e x t r a p a r t 2

746 37 3
                                    

Happy reading!

Author POV

Satu bulan telah berlalu begitu cepat, kepergian Damian dan Renatha masih meninggalkan duka mendalam bagi mereka yang ditinggalkan, terlebih untuk Keysha. Tubuh gadis itu terlihat lebih kurus, wajahnya yang biasanya cerah juga berubah muram.

Dave kerap mendapati Keysha sering melamun, bahkan gadis itu mengeluarkan air matanya. Dave bisa menebak jika Keysha teringat dengan kebersamaan bersama Damian dan Renatha.

Cowok itu sendiri masih tidak menyangka jika mertuanya meninggalkan dunia secepat ini, kecelakaan taksi satu bulan lalu membuat Damian dan Renatha pergi untuk selamanya. Tapi terlepas dari itu, kematian mereka adalah takdir dari Sang Pencipta.

Saat ini Dave sedang berada di dalam mobil, ia baru saja pulang dari kampus tempatnya berkuliah. Dave memang sudah resmi menjadi mahasiswa baru di salah satu kampus ternama. Rencana ingin kuliah bersama Keysha belumlah terlaksana, gadis itu masih enggan mengikuti kegiatan perkuliahan.

Tak berselang lama mobil milik cowok itu berhenti di pekarangan rumah yang menjadi tempat tinggalnya. Di depan mobilnya terparkir mobil sang papa dan satu mobil yang sangat lah asing. Mungkin saja mobil itu milik teman papa atau mamanya yang sedang berkunjung ke rumah.

Dave mematikan mesin mobilnya, lalu meraih sebuah buket bunga yang ia letakkan di jok sebelahnya. Ia menghirup dalam-dalam bunga itu sebelum keluar dari mobilnya. Sudah dua minggu lebih ia melakukan hal ini, membeli sebuket bunga mawar untuk Keysha. Dave ingin mengembalikan senyum Keysha yang hilang sejak kejadian itu.

Sebelum pergi ke kamar, Dave memilih untuk singgah sebentar di dapur. Tak ada siapapun di sana, tapi masakan telah tersaji rapi di meja makan. Ia membasahi tenggorokannya dengan air dingin yang berasal dari dalam kulkas. Seketika tenggorokannya lega, rasa letihnya perlahan mulai menghilang.

Usai urusannya di dapur selesai, Dave berjalan menuju kamarnya. Ia sangat tak sabar untuk menemui Keysha, baru sepuluh jam tak bertemu ia sudah merasa sangat rindu dengan sosok istrinya itu.

Dave mengernyit heran saat melihat seorang wanita keluar dari kamarnya. Dari postur tubuhnya cewek itu bukanlah Keysha, ia sangat hafal dengan semua tentang Keysha.

"Loh Irene?"

"Eh, lo udah pulang, Dave?" tanya Irene. Gadis itu tak berani menatap mata Dave, sepertinya ia masih malu dengan kelakuannya pada Keysha dulu.

"Lo udah tahu jawabannya. Lo ngapain ada di sini?"

"Tadi Tante Dyra telpon gue, dia nyuruh gue ke sini. Sejak lo berangkat kuliah Keysha nangis terus, bahkan sampai sekarang."

"Nangis? Kok bisa?"

"Gue nggak tahu, Keysha nggak mau cerita apapun sama gue."

"Terus ngapain lo bawa baki?" tanya Dave seraya menunjuk baki yang dibawa oleh Irene.

"Sebenernya ini buat Keysha, tapi dia nggak mau makan."

"Sini, biar gue yang bujuk Keysha."

Dengan sigap Irene memberikan baki yang membawa makanan dan minuman untuk Keysha kepada Dave. Cowok itu menerimanya dengan cekatan.

"Karena lo udah pulang, gue pamit mau pulang."

"Nggak mau makan malam di sini? Mama udah masak."

"Nggak, makasih. Gue ada acara."

"Oh, ya udah. Sana pulang."

"Gue pulang."

Dave melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, dengan gerakan cepat ia membuka pintu kamarnya. Ia bisa melihat sosok Keysha tengah berdiri menatap suasana luar melalui jendela.

KEYSHA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang