f i f t y s i x

983 49 3
                                    

Happy reading!

Author POV

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, hari paling bersejarah bagi Keysha dan Dave. Binar bahagia terpancar di wajah orang-orang yang hadir di sana.

Setelah melaksanakan ijab qabul tadi pagi. Kini mereka merayakan resepsi di sebuah ballroom hotel milik keluarga Almalik. Konsep pernikahan Keysha dan Dave begitu mewah, mengingat Dave adalah anak satu-satunya.

Sang pengantin sudah ada di pelaminan sejak dua jam lalu. Keysha terlihat berkali lipat cantik. Gadis itu menjadi ratu di hari pernikahannya. Gaun biru yang berpadu dengan silver membungkus tubuh rampingnya. Tatanan rambut yang dibuat sedemikian rupa menambah kesan cantik, mahkota yang terpasang di kepalanya membuat Keysha terlihat bak ratu kerajaan.

Serangkaian acara telah terlaksana, kini tinggal acara salaman bersama pengantin. Acara ini telah berlangsung sejak dua jam lalu. Kaki Keysha yang berbalut high heels terasa sangat pegal.

Dibalik senyum bahagia Keysha, ada sejuta kesedihan di dalamnya. Bukan tanpa sebab, di hari bersejarahnya ini tak ada satupun keluarga yang hadir. Hanya Bi Rum yang hadir saat ijab qabul tadi pagi. Keysha bersyukur karena keluarga Dave tidak menyinggung ketidakhadiran keluarganya.

"Keysha, Dave, happy wedding."

Keysha langsung menoleh mendengar suara seseorang yang tidak asing. Seketika sudut bibir Keysha terangkat. Ia melihat teman-teman sekolahnya datang bebarengan.

"Gue nggak nyangka banget kalau lo udah nikah," ucap Irene seraya memeluk erat-erat tubuh Keysha.

"Apalagi gue. Rasanya kayak nggak percaya udah jadi istri orang," balas Keysha. Irene segera melepaskan pelukan mereka.

"Nanti kita harus foto bareng. Sekarang gue mau cari makanan dulu," ucap Irene.

"Dave, selamat ya. Gue harap lo bisa jaga Keysha dengan baik," ucap Irene tanpa memandang wajah Dave.

"Ya. Makasih."

Irene segera beranjak dari pelaminan. Ia tak bisa berlama-lama karena masih banyak yang antre untuk bisa bersalaman dengan pengantin.

"Selamat, Dave. Jangan buru-buru punya anak, biar kita bisa liburan bareng," ucap Alfa seraya menepuk bahu Dave dua kali.

"Gue juga nggak pengen jadi bapak-bapak dulu," balas Dave.

"Gue mau berburu kuliner dulu," ucap Alfa seraya melangkah meninggalkan pelaminan.

Mimik wajah Dave langsung berubah saat melihat Vicko dan Reynan berjalan mendekat ke arahnya. Dave merapatkan tubuh Keysha ke tubuhnya.

"Happy wedding," ucap Reynan singkat. Cowok itu menjabat tangan Dave dan Keysha dengan singkat sebelum berjalan menjauh.

"Selamat buat kalian. Semoga bahagia selalu," ucap Vicko. Ia melakukan hal yang sama dengan Reynan.

Keysha mendesah lega saat melihat sudah tidak ada antrean lagi. Ia langsung duduk di kursi yang ada di belakangnya. Tak berselang lama Dave ikut bergabung dengan dirinya.

"Capek?" tanya Dave.

"Iya. Apalagi kaki aku, rasanya kayak mau patah," ucap Keysha. Ia menggerakkan kakinya beberapa kali, berharap rasa pegalnya hilang seketika.

Dave menggenggam tangan Keysha. "Sabar ya. Kita tunggu foto bareng teman-teman dulu. Kalau udah kita istirahat."

"Iya, Dave."

"Kalau aku tahu kamu bakal capek, aku bakal nolak rancangan busana kamu. Gaun kamu berat, ditambah ada mahkota di kepala kamu. Itu sepatu juga tinggi banget," ucap Dave.

"Nggak papa, Dave. Kita menikah cuma sekali. Lagian rancangan gaun dan aksesoris yang aku pakai bagus kok, aku suka banget," balas Keysha dengan binar bahagia.

"Kamu nggak bohong kan?" tanya Dave. Matanya memincing curiga ke arah Keysha.

"Nggak, Dave. Aku suka banget. Bahkan dekorasinya juga, semuanya kayak impian aku. Pernikahan mewah bak putri kerajaan," ucap Keysha sangat antusias.

"Syukurlah kalau kamu suka. Aku takut kalau pilihan papa sama mama bakal ngecewain kamu."

"Nggak sama sekali. Aku rasa selera mereka juga bagus. Buktinya pernikahan kita jadi seperti ini, mewah dan indah," balas Keysha.

Yang diucapkan Keysha bukan hanya pujian, tapi benar adanya. Dekorasi ballroom hotel ini sangatlah mewah. Pernak-pernik yang menghiasi ruangan besar ini dominan berwarna biru dan silver. Perpaduan warna kesukaan Dave dan Keysha.

Para perempuan anggota keluarga terlihat mencolok dengan bruklat berwarna silver. Sedangkan para pria mengenakan jas berwarna biru gelap.

Sebenarnya ada sedikit rasa iri saat melihat keluarga Dave sangatlah kompak, semua terlihat akur. Sedangkan keluarganya? Hancur tak berbentuk. Hanya orang tua yang ia punya, tapi Keysha tak tahu di mana keberadaannya.

Keysha tersentak saat Dave menoel pipinya. Keysha selalu seperti ini, melamun jika ia memikirkan tentang orang tua yang keberadaannya entah di mana.

"Ngelamun lagi?" tanya Dave.

"Aku tahu pasti berat buat kamu. Tapi percayalah, semua ini sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Kamu percaya kan rencana Tuhan lebih indah dari segalanya?" ucap Dave seraya menggenggam tangan Keysha.

Keysha merasa kata-kata Dave menyentuh hatinya. Ia merasa jika dirinya dan Dave seperti terhubung. Hanya Dave yang mengerti dirinya.

"Jangan ingat hal yang bikin kamu sedih. Hari ini hari bahagia kita, aku berharap nggak ada rasa sakit di hari ini," lanjut Dave.

"Gue tahu kalau hari ini hari bahagia buat kalian. Tapi bisa nggak sih hargai kita. Udah nunggu buat foto malah berduaan."

Dave dan Keysha langsung menoleh ke arah sumber suara. Terlihat beberapa temannya sudah berada di hadapannya.

"Sejak kapan kalian ada di sini?" tanya Dave keheranan. Pasalnya terakhir ia melihat teman-temannya sedang menikmati makanan.

"Sejak lima puluh detik yang lalu," balas Alfa.

"Baru satu menit udah protes. Jadi orang itu harus sabar, orang kita lagi sibuk main ganggu aja," ucap Dave.

"Kalau mau romantisan nanti di kamar aja. Biar nggak ada yang tahu," ucap Alfa.

"Sialan lo," ucap Dave seraya menempeleng kepala Alfa.

"Kenapa malah debat, sih. Katanya mau foto bareng," ucap Keysha menengahi.

"Kasian photographer-nya udah nungguin," sambung Irene.

Dengan gerakan cepat mereka mengatur posisi, tak berselang lama kilatan blitz terlihat. Beberapa gambar sudah tertangkap kamera. Gambar yang akan menjadi kenangan nantinya.

________________________________________

Sorty upnya di hari Sabtu. Semalem nggak ada mood. Nggak tahu bagus atau nggak. Semoga sukaaa!


Purwodadi, 22 Agustus 2020

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang