t w e n t y e i g h t

1.1K 49 3
                                    

Vote....

Author POV

Saat ini Keysha dan Dave sedang berada di mobil untuk menuju ke rumah sakit. Hari ini adalah jadwal Keysha check up jahitan di pergelangan tangannya.

Tentang bisnis online shop yang mereka rencanakan telah berjalan. Mereka menjual cake, pakaian, make up, skincare. Untuk cake mereka mengambil dari toko kue Tante Dyra.

Mereka akan mencoba selama satu bulan. Barang yang paling banyak dibeli akan menjadi patokan selanjutnya.

"Nanti sekalian ambil HP Keyra. Mario bilang udah jadi, nanti kita disuruh nyamperin ke rumahnya," ucap Dave.

"Beneran?" tanya Keysha dengan wajah berbinar.

"Iya, Key," balas Dave.

*****

"Mau mampir nggak?" tanya Dave. Mereka baru saja keluar dari rumah sakit. Benang di pergelangan tangan Keysha telah dilepas.

"Pengen minum," ucap Keysha.

"Sekalian makan siang ya?" ucap Dave.

"Bukannya mau ke rumah Mario?" tanya Keysha.

"Gue bilangnya belum pasti jam berapa. Kan tadi nggak tahu seberapa lama check up," ucap Dave.

"Ngikut aja deh," balas Keysha.

Dave tak membalas ucapan Keysha, Ia lebih memilih menggenggam tangan Keysha, lalu berjalan menuju mobil kesayangannya.

"Sebenernya tadi mama nyuruh Lo mampir ke rumah," ucap Dave memecah keheningan.

"Nanti gue mampir," ucap Keysha.

"Mama gue dijemput Papa. Katanya mau honeymoon kedua," ucap Dave.

"Lo di rumah sendiri dong," ucap Keysha.

"Ada satpam sama ART di rumah," balas Dave.

"Kita mau makan di mana?" tanya Keysha.

"Gue lagi pengen makan ayam. Kita ke KFC aja ya," ucap Dave.

"Iya."

"Tante Dyra udah tahu kalo Lo kasih gue modal buat online shop?" tanya Keysha.

"Udah, sebenernya mama nyuruh buka usaha kaos gitu. Tapi gue bilang mau nyoba dulu aja," ucap Dave.

"Tante Dyra nggak marah?" tanya Keysha tak percaya. Sungguh, Tante Dyra sangat baik padanya.

"Nggak. Mungkin mama terlanjur seneng sama Lo. Makanya udah nganggep kayak anak sendiri. Mungkin kalo gue punya saudara perempuan Lo diajak nginep di rumah gue," ucap Dave.

"Lo beneran anak tunggal?" tanya Keysha memastikan.

"Iya. Sebenernya mama dulu pernah hamil waktu gue umur empat tahun, pas usia kandungan mama tiga bulan mama jatuh dari tangga, Beliau keguguran. Pas umur tujuh tahun mama hamil lagi, dan sayangnya Tuhan lebih sayang calon adik gue. Dan setelah kejadian itu Papa nggak mau mama hamil lagi, walaupun mama pengen banget punya anak perempuan," jelas Dave.

"Pasti Tante Dyra sedih banget," ucap Keysha sambil mengusap sudut matanya yang berair.

"Waktu gue cerita tentang Lo, mama seneng banget. Sampai maksa buat ajak Lo ke rumah. Dan semenjak ketemu sama Lo mama jadi pengen ketemu Lo terus. Kayaknya mama beneran ngarep Lo jadi mantunya deh," ucap Dave diakhiri senyum jahil.

"Kan bisa jadi orang lain. Kita kan cuma temenan," ucap Keysha tenang. Padahal hatinya terasa sakit saat mengatakan hal itu.

"Kalo gue maunya Lo gimana?"

Skatmat. Keysha tak bisa berkata-kata setelah Dave mengucapkan hal itu. Pipinya terasa terbakar mendengar ucapan Dave.

"Gini Key, bukan berarti kalau gue nggak nembak Lo gue nggak suka sama Lo. Buat apa sih pacaran kalau akhirnya jadi mantan. Gue pengennya kita kayak gini, walau tanpa status yang jelas. Suatu saat nanti gue bakal datang ke rumah Lo buat minta Lo jadi milik gue. Jangan anggap hubungan kita cuma teman. Gue nggak suka denger Lo ngomong gitu. Bagi gue hubungan ini lebih dari pacaran," jelas Dave. Tangannya yang semula diam kini menggenggam tangan Keysha. Matanya juga sesekali melirik ke arah Keysha.

"Gue kira Lo cuma nganggep gue teman. Lo cuma kasihan sama gue dan bantu gue bangkit, terus kalau gue udah bisa berdiri kokoh Lo pergi buat cari pendamping," ucap Keysha.

"Maaf kalau gue nggak pernah ngungkapin sebelumnya. Gue sayang banget sama Lo, Ke," ucap Dave.

Seketika Keysha tak mampu berucap apapun.

*****

Mobil Dave berhenti di halaman rumah mewah yang Keysha yakini adalah rumah Mario. Setelah makan siang mereka langsung ke sini.

Dave segera turun dari mobil, tak lupa Ia membuka pintu untuk Keysha. Sejak pengakuannya tadi, Keysha lebih banyak diam. Entah apa yang dipikirkan oleh gadisnya itu.

Tangannya pun menggenggam tangan Keysha erat. Belum sempat Ia menekan tombol bel, Mario telah membuka pintu rumahnya. Akibatnya Dave dan Keysha terlonjak kaget.

"Sorry ngagetin," ucap Mario.

"Sans aja," balas Dave.

"Gini Dave gue langsung ngembaliin HPnya aja ya. Gue nggak bisa lama-lama, bokap nyuruh gue ke kantornya," ucap Mario sambil menggaruk tengkuknya. Mungkin cowok berdarah Indonesia-Belanda itu merasa tak enak.

"Nggak papa. Maaf kalo Lo udah nunggu kita lama," ucap Dave. Ia juga merasa tak enak pada teman SMPnya itu.

"Nggak kok. Ini HPnya," ucap Mario sambil memberikan handphone Keyra pada Dave.

Dave langsung memasukkannya ke dalam saku, "Nanti gue transfer uangnya. Kita pamit dulu."

"Hati-hati Dave, maaf nggak bisa ngobrol dulu," ucap Mario.

"Nggak papa. Duluan Yo," ucap Dave. Setelahnya Dave masuk ke mobil. Tanpa menunggu lama Ia menyalakan mesin mobilnya, mengklakson Mario lalu meninggalkan rumah mewah itu.

"Kenapa dari tadi diem aja sih?" tanya Dave. Dari tadi mulutnya sangat gatal ingin bertanya pada Keysha.

"Pengakuan Lo bikin gue terkejut Dave," ucap Keysha jujur.

Dave hanya tersenyum. Ia paham apa yang dirasakan oleh Keysha. Bagaimanapun juga pengakuannya begitu tiba-tiba.

"Oh iya Dave. Gimana sama kasus narkoba di tas gue," tanya Keysha. Ia baru teringat perihal tersebut. Padahal sudah satu minggu Ia sekolah.

Dave menepuk dahinya, "Gue lupa. Nanti gue bilang ke Papa biar cepat dikonfirmasi."

"Bukannya Om Devan pergi?" tanya Keysha.

"Palingan besok malam udah sampai rumah. Kita tunggu hari Senin, Key," ucap Dave.

"Iya Dave. HPnya bawa Lo aja, gue takut kalo mama lihat," ucap Keysha.

"Iya. Lo tenang aja," balas Dave. Selanjutnya mereka membahas bisnis yang baru saja mereka rintis.

_________________________________________

Seneng banget bisa update hari ini. Semoga kalian suka sama partnya. Oh iya, jejaknya jangan ketinggalan!

Purwodadi, 5 April 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang