e i g h t

1.2K 63 3
                                    

Happy reading!

Author POV

Sesuai janjinya, Dave akan mengantarkan dan menemani Keysha berkunjung ke makam eyangnya. Saat ini Ia sedang menunggu Keysha yang sedang ganti baju.

"Yuk, Dave," ucap Keysha. Ia memakai celana jeans panjang dan kaus yang dipadukan dengan cardigan. Sejenak Dave terpaku dengan penampilan Keysha yang menurutnya terlihat manis. Inilah yang Ia suka dari Keysha, gadis di sampingnya tidak berlebihan dalam hal apapun. Rasanya Ia takkan percaya jika Keysha telah membunuh seseorang.

"Yuk," balas Dave sambil menggenggam tangan Keysha. Mata Keysha terpaku pada tangannya yang bertautan dengan Dave. Entah mengapa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya saat melihat tautan tangannya. Mungkin saja itu efek sudah lama tangan Keysha tak digenggam seseorang.

"Gue kan bisa buka pintunya sendiri, Dave," ucap Keysha.

"Udah nggak papa. Lagian ini cuma hal kecil kok," ucap Dave sambil menutup pintu mobil. Kemudian Ia berjalan setengah memutari mobilnya, lalu masuk dan duduk di bangku kemudi. Setelahnya Dave mulai menjalankan mobilnya.

"Key, gue mau tanya sesuatu sama Lo. Tapi Lo jangan kesinggung ya," ucap Dave sambil menoleh sekilas ke arah Keysha.

"Gue nggak bakal marah kalo Lo tanyanya nggak aneh-aneh," balas Keysha.

"Kenapa Lo nggak naik mobil ke sekolah? Kan lebih hemat daripada harus naik bis," ucap Dave.

"Mobil gue udah dijual," balas Keysha.

"Oh," balas Devan. Ia tak berani bertanya lebih lanjut karena Keysha terlihat tak nyaman dengan pembicaraan ini.

"Btw, Lo anak tunggal ya? Soalnya gue nggak pernah lihat sodara Lo," ucap Dave.

"Sebenernya gue punya sodara," ucap Keysha dengan nada pelan.

"Terus dia ke mana?" tanya Devan. Ia mencoba mengorek informasi tentang Keysha. Karena Ia juga penasaran dengan perkataan Irene.

"Eh, kita berhenti di toko bunga depan ya. Gue mau beli bunga," ucap Keysha mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Iya," balas Dave. Sebenarnya Ia sangat kepo tentang sodara Keysha. Tapi melihat respon Keysha, Dave mengurungkan niatnya. Mungkin Keysha belum sepenuhnya percaya pada dirinya. Karena bagaimanapun juga Ia orang baru di kehidupan Keysha.

Dave menepikan mobilnya di depan toko bunga yang tampak ramai. Katena memang toko bunga ini hanya berjarak beberapa meter dari pemakaman.

Dave segera turun menyusul Keysha. Terlihat Keysha memilih bunga lily putih. Tangannya memgambil beberapa tangkai lily putih. Kemudian Keysha beralih ke bunga mawar, Ia juga mengambil beberapa tangkai mawar putih. Dave segera mengambil alih bunga yang dibawa Keysha untuk dibayarnya.

"Biar gue yang bayar," ucap Dave.

"Nggak usah Dave. Lo udah terlalu sering bayarin gue. Gue ngerasa nggak enak," ucap Keysha.

"Nggak papa. Gue tulus bantuin Lo kok," ucap Dave.

Dave segera berjalan menuju kasir. Tak lupa Ia juga membeli bunga tabur. Setelah membayar dan menerima kembalian, Dave berjalan menghampiri Keysha yang sepertinya sedang melamun. Karena dari pandangan matanya terlihat kosong.

"Key," panggil Dave. Keysha tak bergeming.

"Keysha," sapa Dave lagi. Keysha masih saja diam dengan tatapan mata yang kosong.

"Key," ucap Dave sambil menyentuh pundak Keysha. Keysha terlonjak kaget.

"Udah Dave?" tanya Keysha berusaha mengalihkan perhatian Dave.

"Ngelamunin apa?" tanya Dave.

"Siapa yang ngelamun sih," elak Keysha.

"Beneran nggak ngelamun? Gue udah manggil Lo tiga kali loh. Dan panggilan terakhir Lo baru nyaut," ucap Dave.

"Se-sebenernya gue ngelamunin Lo," ucap Keysha. Ia langsung memukul bibirnya saat sadar apa yang Ia ucapkan. Sebenarnya Ia ingin menghindar dengan cara mengatakan kebohongan. Tapi malah Ia mengatakan hal yang sangat memalukan.

"M-mak-sud gue, gue mikirin tentang kebaikan Lo," sambung Keysha dengan terbata. Ia sangat malu pada Dave. Bahkan, pipinya terasa terbakar karena ucapan yang Ia lontarkan sebelumnya.

"Mikirin gue juga nggak papa kok," ucap Dave sambil berjalan menuju mobilnya. Keysha hanya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rona di pipinya. Lalu Ia mengikuti Dave untuk menuju ke mobil milik Dave.

Di dalam mobil, hanya ada keheningan. Mungkin mereka canggung karena tadi. Keysha mengalihkan fokusnya dengan melihat pemandangan luar melalui kaca mobil.

Ia langsung menoleh ke arah Devan ketika mesin mobil telah mati. "Yuk, turun," ajak Devan. Keysha hanya mengangguk sebagai jawaban. Detik selanjutnya Ia turun dari mobil Dave.

Ia menyusuri satu per satu gundukan tanah. Langkahnya berhenti di sebuah makam yang baru. Nisannya bertuliskan Herawati. Dave sangat yakin jika makam itu adalah makam eyang Keysha.

Keysha mulai jongkok di samping nisan. Tangannya mengelus nisan itu.
"Key kangen eyang. Pengen deh Key bisa ikut eyang. Key ngerasa udah nggak punya tujuan hidup lagi. Mama Papa masih nggak peduli sama Key. Temen-temen Key masih nggak percaya sama Key," ucap Keysha sambil menghapus air matanya. Satu tangannya masih setia mengelus nisan yang tertancap sempurna di tanah.

"Sekarang ini cuma Dave sama Bik Rum yang masih peduli sama Keysha, Key berharap semuanya bisa berubah kayak dulu lagi. Walaupun tanpa kehadiran Ara," ucap Keysha. Dave hanya memandang Keysha. Hatinya ikut merasakan perih mendengar ucapan Keysha. Ingin rasanya Ia memeluk Keyha dan mengatakan bahwa semua pasti akan baik-baik saja. Tapi Ia sadar, Ia cuma sebatas teman. Tidak lebih.

Keysha membacakan doa untuk eyangnya, serelah itu Ia menaburkan bunga dan menaruh bunga mawar putih di dekat nisan sang nenek.

Kemudian Keysha beranjak dari makam eyangnya. Ia kembali menyusuri makam. Ia berhenti di sebuah makam yang tampak terawat. Ia langsung berjongkok di dekat nisan.

"Aku masih bingung sama kematian kamu. Sampai saat ini aku belum nemuin penyebab kamu pergi. Jujur saja, kematianmu masih menjadi teka-teki," ucap Keysha. Ia melakukan hal yang sama. Berdoa sebentar lalu menabur dan meletakkan bunga. Setelah itu Ia meninggalkan makam yang bertuliskan Keyra Verlicha Saphiera.

Dan dia adalah saudara kembar Keysha.

Hey author balik lagi nih. Gimana kangen nggak? Semoga iya🤣 hehe becanda kok. Semoga masih ada yang nungguin cerita ini ya. Happy satnight!

Purwodadi, 28 September 2019

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang