Happy reading!
Author POV
"Yuk turun," ajak Dave saat mobilnya telah berhenti di pekarangan rumah mewah yang Keysha yakini rumah Dave.
Keysha segera turun dan berjalan mengikuti Dave. Sesekali matanya melirik ornamen rumah Dave yang tampak indah dan mewah.
"Mama," panggil Dave.
Tak berselang lama seorang wanita cantik keluar dari dapur. Dave segera berjalan mendekati mamanya, lalu memcium punggung tangan milik mamanya. Keysha juga melakukan hal yang sama.
"Tumben kamu pulang bawa temen. Cewek cantik pula," ucap mamamya Dave.
"Biar mama ada temennya," balas Dave.
"Dave kamu buatin temen kamu minum. Mama mau berduaan sama temen kamu," ucap mamanya Dave.
"Kok Dave sih ma," protes Dave.
"Buatin atau kehilangan uang saku satu bulan," ancam mamanya Dave.
"Iya iya ma," ucap Dave malas. Tapi Ia tetap beranjak dari ruang tamu menuju dapur.
"Sini Nak," ucap perempuan empat puluh tahunan sambil menepuk sisi sofa di sebelahnya. Dengan ragu Keysha duduk di samping wanita itu.
"Nggak usah tegang gitu, Sha. Tante nggak bakalan gigit kamu kok," ucap wanita itu.
"Eh i-iya tan," ucap Keysha sambil tersenyum kikuk. Dengan perlahan Ia duduk di samping mama dari temannya itu.
"Kamu pasti belum tau nama tante kan? Kenalin nama tante Dyra," ucap Dyra sambil menyodorkan tangannya.
"Keysha tante," ucap Keysha sambil membalas uluran tangan Tante Dyra.
"Dave udah cerita banyak tentang kamu ke tante," ucap Tante Dyra.
"Tante emang nggak tahu apa masalah kamu sampai teman-teman kamu menjauh. Tapi tante percaya kalau kamu orang baik, kamu hanya sedang diuji oleh-Nya," sambung Tante Dyra.
Mata Keysha berkaca-kaca. Ia begitu terharu mendengar ucapan Tante Dyra. Padahal Ia tidak menjelaskan apapun tentang dirinya, tapi Tante Dyra dengan gampangnya percaya padanya walau hanya dengan ucapan Dave. Sedangkan mamanya sendiri? Sekeras apapun Ia mencoba menjelaskan pada mamanya, mamanya tidak pernah mendengarkan, apalagi peduli.
Tanpa aba-aba Tante Dyra memeluk Keysha. Seketika tangis Keysha pecah, Ia tak peduli jika baju yang dikenakan Tante Dyra akan basah oleh air matanya.
Tante Dyra mengelus punggung gadis dalam dekapannya. Ia tak habis pikir dengan orang tua Keysha yang bersikap bodo amat pada anak satu-satunya.
"Andai mama bisa kayak tante yang ngertiin Keysha, pasti Keysha nggak akan kesepian," ucap Keysha dengan suara parau.
"Kamu bisa sering main ke sini, biar ketemu tante terus. Kebetulan tante nggak punya anak perempuan," ucap Tante Dyra.
Keysha melepaskan pelukannya, "makasih tante, Keysha seneng masih ada yang peduli sama Keysha."
"Mereka manusia bodoh yang nyia-nyiain kamu," ucap Tante Dyra sambil menghapus jejak air mata di pipi Keysha.
"Akur banget sih," celetuk Dave sambil menaruh baki yang berisi minuman.
Ting tong
"Tolong bukain pintunya, Dave," perintah Tante Dyra. Dave yang akan duduk seketika kembali berdiri untuk membuka pintu.
"Di sini nggak ada ART te?" tanya Keysha.
"Ada, tapi nggak nginep. Jadi kalo pekerjaan mereka selesai, mereka pulang," ucap Tante Dyra. Keysha hanya mengangguk mengerti.
"Assalamualaikum." Seketika dua wanita berbeda usia itu menolehkan pandangannya ke arah sumber suara.
"Waalaikumsalam. Tumben udah pulang," ucap Dyra sambil mencium punggung tangan Devan, suaminya.
"Loh Keysha," ucap Devan saat netranya menangkap wajah Keysha.
"Pak," sapa Keysha kaku.
"Nggak usah se-formal itu kalau di luar sekolah. Panggil saya om aja," ucap Devan ramah.
"Pasti kamu penasaran kenapa kita udah kenal kan, sayang," ucap Devan kepada Dyra.
"Peka banget sih," ucap Dyra.
"Sebenernya tadi Dave habis mukulin orang--"
"Kenapa mukul orang sih Dave. Kamu nggak inget kejadian dua tahun lalu? Kamu buat anak orang masuk rumah sakit gara-gara kamu pukul," omel Mama Dyra.
"Sayang, dengerin dulu penjelaaan aku. Jangan langsung marahin Dave gitu aja," tegur Papa Devan.
"Sebenernya Dave tadi mukulin Reynan karena si Reynan nempel foto Keysha dan Dave yang sedang pelukan dengan kata-kata yang nggak pantas. Kalau papa jadi Dave, papa bakalan ngelakuin hal yang sama," jelas Papa Devan.
"Terus sekarang Reynan gimana?" tanya Mama Dyra.
"Sudut bibirnya luka dikit," ucap Dave.
"Cuma sedikit? Kenapa kamu nggak tonjok sampai mukanya rusak sih," ucap Mama Dyra.
"Nanti Dia masuk rumah sakit, Dave dimarahin sama mama," ucap Dave.
"Mama emang nggak suka kalo kamu pukul anak orang sembarangan. Tapi karena ini menyangkut wanita, mama setuju kalo Dia kamu pukul. Biar Dia sadar, wanita itu dijaga bukan disakiti. Lagian laki-laki juga terlahir karena seorang wanita," ucap Mama Dyra.
"Udah-udah ma. Dave mau ajak Keysha ke taman belakang," ucap Dave.
"Ayo Key," ajak Dave.
"Keysha ikut Dave dulu, om, tante," ucap Keysha sambil beranjak dari duduknya. Meninggalkan pasangan itu bermesraan.
Dave menggenggam tangan Keysha, membawanya menuju taman yang berada di belakang rumah. Lalu mereka berhenti di sebuah bangku bercat putih yang berada di bawah pohon mangga yang rindang.
"Makasih Dave," ucap Keysha.
"Buat?" tanya Dave heran.
"Semuanya. Lo udah ngebuat hidup gue lebih ceria dari sebelumnya, saat ini gue ngerasa sangat bergantung sama Lo, Dave," ucap Keysha sambil menatap wajah tampan milik Dave.
"Gue seneng bisa ngerubah hidup Lo, Key. Karena gue berhasil ngerubah hidup Lo jadi lebih baik dari sebelumnya. Dan maaf, gue terlalu ikut campur masalah hidup Lo," ucap Dave.
"Lo bukan ikut campur Dave, Lo adalah jawaban dari setiap masalah gue," ucap Keysha.
"Gue takut kalo Lo bakal ninggalin gue, Dave," tambahnya.
Note:
Nggak ada author note.
Purwodadi, 18 Nov 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYSHA ✔
Teen Fiction[B e l u m R e v i s i] Judul awal : I'm [not] Alone Amazing cover by @jeyndstory__ Disarankan follow sebelum membaca⚠️ Sequel My Sweet Boyfriend Entah mengapa nasib baik tak memihak pada Keysha. Satu per satu orang tersayangnya pergi meninggalkann...