f o u r t y s i x

1.1K 54 2
                                    

Vote....

Author POV

Terlihat dua wanita beda usia sedang asik dengan kegiatan dapur mereka. Sesekali si gadis bertanya pada wanita empat puluh tahunan.

"Tan, Om Devan sama Dave pulang kapan?" tanya Keysha.

"Nggak tahu Key. Ponsel mereka nggak aktif, tante udah coba kirim pesan sama telpon tapi nggak ada balasan," ucap Tante Dyra tanpa melihat ke arah Keysha. Ia begitu fokus dengan bumbu-bumbu yang akan dimasukkan ke dalam panci.

"Tapi mereka baik-baik aja kan, Tan?" tanya Keysha. Gadis itu sendiri tengah sibuk memotong wortel, berusaha membuat potongannya sama.

"Kemungkinan besar baik-baik aja kok. Biasanya Om Devan kalau ke luar kota atau negeri emang sengaja nggak aktifin ponsel. Katanya sih biar fokus kerja, biar bisa pulang cepat," ucap Tante Dyra.

"Mereka ke negara mana sih, Tan? Keysha udah tanya Dave waktu mau berangkat, tapi nggak dikasih tahu," ucap Keysha.

"Tante juga nggak tahu, Key. Mereka sok misterius banget sih," ucap Tante Dyra.

"Mungkin aja mereka pengen ada quality time gitu, Tan," ucap Keysha.

"Mungkin aja sih," balas Tante Dyra.

"Menurut Tante perkembangan aku di dapur gimana, Tan?" tanya Keysha. Kini ia beralih memotong kentang dengan bentuk dadu.

"Kamu ini cerdas lo, Key. Baru dua minggu kamu belajar tapi udah lumayan lincah," ucap Tante Dyra.

"Keysha baru tahu kalau ikutan masak kayak gini bikin bahagia. Ada rasa bangga karena masakan yang kita buat berhasil. Ya walaupun Keysha belum pernah masak sih," ucap Keysha.

"Sebenernya nggak cuma masak aja sih, Key. Apapun yang kita buat dengan usaha sendiri pasti lebih senang kalau berhasil," ucap Tante Dyra seraya memasukkan ayam ke dalam panci.

"Keysha seneng banget karena Tante mau ajarin Keysha masak. Sedangkan mama Keysha sendiri nggak pernah ajarin hal itu," ucap Keysha sendu.

"Jangan sedih Key, suatu saat nanti orang tua kamu bakal bangga melihat kamu bisa masak dan lainnya. Jangan patah semangat. Seperti kata pepatah, usaha tidak akan mengkhianati hasil," ucap Tante Dyra diakhiri senyum lembut nan menenangkan.

"Iya Tan. Keysha percaya kalau suatu saat nanti Keysha bakal ngalamin hal itu," ucap Keysha.

Ting tong

"Tolong buka pintunya, Key. Tanggung banget kalau masakannya tante tinggal," ucap Tante Dyra sembari mengaduk masakannya.

"Iya, Tan," ucap Keysha. Kemudian gadis berpakaian dress rumahan itu berjalan menuju pintu utama berada. Secepat mungkin ia berjalan menuju pintu agar sang tamu tidak menunggu lama.

Saat pintu utama telah terbuka sempurna, ekspresinya berubah terkejut saat melihat sepasang ayah dan anak berdiri dengan gaya cool mereka.

"Loh kok kalian udah pulang," ucap Keysha tanpa merubah ekspresi keterkejutannya.

"Kita kan ke luar negeri buat urusan bisnis, bukan mau jalan-jalan, Key," ucap Dave.

"Tante di mana, Key?" tanya Om Devan.

"Di dapur Om," balas Keysha. Laki-laki yang mirip dengan Dave itu berlalu dengan menyeret kopernya.

Dave menutup pintu rumah. Setelahnya menghampiri Keysha yang berada tiga langkah di depannya. Dave menangkup wajah Keysha, lalu mengusapnya dengan lembut.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Dave. Karena gugup, Keysha membalasnya dengan anggukan.

"Kenapa kamu nggak bilang kalau diganggu Irene lagi," tanya Dave. Kini tangan cowok itu berpindah ke rambut Keysha, sesekali mengusapnya dengan sayang.

"K-kamu kok tahu," ucap Keysha. Dari mana Dave bisa tahu tentang kejadian lima hari lalu?

"Sebenernya aku minta tolong sama Alfa buat mantau kamu selama aku pergi. Dan semua itu nggak sia-sia," ucap Dave.

"Jadi, beberapa hari ini Alfa mata-matain aku?" ucap Keysha sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Aku udah nebak kalau Irene bakalan berulah kalau nggak ada aku," ucap Dave.

"Nggak perlu berlebihan, aku baik-baik aja," ucap Keysha diakhiri senyum manis yang beberapa hari ini Dave rindukan.

"Tapi aku nggak terima kalau kamu disakiti sama Irene. Masalahnya nggak cuma sekali, tapi udah sering loh," ucap Dave.

"Udah biarin aja. Lagi pula masalah ini nggak bakalan selesai kalau aku juga ikut balas dendam sama Irene. Biarin Dia tahu yang sebenarnya dengan sendirinya. Mungkin aja Dia nggak percaya sama aku karena Dia nggak lihat langsung," ucap Keysha.

"Gimana nggak tambah sayang coba," balas Dave sambil menarik kedua pipi Keysha dengan gemas.

Dave melepaskan tangannya dari pipi Keysha karena cewek itu terlihat kesakitan. Seketika ia terbahak karena melihat ekspresi Keysha yang menggemaskan.

"Nggak tanggung jawab malah ketawa," gerutu Keysha seraya mengusap pipinya yang memerah karena cubitan Dave.

"Ikut aku nanti aku obatin," ucap Dave. Dengan cepat ia menggenggam tangan Keysha. Tangan satunya lagi digunakan untuk menyeret koper miliknya.

Keysha hanya pasrah saat Dave membawanya menuju lantai dua. Ternyata Dave membawanya ke kamar cowok itu. Seketika otaknya tak bisa berpikir jernih. Apalagi ketika Dave menutup pintu kamarnya.

Dave mendudukkan Keysha di sofa yang berada di kamarnya. Kemudian ia berkata, "Aku nggak bakal ngelakuin hal aneh-aneh sama kamu. Aku cuma pengen berduaan. Soalnya tadi aku lihat mama sama papa ngintip kita."

"Beneran?" tanya Keysha tak percaya.

"Iya, Keyshayang," balas Dave.

"Alay banget sih," ucap Keysha. Ucapannya tak sesuai dengan ekspresi wajahnya yang bahagia.

Ekspresi wajah Keysha berubah cengo saat tiba-tiba Dave memeluknya. Butuh lima detik untuk membalas pelukan Dave.

"Aku kangen banget sama kamu, Key. Rasanya sepi banget nggak kamu," ucap Dave. Keysha hanya diam tanpa berniat untuk membalas ucapan Dave.

Dave melepas pelukannya. Kemudian tangannya beralih untuk menangkup wajah Keysha. Ia mendekatkan wajahnya ke arah wajah Keysha. Reflek mata Keysha terpejam saat wajah Dave hanya berjarak beberapa senti darinya.

CUP

BRAK!

"Keysha, Dave kita mak--an dulu." Dave langsung menjauhkan tubuh mereka saat mendengar pintu kamarnya telah terbuka. Wajah mereka sama-sama memerah karena menahan malu. Apalagi posisi mereka sangat tidak tepat.  Tante Dyra datang saat Dave mencium pipi Keysha.

"Mama tunggu kalian di bawah." Dave dan Keysha hanya menganggukan kepalanya bersamaan.

"A-aku k-ke bawah d-dulu," ucap Keysha gugup. Bahkan ia tak berani menatap mata Dave. Dengan cepat ia keluar dari kamar Dave.

Dave menarik kasar rambutnya, "Sial! Kenapa bisa kelepasan coba."

________________________________________

Cuma mau ngingetin, jangan lupa ninggalin jejak yaaa😊

Purwodadi, 7 Juni 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang