t e n

1.2K 54 3
                                    

Happy reading!

Author POV

"Dave, gue ngerasa ada yang aneh sama tatapan mereka," ucap Keysha. Pasalnya hampir seluruh siswa yang berpapasan dengannya memandangnya dengan tatapan merendahkan.

Walaupun Keysha sudah terbiasa dengan tatapan tersebut tapi Keysha bisa merasakan tatapannya berbeda.

"Mungkin karena kita gandengan," ucap Dave sambil menunjukkan tautan tangan mereka.

"Mungkin aja," gumam Keysha. Tapi hatinya seakan menolak ucapan Dave. Entahlah, Ia merasa ada yang aneh.

"Tumben mading rame," ucap Dave.

"Lihat yuk," ajak Dave. Tanpa menunggu balasan Keysha. Dave menarik tangan Keysha ke arah kerumunan. Tanpa diminta, orang-orang yang mengerumuni mading menyingkir dengan sendirinya.

Amarah langsung tercetak jelas di wajah Dave saat melihat mading. Itu adalah foto ketika mereka sedang berpelukan saat di kafe. Hal yang paling membuat Dave geram adalah kata-kata menghina yang ditunjukkan untuk Keysha. Karena foto itu dipotret dari arah belakang, seakan-akan dalam foto itu Dave mencium Keysha.

Keysha hanya mematung melihat foto dirinya yang tengah dipeluk oleh Dave. Ia tak mempermasalahkan foto itu. Yang membuatnya terdiam adalah kata-kata di foto itu menyakiti hatinya.

Jalang baru kita.

Itu kata-kata yang ada di foto itu. Ia merasakan tangannya digenggam semakin erat oleh Dave.

"SIAPA YANG BERANI NEMPEL SAMPAH INI?" teriak Dave. Seketika orang-orang yang menyindir Keysha langsung memandang takut ke arah Dave. Mereka tak menyangka jika murid baru yang terkenal karena keramahannya memiliki aura yang menyeramkan ketika sedang marah.

"Dave tenang dulu," ucap Keysha sambil mengelus bahu Dave.

"Gimana sama kejutan gue hari ini?" ucap Reynan sambil tersenyum sinis ke arah Keysha.

"Bangsat Lo!"

BUGH!

Tanpa aba-aba Dave memukul Reynan tanpa ampun. Ia tak terima jika Keysha dipermalukan. Reynan tampak kwalahan melawan Dave. Karena Reynan belum siap saat Dave memukulnya.

"Dave udah!" teriak Keysha. Ia berusaha menarik lengan Dave. Tapi laki-laki itu enggan menghentikan aksinya. Bahkan Dave tak peduli jika aksinya disaksikan oleh siswa-siswi.

"STOP!" Dave langsung menghentikan aksinya saat suara yang dikenalinya masuk ke indra pendengarannya.

"Kalian bertiga ikut saya," ucap Pak Devan. Pemilik yayasan sekaligus ayah Dave. Dengan amarah yang masih berkobar, Dave mencopot foto-foto di mading dengan kasar. Kemudian Ia menggenggam tangan Keysha mengikuti papanya.

Sedangkan Rey dengan susah payah bangkit dari lantai. Ia merasakan badannya nyeri akibat pukulan yang diterimanya. Tapi Ia masih menyunggingkan senyum kepuasan saat melihat Dave begitu emosi.

*****

"Keysha, apa benar itu foto kamu dan Davin?" tanya Pak Devan. Saat ini mereka berada di ruangan khusus milik Pak Devan.

"I-iya Pak. Tapi kami hanya pelukan," ucap Keysha dengan nada bergetar. Walaupun Ia tak melakukan kesalahan, tapi ini adalah pengalaman pertamanya berurusan dengan pemilik yayasan.

"Pembohongan," cibir Reynan.

"Apa yang dibilang Keysha bener, Dave?" tanya Pak Devan.

"Iya Pa eh Pak. Kita pelukan karena sebelumnya Keysha nangis karena ditampar Reynan," ucap Dave santai sambil melirik sekilas ke arah Reynan. Terlihat telapak tangan Reynan terkepal erat.

"Sebagai hukuman Reynan membersihkan toilet setiap pulang sekolah selama seminggu. Untuk Davin, kamu membersihkan taman selama tiga hari dibantu Keysha," ucap Pak Devan.

"Saya tidak menerima negoisasi," ucap Pak Devan saat melihat Reynan akan membantah ucapannya.

"Kalian boleh kembali ke kelas," ucap Pak Devan. Mereka segera beranjak dari ruang itu.

"Seharusnya Lo nggak usah nyerang Reynan. Jadinya Lo ikut kena masalah kan," ucap Keysha. Sebenarnya Ia merasa tak enak pada Dave. Karena membela dirinya, Dave mendapatkan masalah.

"Itu cuma hal kecil yang bisa gue lakuin. Sebenernya gue pengen bunuh Reynan karena Dia berani nyebarin hal yang enggak-enggak tentang Lo," ucap Dave. Entah mengapa Keysha merasa senang dengan jawaban Dave. Inilah yang Ia harapkan sejak beberapa tahun ini.

Dihargai.

Satu kata yang sangat Ia dambakan selama ini. Sekarang Ia merasa hidupnya telah kembali. Dan itu semua karena cowok di sampingnya. Davin Adhiyaksa Almalik.

"Lagian kalo gue dapet hukuman, Lo nggak akan setega itu buat ngebiarain gue jalanin hukuman itu kan?" ucap Dave. Keysha mendongak melihat ke arah wajah tampan milik Dave.

"Tau aja. Lagian gue nganggep semua permasalahan ini muncul karena gue," ucap Keysha.

Mereka menghentikan obrolan mereka karena sudah berada di depan kelas.

*****

"Nih," ucap Dave sambil menyodorkan minuman jeruk kemasan.

"Makasih," ucap Keysha sambil membuka tutup botol, lalu menegaknya hingga sisa setengah. Keysha dan Dave baru saja menyelesaikan hukuman mereka, membersihkan taman.

"Habis ini ikut gue yuk," ajak Dave.

"Ke mana?"

"Rumah gue. Mama gue penasaran banget sama Lo," ucap Dave.

"Lo cerita apa aja ke mama Lo?" tanya Keysha sambil memincingkan matanya.

"Banyak sih," balas Dave.

"Tapi mama Lo galak nggak sih?" tanya Keysha.

"Kalo mama gue galak, gue nggak mungkin berani cerita tentang Lo," ucap Dave.

"Ya udah deh. Gue ikut," ucap Keysha.

"Sekarang aja yuk. Biar Lo bisa lebih lama di rumah gue," ucap Dave.

Keysha hanya mengangguk sebagai jawaban. Lalu mereka beranjak dari kursi taman. Berjalan meninggalkan taman menuju parkiran.

Tanpa Keysha dan Dave ketahui seseorang memandang dengan tatapan benci ke arah mereka.

Tbc

Halo pembaca setia. Semoga part ini nggak mengecewakan. Maapin author yang jarang update cerita ini.

Purwodadi, 15 November 2019

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang