha. Dia itu gadis jahat, Keyra aja yang saudaranya dibunuh. Apalagi kamu yang bukan siapa-siapa. Bisa dimutilasi sama Dia," ucap Maria. Wanita itu tak peduli jika Keysha akan sakit hati dengan perkataannya.

Keysha hanya menunduk dalam-dalam. Bohong jika ia tak sakit hati dengan ucapan Maria. Ia tak menyangka jika Maria masih saja membencinya. Keysha dapat merasakan jika genggaman tangannya semakin erat. Sepertinya emosi Dave terpancing karena ucapan Maria.

"Mom, Keysha itu orang baik. Aku yang selama ini jahat sama Keysha," ucap Irene.

"Kamu nggak jahat. Kamu hanya ingin kasih pelajaran buat Keysha karena telah bunuh sahabat kamu," ucap Maria.

"Mom, selama ini kita termakan omongannya Reynan. Keysha bukan orang jahat seperti yang Reynan bilang. Malahan Reynan yang sebenarnya jahat," ucap Irene diakhiri isakan kecil. Menyebut nama Reynan membuat ia teringat dengan kejadian malam itu.

"Kamu ini apa-apaan sih, Rene. Kamu dihasut sama mereka, kan? Makanya kamu bilang kayak gini. Dan kamu bilang apa? Reynan jahat? Jahat dari mana coba? Ngaco kamu," ucap Maria.

"Mom, dua hari yang lalu Irene hampir diperkosa sama orang yang Mommy bilang baik," ucap Irene. Tangisan Irene menggema setelah berucap demikian.

Mata Maria membola? Raut wajahnya seketika berubah khawatir. "D-diperko-osa?" ucap Maria dengan terbata.

"Jadi gini Tante, dua hari yang lalu saya dan Keysha nggak sengaja ngelihat mobil Irene yang berhenti di jalan sepi. Kami memilih buat menepi dan memastikan itu mobil Irene atau nggak. Dan ternyata benar, itu mobil Irene. Yang membuat saya kaget, Reynan mencoba melecehkan Irene waktu itu," ucap Dave.

Maria langsung memeluk putrinya dengan erat. Ia tak menyangka jika putrinya hampir saja menjadi korban pelecehan. Dan parahnya lagi pelakunya adalah Reynan, cowok yang selama ini Maria banggakan.

"M-mereka nyelamatin aku, Mom. Mereka nggak jahat, Reynan yang jahat," ucap Irene. Gadis itu semakin terisak di pelukan ibunya.

"Kenapa bisa seperti ini?" ucap Maria. Kristal bening keluar dari sudut matanya.

Irene melepaskan pelukannya, lalu mendekat ke arah Keysha. Gadis itu duduk di lantai, lalu bersimpuh di kaki Keysha. "Maaf karena udah nyakitin lo berkali-kali, Key. Sekarang gue udah dapat karma. Gue paham bagaimana rasanya disakitin sama orang tersayang."

Keysha berulang kali memaksa Irene berdiri, tapi gadis itu enggan bangkit dari posisinya.

"Gue udah maafin lo. Gue seneng karena lo udah berubah," ucap Keysha. Ia menyeka sudut matanya sebelum kristal bening menetes dari sana. Setelahnya ia membantu Irene agar mau bangkut dari posisinya.

"Keysha."

Gadis itu menoleh ke arah Maria yang berjarak dua langkah darinya. Setelahnya Maria mendekat ke arahnya, lalu memeluknya dengan erat.

"Keysha, mungkin permintaan Tante nggak bakalan cukup buat sembuhin hati kamu yang terluka. Tapi setidaknya Tante mengakui semua dosa-dosa Tante sama kamu. Tante minta maaf karena udah nyuruh Irene buat jahatin kamu," ucap Maria dengan pelan.

"Keysha udah maafin Tante kok. Keysha yakin kalau Tante tulus minta maaf sama aku," balas Keysha.

Maria mengurai pelukannya, lalu beralih menghadap Dave. "Dave, maafin perkataan Tante yang nyakitin kalian."

"Dave udah maafin Tante. Tapi jangan salahin Dave kalau sikap Dave nggak bisa sebaik sikap Dave ke Keysha," ucap Dave.

"Tante maklumin kamu," ucap Maria.

"Kalau begitu kami pamit dulu. Lain kali kita bisa ketemu lagi," ucap Dave. Setelahnya cowok itu bangkit dari sofa. Mau tak mau Keysha mengikuti Dave.

"Kita pamit, selamat siang," ucap Davd. Tanpa menunggu balasan mereka, Dave menarik tangan Keysha perlahan. Meninggalkan kediaman Irene dengan amarah yang kapan saja bisa meledak.

________________________________________

Updateee! Sebenernya mau update semalem, tapi kuota aku habis. Makanya aku update hari ini. Jangan lupa buat vote yaaa!

Purwodadi, 15 Agustus 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang